Don't worry

245 41 55
                                    

"Sica, kalau boleh tahu bagaimana bisa kau mengenal Tiffany Hwang?" Pagi hari Yuri menanyakan hal tersebut pada Jessica yang sedang menyesap kopinya, hampir saja ia tersedak. "Jika aku tidak bisa mendapatkanmu boleh kan kau mengenalkannya padaku." Yuri terkekeh setelah mengatakan kalimatnya, ia duduk di bangku depan Jessica.

"Kau luar biasa Sica bisa dekat dengan kalangan Chaebol, jika aku, aku mungkin akan gemetar."

"Ke-napa bisa gemetar?" Jessica mencoba bersikap tenang, ia masih belum bisa menceritakan mengenai identitasnya.

"Yah karena mereka tidak setara dengan kita, kita kan cukup menikmati kopi sachet di pagi hari, mereka kopinya di impor entah dari mana saja."

Jesssica menaikan satu alisnya, tidak setuju dengan pemikiran Yuri, "siapa bilang, Yul. Banyak dari mereka yang tidak menggunakan fasilitas keluarga, bahkan ada juga yang minum kopi sachet, kopi yang dijual di kedai-kedai kopi pinggir jalan, bahkan ada pula yang menaiki kendaraan umum. Jangan pernah mengatakan mereka tidak setara dengan kita, kau bahkan tidak tahu jika para Chaebol--"

"Jika para Chaebol bisa juga menutup identitasnya sepertimu kan, Jung Sooyeon."

Cangkir yang Jessica pegang jatuh ke meja, alhasil kopi nya tumpah hingga mengenai bajunya ketika ia mendengar suara Sooyoung mendekat ke arah meja, dilihat juga ada Seohyun yang mengekor. Hyoyeon yang ada di pintu hanya bisa menggeleng kepala.

"Jung Sooyeon?" Yuri menyebut nama yang jelas ia tahu tentang nama dari keluarga Jung dengan bingung.

"Iya selama ini kita telah dibohongi dan dibodohi oleh Jessica," jelas Sooyoung kecewa, terdengar dari nada bicaranya.

"Maksudnya bagaimana, aku masih belum mencerna ucapanmu, Soo. Kau mengatakan Jung Sooyeon dari tadi."

Sooyoung melempar media cetak ke pangkuang Yuri. Sedetik kemudian mata Yuri melebar ketika berita utama pagi ini yakni keikut sertaan Jung Sooyeon di Charity Event kemarin malam, nampak jelas potrait 4 orang keluarga Jung, apalagi wajah Jessica terlihat sangat jelas disana.

"Si--Si--ca, ini? Jadi kau---"

Jessica memajamkan mata manakala ia ingat sekali semalam media menyorot dan ada sesi foto setiap keluarga, ia sangat lupa akan hal tersebut.

"Jadi kau emas? Emph maksudku, kau juga dari keluarga Chaebol????" Yuri masih tak percaya.

"Mian." Ucap Jessica parau.

"Pantas Unnie mengenal Kim Taeyeon dan Tiffany Hwang, ternyata Unnie salah satu yang berada di lingkaran mereka, betapa bodohnya kita semua ada seorang anak Chaebol disini, yang sebenarnya tak patut bekerja lembur sampai dini hari, bergantian membuatkan kopi untuk kita semua, OH GOD." Seohyun memijit pelipisnya, ia juga terdengar sangat kecewa tentang fakta hari ini.

"Kenapa harus berbohong??" Sooyoung bertanya dengan lantang.

"Aku tidak berbohong, Jessica memang namaku, nama baratku dan semua orang memanggilnya kecuali keluargaku dan--"

Dan Taeyeon. Namun, ia mengurungkan mengatakan nama Klien Summer Land.

"Dan beberapa kenalanku."

"Ckckck benar-benar aku merasa bodoh selama ini, ish Jinjjaaaaa!!!" Sooyoung mondar-mandir dengan berkacak pinggang.

"So sorry guys bukan maksudku membohongi kalian hanya saja aku-- ehm, jika aku mengatakan tentang identitasku takutnya kalian segan atau justru tidak mau berteman denganku."

"Astaga Unnie, tega sekali. Mana mungkin kami sepicik itu, Sica Unnie terlahir sebagai anak seorang Chaebol adalah takdir, dan kita disini sama rata statusnya sebagai karyawan, mana mungkin akan bersikap demikian. Apapun identitas Unnie kami tidak memandangnya, iya kan Unnie?" Seohyun mengatakan apa yang ada dibenaknya, selama ini ia sangat tulus berteman dengan siapapun termasuk Jessica di lingkup kantor.

Cheese CakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang