Prolog

26 10 7
                                    

Di tengah malam yang sunyi ditambah derasnya hujan yang turun adalah waktu yang tepat untuk bergelung di atas selimut yang tebal yang bisa menghantarkan kita pada kehangatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tengah malam yang sunyi ditambah derasnya hujan yang turun adalah waktu yang tepat untuk bergelung di atas selimut yang tebal yang bisa menghantarkan kita pada kehangatan. Lalu dengan mudah nya kita akan tertidur pulas, dan menuju alam mimpi yang indahnya tiada tara.

Sungguh, membayangkan nya saja sepertinya sangat enak, bukan?

Tapi diantara keheningan malam tersebut, terdapat salah satu dari orang di dunia ini yang belum tertidur pulas. Dia sedang asyik duduk di kursi belajar nya sambil memegang satu foto. Jari tangan kanan nya mulai mengusap foto tersebut secara perlahan.

Dia tersenyum sambil memandang foto itu. Tapi tidak lama kemudian ada setetes air yang jatuh ke permukaan foto. Air itu keluar dari sudut mata nya, mengalir ke pipinya dan akhirnya jatuh membasahi foto itu. Ya, itu air mata nya.

Setetes demi setetes air mata itu jatuh, hingga akhirnya menjadi ribuan tetes air mata yang jatuh dari seorang gadis itu.

"Aku kangen ayah," ujar gadis itu sambil mengangkat tangan kiri nya untuk menghapus air mata nya, "kapan nih, ayah mau mampir ke mimpi Qilla? Qilla udah kangen berat ih."

Tertawa. Gadis itu tertawa tapi dengan ekspresi yang sangat menyedihkan. Dia mengusap foto itu lagi secara perlahan lahan, mata nya makin banyak mengeluarkan air mata nya.

"Kalau ayah dateng ke mimpi Qilla malem ini aja, Qilla bakalan seneng bangett tau yahhh. Qilla bakaln merasa jadi orang yang paling bahagia esok hari nya," ucap gadis itu seraya menghela nafas yang berat, menutup matanya lalu dia tersenyum lagi.

"Qilla cape pura-pura bahagia, Qilla cape ngejalanin dunia ini yah, Qilla ngerasa kaya ga punya arah tujuan, Qilla mau ikut ayah aja boleh ga sihh yahh?"

Gadis itu pun membuka mata nya, lalu dengan cepat menggelengkan kepala nya, "engga deh yah, Qilla engga jadi. Kasihan ibu kalau Qilla ikut ayah kesana, lagipula Qilla belum ngewujudin permintaan ayah itu kan? Qilla bakal bertahan dan jadi lebih kuat lagi, ayah tenang aja yah!"

Foto itu pun dipeluk didepan dada nya, kepala gadis itu mengadah ke atas langit-langit kamar nya, "emang ya kalau tengah malem gini sadvibes nya kerasa bangettt, pantes banyak yang galau kalau tengah malem kaya gini ternyata cocok buat orang yang mau galau." Ujar gadis itu seraya tertawa.

Dia melihat foto itu sekali lagi, lalu menampilkan cengiran nya, "sesi kangen malem ini Qilla udahin ya yahh, Qilla mau bobo, besok mau sekolah. kita lanjut di malem-malem berikutnya oke!!" ujar gadis itu seraya bangkit dari kursi belajar nya.

Ia menaruh foto tadi di atas meja yang ada disamping ranjang nya, dan dia merebahkan badan nya di atas kasur yang sedari tadi seakan memanggil dirinya untuk segera tidur. Menarik selimut sampai di atas dada, lalu mulai memejamkan mata nya dan menuju ke alam mimpi.

SHAQILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang