Capitolo 5 | Siena Voyage [2]

89 11 1
                                    

Agak telat dikit gapapa ygy 🤣😂Semoga suka! ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agak telat dikit gapapa ygy 🤣😂
Semoga suka! ^^

*Disclamer ada beberapa media yang kusisipin ya ges untuk destinasi Alessandra,dkk. Maaf kalo jadi sedikit menganggu, hanya buat bantu gambaran aja ges 🙏

_______________


Jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi saat aku terbangun. Sienna masih tertidur di sampingku. Aku beranjak meregangkan tubuhku dan membuka gorden jendela villa yang kami tempati. 

Kemarin kami sampai di villa pukul delapan malam. Aku dan Sienna di dalam satu kamar utama villa—wanita itu memilih tidur denganku karena Matteo menakutinya dengan cerita hantu wanita penunggu villa setelah bermain video game hingga larut. Sedangkan pria itu ada di dalam kamar lain.

Aku pergi tidur lebih awal setelah makan malam daripada Matteo dan Sienna. Aku tidak ikut bermain, karena selain lelah aku juga tidak bisa memainkannya.

Aku menoleh mendengar suara erangan Sienna di balik bahuku. Sepertinya wanita itu terbangun karena cahaya matahari dari gorden jendela yang sedang kubuka.

Wanita itu menggeliat di atas kasurnya dan menutup mata dengan sebelah lengannya. “Jam berapa ini?” tanya Sienna dengan suaranya yang terdengar serak.

“Pukul tujuh. Bangunlah, aku akan memesankan sarapan.” Aku berjalan ke arahnya dan menarik lengannya agar bangun.

Sienna mengerang. “Ini masih pukul tujuh pagi, Alessandra. Aku bisa bangun pukul delapan. Mataku sakit melihat cahaya matahari.”

“Hei, kita bukan sedang di Monticchiello. Jika kau lupa, kita akan ke Diborrato pukul setengah sepuluh. Perlu waktu untuk sarapan dan bersiap. Bergegaslah aku menunggumu di dapur, kita akan sarapan bersama. Aku juga akan membangunkan Matteo di kamarnya.” Aku melepaskan lengan Sienna dan membiarkannya tertidur kembali untuk beberapa saat lagi.

Sebelum aku membangunkan Matteo, aku bergegas mandi dan memulaskan riasan tipis pada wajahku lalu melangkah ke kamar dan mengetuk pintu Matteo beberapa kali.  “Matteo, kau sudah bangun?” Aku mendekatkan telingaku di daun pintu.

Di luar dugaan, Matteo menyahut, “Aku sudah bangun! Aku akan menyusulmu setelah mandi,” ucapnya sedikit berteriak dari dalam kamarnya.

“Baiklah, kutunggu kau di dapur.” Aku berbalik dan hendak mengambil segelas air putih. Tak lama, suara bel pintu villa berbunyi. Sepertinya itu sarapan pagi kami yang telah kupesan sebelumnya.

Sarapan kami datang dalam keadaan masih hangat. Terdapat espresso pesananku, milik Matteo dan satu cappucino milik Sienna. Lalu ada italian brunch torte, veggie sausage strata, bomboloni dan tiramisu crepes untuk menu sarapan pagi kami. Semuanya terlihat lezat hingga membuatku tak tahan untuk lebih dulu mencicipi sepotong brunch torte. Tak lama, Aku menoleh mendengar langkah kaki, itu Matteo. Lelaki itu mendekati meja makan dengan kemeja katun putihnya yang dibiarkan terbuka, memperlihatkan kaus dalam oblongnya yang mencetak tubuh berotot proposional langsingnya yang kekar.

Somewhere Over the Autumn [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang