Happy reading
.
.
.
Kini Naya tengah berjalan menyusuri koridor sekolah barunya, ia hanya sendiri sedangkan 3 teman barunya sedang mengisi perut mereka.
Namun saat menuju belakang sekolah ia menemukan anak tangga."Ini tangga menuju kemana ya??" Tanya Naya pada dirinya sendiri.
"Coba deh naik." Ujarnya dan menaiki satu persatu anak tangga itu. Saat sudah berada di atas ia menemukan pintu besi yang hampir berkarat.
ia pun memegang gagang pintu itu untuk membukanya, dan ya ternyata pintu itu tidak terkunci. ia pun membukanya lebih lebar, hembusan angin menerpa wajahnya.
Naya pun melangkahkan kakinya masuk, Ternyata ini Roftoop. Tempat ini begitu bersih dan seperti selalu ada yang mengunjunginya setiap hari.
"Ekhmm" Suara deheman seseorang, membuat Naya mematung di tempat. Tiba-tiba ia merasa merinding, pasalnya ia kesini hanya sendiri.
"Lu, Siapa??" Suara yang begitu dingin. Dan tidak asing di telinganya.
Perlahan Naya membalikkan tubuhnya, dan betapa terkejutnya ia saat berbalik. Mendapatkan dada bidang seorang laki-laki yang terbalut seragam putih, lelaki itu berdiri dengan badang tegapnya, ia belum melihat wajah laki-laki itu, pasalnya lelaki itu lebih tinggi darinya.
Namun, di dada bagian kanan lelaki itu terdapat nama tag 'Langit Elgara'. "Langit Elgara." Naya tanpa sadar membaca nama tag lelaki itu.
"Lu, siapa?" Kalimat yang beberapa detik lalu ia dengar kini kembali ia dengar kembali, sama dengan tadi masih menggunakan nada dingin.
bersamaan dengan ucapan laki-laki itu, Naya mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah laki-laki yang bernama Langit Elgara, Yang pertaman kali ia lihat adalah mata lelaki itu. Mata yang beberapa jam tadi ia tatap di dekat gerbang tadi, mata yang hitam pekat. Bahkan siapa pun yang menatapnya pasti akan terkagum. Namun hanya tatapan datar yang membuatnya terlihat menyeramkan
Ketampanan langit Elgara membuat Naya tercengang, membuat si empuh menatap datar gadis pendek di depannya ini."Gue tanya. lu, siapa?" Tanya seorang Langit Elgara itu dengan Penuh Penekanan.
Naya tersadar dari lamunannya, Ia melihat wajah Langit elgara, ia sudah dapat menebak bahwa laki-laki di depannya ini adalah kakak kelas yang tadi teman barunya ceritakan. jadi ia harus memanggilnya dengan embel-embel 'kak' . "Aku disini cuma mau liat-liat tempat di sekolah ini." Jawab Naya sambil Menatap sekeliling di belakang Lelaki itu."Kenalin, Aku Kanaya Azelia, kak Langit bisa panggila aku Naya." Ucap Naya sambil mengulurkan tangannya.
Namun lelaki itu tidak membalas uluran tangan Naya, melainkan menatap bingung gadis di depannya ini. Seakan tau pemikiran kakak kelasnya ini Naya pun berucap. "Aku tau nama Kak Langit dari situ." Tunjuk Naya pada dada bidang Kakak kelasnya itu.
Langit hanya diam saja dan menatap datar gadis didepannya ini.
"Pergi." Hanya 1 kata yang keluar dari mulut Langit, Dan itu membuat Naya mengerutkan keningnya.
"Kenapa? Kan aku juga pengen liat-liat disini."ujar Naya santai.
"Pergi." Kalimat itu lagi yang keluar dari mulut seorang langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Langit
Jugendliteratur⚠️ Cerita ini murni pemikiran sendiri, tidak sama sekali menjiplak cerita lain⚠️ [SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN TERLEBIH DAHULU] THE BOYS Sebuah geng motor yang di ketuai oleh seseorang pemuda tampan bernama Langit elgara, laki-laki tegas...