Capitolo 1 | Benvenuti in Toscana

453 19 2
                                    

༺♤༻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

༺♤༻

If you can't find happiness in the place where you are, maybe you will find it later in a place that may be completely foreign for you.

_________

Galileo Galilei International AirportPisa, Italy | 05:14 PM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Galileo Galilei International Airport
Pisa, Italy | 05:14 PM

Sehabis pengambilan bagasi, dan proses administrasi lainnya, aku mendorong troli yang berisi koper-koperku keluar menuju gerbang kedatangan. Bola mataku menyapu sekitar bandara Galileo Galilei yang ramai-mencari seseorang yang menjemputku. Dari banyaknya orang yang menunggu penumpang pesawat yang datang, mataku menemukan kertas karton yang tertulis namaku. Orang itu melompat kecil dan melambai-lambai sembari tersenyum cerah memperlihatkan gigi-gigi putihnya.

Aku tersenyum mendapat sambutan hangat dari seorang wanita yang terlihat sebaya denganku. Usianya sekitar awal tiga puluhan atau mungkin sepantaran, atau mungkin sedikit berbeda denganku. Perawakannya ramah dan menyenangkan. "Benvenuta, signorina Alessandra," sapa wanita itu ketika aku sampai sembari mengulurkan tangannya.

Aku tersenyum dan menyambut jabat tangannya. "Terima kasih sudah menjemputku, Sienna. Apa aku membuatmu menunggu lama?" tanyaku menyebut namanya. Dia adalah seorang agen perumahan yang bertugas menjemputku dan mengantarkanku hingga sampai di sebuah rumah yang sudah kubeli di salah satu desa daerah Toskana-Monticchiello.

"Tidak juga, aku menunggumu dari lima belas menit yang lalu. Bagaimana perjalananmu?" tanyanya sembari membantuku mendorong troli yang berat.

"Cukup melelahkan dengan satu kali transit di Frankfurt, tapi aku sangat antusias untuk melihat seluruh sudut Kota. Mohon bantuanmu, Sienna," ucapku tersenyum lebar seraya mengedip mengingatkan janjinya yang beberapa waktu lalu akan memanduku mengelilingi Toskana.

Sienna tergelak. "Baiklah. Kau mau kopi? Mungkin kita bisa mampir ke kafe," tawarnya.

"Tentu saja, ide bagus," ucapku menyetujui ajakannya. Udara di musim semi terasa hangat di kulitku, awan di luar bandara terlihat indah bersama dengan langit yang berwarna biru. Datang ke Italia di bulan April memang waktu yang terbaik. Aku tersenyum lebar berhasil sampai di Italia tanpa hambatan. Aku pikir perjalananku tidak akan berjalan mulus-hal yang justru membuatku lebih waspada dari agenda pelarianku. Namun, masa bodoh. Siapa peduli? Aku hanya ingin menikmati masa tenangku dari Perancis yang menyesakkan.

Somewhere Over the Autumn [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang