32---my perfect zauji

20 1 0
                                    

3 guys! hippy riiding <

Tok, tok, tok

"Assalamu'alaikum"

Ketiga cowok itu sempat bertukar pandangan. "Dirumah nggak si?" Tanya salah satu diantara mereka.

"Gatau weh, coba salam lagi" balas yang lainnya.

"Assala---"

Mereka mengalihkan pandangannya dari pintu biru, kearah pintu disebelah kiri rumah yang dituju.

"Eh, si siapa ya?" Tanya wanita yang sepertinya sudah nenek-nenek.

"Eh, nek. Ini temennya Fai" jawab Rifal dengan sopan sambil tersenyum.

Nenek itu tampak berpikir sebentar. "Fai masih tidur kayaknya, biasanya abis subuh tidur lagi" jawab nenek itu.

Mereka membulatkan mata mereka. Dan menahan tawa. Mereka adalah ketiga cowok. Yang dua dari Semarang yang satunya lagi dari Bandung. Ya, Rifki, Rifal, dan Kelvin.

Rifki si paling ngerti banget sama sahabat-sahabatnya, Rifal si paling pecicilan dan si paling ketawaan, dan si Kelvin si paling kalem bin keren.

( Kali aja kalian lupa yekan? )

Nenek itu terlihat melangkahkan kakinya menuju jendela, yang mungkin saja jendela kamar Fai.

Tok, tok, tok

"I, bangun I, ada temennya" nenek itu berucap sambil mengetuk-ngetuk kaca jendela.

Nenek itu terlihat tersenyum kearah mereka bertiga. "Bentar ya, hari gini Fai dirumah sendiri. Abi sama uminya udah keluar"

"Iya nek" jawab Rifki yang diangguki Rifal dan Kelvin.

Kriet

Fai keluar dengan muka bantalnya. "Ya ampun Fai, nggak dirumah gak di apartemen tidur mulu" cerocos Rifal sambil meraup kasar wajah Fai.

"Ya ampun Rifal, nggak di rumah nggak di apartemen, hobinya ngeraupin wajah orang sembarangan" balasnya sambil terkekeh sinis.

Mereka tertawa kompak. "Nek, makasih ya si kebo Fai udah bangun" Rifal berkata sambil terkekeh sebelum dipoles jidatnya oleh Fai.

Nenek itu tertawa. "Sama-sama, silahkan masuk, I itu temennya dibikinin minum, nenek masuk dulu" wanita itu pergi dari hadapan mereka dan masuk kedalam pintu hijau.

Fai hanya mengangguk, dan mengajak ketiga temannya masuk kedalam rumah. "Kalian cepet banget nyampenya, berangkat subuh kan?"

"Jangan ditanya i, Rifal naik motornya kek lagi dikejar setan" Rifki berucap sambil mengingat perjalanan singkat dengan motor yang berpacu dengan cepatnya.

"Iya asem, aku hampir ketinggalan" kesal Kelvin yang baru membuka suara sedari tadi.

Rifal tertawa sekilas. "Oh, jadi Kelvin dari tadi ngambek sama aku?" Ucapnya sambil menoel-noel pipi Kelvin.

Kelvin membuang muka dengan kasar. "Gausah pegang-pegang kamu, bencong"

Rifal mengecurutkan bibirnya kesal "ih, bang Kelvin jahat banget sama a'a"

Kelvin mendengus dengan muka yang masam, sedangkan Fai dan Rifki hanya tertawa melihat interaksi keduanya.

"Aku bikin minum dulu" Fai beranjak dari duduknya. "Bentar I, ikut ke kamar mandi" Rifki mengekor dibelakangnya.

Fai mengambil kopi hitam dan gula dilemari kecil diatas meja kompor. Lalu mengambil empat gelas.

Sedangkan Rifal tak henti-hentinya menggoda Kelvin yang sedang memejamkan matanya menikmati istirahatnya. Jantungnya hampir lepas kendali saat mengejar motor besar milik Rifal yang kecepatannya diatas rata-rata.

my perfect zaujiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang