Capitolo 7 | Party Hangover [2]

147 10 2
                                    

༺♤༻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

༺♤༻

Previously Part 6....

"Tidak. Sepertinya kita semua telah mengacaukannya," timpalku menenggak kembali segelas alkohol yang ada di depanku. Kurasa Matteo lebih sensitif tentang Patrick dan Isabella. Tanpa diduga, Matteo cukup tidak tertebak.

________

Sambil menunggu Sienna dan Matteo kembali, kami berlarut dalam pembicaraan-lebih tepatnya Lucio terus mengajakku berbicara. Sejujurnya aku tidak terlalu tertarik dengan topik pembicaraannya, perhatianku berfokus pada alkohol yang sedang kuminum, aku hanya berusaha bersikap sopan dengan menanggapi pria itu seadanya.

Aku memang terlihat sibuk pada minumanku, tapi tanpa ada yang tahu, isi otakku lebih ramai. Jika dipikirkan, meski aku belum terlalu lama setelah kepindahan, aku semakin mengetahui teman-teman Matteo setelah ia banyak mengenalkanku—acapkali aku menganggap Matteo terlalu berusaha—padahal aku sudah terbiasa jika orang-orang nantinya tidak menyukaiku dan mungkin berbicara di belakang punggungku. Aku bahkan tidak menduga jika saja pria yang dikenalkan sebagai Lucio tidak dia kenalkan sebagai sepupunya dan Dante.

Jika dilihat seksama, aku baru menemukan perawakannya yang hampir sama seperti Dante, dia juga tampan. Tapi jujur saja, penilaianku pada Dante, pria itu memenangkannya dari Lucio. Dengan ketampanannya, Dante memang begitu menarik pada awalnya, namun itu tertutupi karena ia begitu menyebalkan ketika berbicara denganku. Oh itulah kekurangannya. Tetapi jujur saja, terutama kalian, siapa yang tidak menyukai pria tampan? Di beberapa hal, sikap mereka menjadi pengecualian bukan dengan pesona yang mereka miliki?

Aku kembali menyesap minumanku. Mungkin karena di sini aku datang bersama Matteo dan Sienna, aku lebih cepat berbaur dan terus berbicara dengan orang baru yang berseliweran duduk di bar dan pergi dengan minuman mereka meski aku tidak mengenal satupun dari di antaranya. Memang di luar kebiasaanku karena di sini terasa lebih menyenangkan dan nyaman dari pesta-pesta kelewat mewah yang pernah kuhadiri.

Aku tidak lagi melihat Matteo dan Sienna. Terakhir aku melihat mereka berbicara di ujung kolam dan melihat mereka berpelukan—Mungkin Sienna berhasil meminta maaf padanya. Tapi setelah itu, aku tidak melihatnya, dan aku rasa alkohol mulai mempengaruhiku.

Aku menarik napas dan membuangnya dengan kedua mata terpejam, lalu tak lama aku tersenyum miring dan tertawa. Hei Renee dan Matthew, juga keluargaku, kalian lihat? Aku tidak takut dan tak akan lagi menjadi boneka kayu kalian!

Cih! Aku bahkan sudah tidak peduli lagi jika pasa akhirnya mereka akan membuangku.

Persetan, dengan kehidupanku yang menawarkan kemewahan atau barang apapun itu yang masih kusukai. Tapi di sini lihatlah, tidak ada yang menyangka aku bisa senyaman ini. Begitu sederhana, namun aku menikmati perjalananku selama di Italia tanpa siapapun. Aku mengalihkan pandanganku ke segala arah, dan aku merasakan kepalaku mulai pening. Bagai wahana komidi putar, begitu berdiri dari kursi, aku merasakan suasana di sekitarku terasa berputar-putar. Sepertinya aku akan mabuk, atau mungkin aku sudah sangat mabuk? Karena tubuhku seperti sedang melayang.

Somewhere Over the Autumn [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang