06. Kita ini apa sebenarnya?

10 8 1
                                    

“Dibalik senyum yang indah ada topeng yang tertutup erat oleh setiap luka”
– Gerhana Mahendra

Happy Reading




“Baik? Baik dari Korea? Segampang itu lu bilang kaya gitu ke kita!!” sentak alam menyambar ucapan gerhana.

“Lu anggap apa kita disini na? Kertas?  Atau angin yang lewat bagi lu doang? Kita disini sahabat lu! Kita selalu ada buat satu sama lain, tapi kenapa lu gak pernah cerita ke kita?! Tentang masalah lu ini!” seru Arga juga ikut tidak terima

“Maafin gue semuanya,” tunduk gerhana merasa bersalah. “Terutama Tante Lusi. Disini gue rahasiain dari kalian, buat gak terlalu tertekan sama masalah gue. Apalagi kalian semua punya masalah masing-masing, begitu pun gue cuma Pendem sendiri biar kalian gak terlalu memikirkan masalah gue.” lirihnya

“Apa gunanya lu punya black wolf dan para sahabat yang gak lu gunain, sebagai tempat cerita. Disini gue sebagai ketua, juga pernah bilang sama lu, dan ini pun aturan buat black wolf. Masalah apapun anggota black wolf hadapin, kita harus terbuka satu sama lain tanpa ada ketutupan hati buat cerita. dan tepat hari ini, lu langgar aturan black wolf— yang buat kita semua kecewa sama lu.” ucap semesta kecewa terhadap gerhana

“Apa yang buat gerhana tidak mau cerita ke kita semua disini? gerhana saja selalu ada buat Tante cerita tentang semesta. Sekarang.. malah kamu gak cerita balik ke Tante atau pun semesta. Kenapa gerhana pendem sendiri masalahnya?” tanya lusi bertubi-tubi

“Percayalah sekuat apapun kamu menyimpan luka itu, Kamu tetap akan lemah dan tidak berdaya. Karena setiap manusia itu membutuhkan sandaran bahu untuk memperkokoh kakinya agar tetap berdiri. Serta ruang cerita untuk meluapkan kesedihan nya, Dan sekarang saatnya... Kita disini ada buat lu na. Sekarang lu cerita sedetail apa pun itu ke kita tentang Masalah lu. Jangan sungkan terhadap kita, ungkapin aja unek-unek isi hati lo.” ujar Dani ikut mendesak gerhana agar mau menceritakan masalah nya

“Sorry semuanya. Tapi, gue bener-bener gak bisa ceritain masalah gue ke lo semua. Gue yakin masalah kalian juga penting buat kalian sendiri urus. Jadi solusi terbaik... Mending kita selesaikan masalah masing-masing dulu, dan jangan terlalu mentingin gue. Karena gue juga bisa selesai--in masalah gue sendiri. Tanpa kalian bantu.” tolak lembut gerhana engan bercerita. Ia justru mencari alasan yang kuat agar para kawannya itu menilai dirinya sedang dalam keadaan baik.

“Tanpa kalian bantu?” ulang semesta mengucap perkataan terakhir gerhana

Semesta yang sudah mulai jengkel akan sifat keras kepala gerhana, ia men- smrik kan mulutnya serta menatap sinis gerhana.
“Baru kali ini gue temuin sahabat kaya lo. Munafik!! Egois!! Keras kepala!!” Seru semesta emosi mendekatkan tubuhnya ke depan dada gerhana.

“Gue berharap lo gak perlu bantuan dari gue, suatu saat!” kecam semesta berbicara pas disamping telinga gerhana. Lalu menarik kerah baju gerhana dan mendorong pelan tubuh gerhana.

“Maafin gue ta. Gue cuma gak mau sahabat serta black wolf ikut campur urusan gue. Sekali lagi maafin gue.”

gerhana menatap kepergian semesta dengan mata memerah, mengeluarkan cairan bening, lalu diusapnya dengan sigap agar tidak ada orang yang tau. Jika dirinya menangis tidak kuat dengan ini semua.

“ Ta! Tungguin gue! Jangan main tinggal gue aja!” Teriak Dani mengejar semesta yang sudah berlalu pergi

“ Jangan sampai buat kita kecewa, gara-gara lo na. Satu hal yang harus Lo ingat, gue masih percaya sama lo. Walaupun yang lain udah pudar kepercayaan nya sama diri lo sendiri” datar arga berbicara kepada gerhana. Ia juga mengikuti ekor ketuanya, pergi dari tempat ini.

“ Maafin gue semuanya. Ta, dan, ga,  hari ini gue udah buat kalian semua hilang kepercayaan dari gue. Maafin gue semuanya. Lo semua seharusnya gak usah urusin diri gue ini, yang tepatnya hari ini udah buat kalian kecewa ”

“ Kenapa gak cerita sama aku? Apa gunanya, Lo anggap gue sebagai adik Lo hah?!” marah alam kembali menatap intis gerhana

“ Maaf semuanya, Terutama Tante lusi. Gerhana, gak bisa ceritain ke kalian. Sekali lagi maaf semuanya, gerhana pamit ” Ucap gerhana kembali meminta maaf kepada orang-orang disana

Sementara alam menunjukkan ekspresi kecewanya terhadap gerhana. Ia menatap punggung tubuh lelaki itu yang sudah pergi jauh dari dirinya.

“ Ternyata... Gerhana punya prinsip sendiri. Ia lebih baik sakit secara fisik dan hati. dari pada melihat orang yang ia sayangi terluka akibat dirinya. Mungkin pikir dia, kita gak usah ikut campur dulu urusannya... Karena bisa saja urusannya itu mudah untuk ia selesaikan sendiri ” ujar lusi ikut memikirkan nasib lelaki itu. Yang sudah ia anggap sendiri seperti anak kandung.

“ Tapi ma... Dia itu orangnya selalu ketutup, gak gampang buat cerita masalahnya ke orang lain ” kata alam

“ Buktinya aja, ia gak mau cerita sedikit pun tentang masalah nya saat ini ” sambung manda

“ Menurut gue... Cepat atau lambat itu waktunya, ia bakal nemuin orang yang tepat buat dia ceritain masalahnya... Yang buat dirinya yakin bahwa orang itu adalah milik seutuhnya. Dia bakal ceritain masalahnya suatu saat nanti kepada kita. Mungkin sementara waktu.. ia ingin menyendiri dahulu dan menghindari orang-orang sekitarnya buat menyelesaikan masalahnya ” ujar reta memberi pendapat

“ Udah gak usah dipikirin lagi. kita beri waktu luang saja... Buat gerhana cerita sama kita ” ucap lusi

“ Mending ayok mabar, di kedai mie ayam bang Ipin. Mumpung lagi ada promo, beli 2 gratis 1 ” Sandra menaikkan alisnya menatap alam.. menunggu jawabnya. Karena kesempatan tidak datang dua kali.. buat yang kaya gini, apalagi soal makanan.

“ Ingat lam.. kesempatan tidak datang 2 kali ” bisik manda membujuk alam

“ Gue—— ”

“ Ikut aja gak papa, biar mama yang urus ini semua. Jangan terlalu mikirin ini, entar kamu tambah kurus kasian kalau sampai sakit. Kakak kamu pasti bakal khawatir ” ujar lusi menyuruh alam ikut makan bersama temannya

Alam menatap sendu lusi, seperti tak ingin meninggalkan lusi yang sudah ia anggap seperti mama sendiri. Alam menggeleng cepat, tidak ingin Meninggalkan lusi sendiri saat ini.

“Ya udah kalau gak mau ikut, kita ber-empat aja yang kesana ” kata manda ketus menggandeng tangan Sifa yang ingin mengajak sahabatnya itu meninggalkan alam

Alam membuang nafas dalam—— membuka mata dengan membentuk sudut bibir seperti bulat nan indah.
“ Gue ikut kalian ” lirihnya bersuara. Membuat sahabat riang dan ceria menatap dirinya

“Ayo berangkat sekarang!!” seru reta happy

“ Pamit dulu, ada orang tua disini ” Ingat alam. Para sahabatnya itu terkekeh malu dengan Alam,

“ Maaf lam. Gue lupa tadi, sorry ” ucap reta. Kemudian mencium punggung tangan Lusi. Di lanjut, dengan sahabat nya yang lain.

Bersambung....


Teach Me [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang