••satu••

1K 107 17
                                    

Vote and komen!!

•~•~•~•~•

"Ya! kenapa?" zhafran bergerak malas menempelkan handphone nya di telinga sembari tiarap di sofa ruang tamu.

"Perang kita malam ini  zha"  ujar seseorang di sebrang sana.

Zhafran berdecak malas, gagal niatnya untuk bersantai ria sambil bermain ps semalaman penuh.

"Siapa yang nantangin?"

"Si bapak amesia nih, kan emang jadwal kita perang malam ini. malam kamis! kalau malam Jum'at waktunya sunah rasul zha."

"Ck! iya iya! udah gue mau tidur dulu, isi tenaga"

"Okey! JANGAN TELAT LO!"

"Buset! telinga gue, anjing!"

Tut!

Zhafran melempar asal ponselnya di atas meja kembali tiarap untuk tidur, Zhafran berharap tidur nya kali ini tenang.

Ah.. sepertinya tidak bisa zhafran, lihat lah gadis yang berdiri di ujung sofa itu terlihat raut bahagia di wajahnya.

"ABWANG KUUUUUH!" pekik gazela tepat di telinga zhafran.

"ANJWING!" sentak Zhafran mengusap telinganya sembari duduk menatap tajam sang adik.

Yang di tatap hanya cengengesan. "Mau ikut!"

Mengacak rambut frustasi Zhafran menatap gazela melas. "Ikut kemana sih!"

Gazela mengulum bibirnya beralih duduk di samping Zhafran, menopang kepalanya menatap sang abang aneh membuat Zhafran bergidik ngeri.

"Lo bisa biasa aja gak? ngeri gue"

Plak!

"Adaw!" Pekik Zhafran merasa perih di pahanya.

"Elo sih! gue mau ikut" ujarnya duduk bersila menghadap Zhafran.

Zhafran sudah terlanjur geram menangkup wajah gazela. "Iya ikut kemana!? Gazela. Daisha. Avana!." tanya Zhafran menekan setiap kata.

Gazela menepis tangan zhafran menatapnya sinis. "Mau ikut berantem! abang. Zhafran. Garvi. Ranendra!." jawab gazela mengikuti nada bicara zhafran.

"Gak!" nada bicara zhafran seketika berubah.

"Iiish! abangg! ya... ikut ya.." menggoyang-goyang tangan zhafran.

meskipun zhafran tau gazela jago dalam hal berkelahi, tapi tetap saja ini bahaya. apalagi lawannya kali ini bukan sembarang, Zhafran tak ingin sesuatu terjadi pada gazela.

"Gue bilang enggak, ya enggak!" tegasnya.

Seketika gazela merasa atmosfer di antara mereka berubah, membuang rasa takutnya gadis itu berdehem berkali-kali.

"Kenapa sih? kan ada elo, gak mungkin kan lo biarin gue kenapa-napa?" katanya mencoba membujuk.

"Ga–"

"ABANG! Please... promise, will be fine" ujarnya pelan menatap zhafran memelas.

Menghembuskan nafasnya kasar zhafran mengacak rambut nya.

"Terserah elo!" ucapnya beranjak menaiki tangga menuju kamar.

Gazela tersenyum kemenangan menepuk-nepuk paha.

"THANKS ABWANG! AI LAP YU!" pekiknya kegirangan meloncat-loncat ke atas sofa.

"Gak usah cosplay monyet lo situ!" sindir zhafran sedikit keras.

GYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang