05. Mother ?

127 16 0
                                    

BILLCOSTAIRE

    “Bagaima pekerjaan mu? Apa semua nya lancar?” Tanya Blaire.

  Aku menjawab Blaire, aku merasa Blaire amat tertarik akan hubungan kami. Aku berharap kami bisa saling mencintai selamanya. Ditambah kami yang punya masalah dari pernikahan orangtua kami meninggalkan trauma yang dalam. Blaire yang masa kecilnya piatu dan aku yang punya mommy issues.

  “Lancar semua, aku pastikan proyek pembangunan mall kota akan dimenangkan oleh perusahaan kita. Doakan saja” Blaire terlihat senang.

  “Ayah benar benar tau siapa yang akan menggantikan dia. Kalau dia memberikan nya padaku jujur aku tidak tahu harus berbuat apa” kata Blaire.

  Kami melanjutkan percakapan kami selayaknya suami istri yang makan siang bersama.

    Aku putuskan untuk pulang karena jadwal ku hari ini tidak ada, pekerjaan semuanya pada Renald. Aku dan Blaire memutuskan berkencan hari ini.

   Kami pergi ke Mall, aku menemaninya membeli make up nya yang habis, lip gloss nya.

   Aku melihat seorang bayi dengan kakak laki lakinya yang berusia 4 tahun dan kakak mereka yang sudah remaja. Aku teringat akan kakakku.

   Aku punya seorang kakak dari ayah yang berbeda namanya, Eugenia dan seorang adik perempuan bernama Yelene, tentu saja dari ayah yang berbeda pula. Aku hanya tau mereka, seperti nya aku punya saudara lain, dari pacar ibuku yang lainnya.

  “Kenapa kau melihat kearah mereka? Apa kau ingin punya seorang anak?” tanya Blaire, aku bingung untuk menjawab nya.

   “Tidak tahu juga, terkadang aku merasa siap memiliki anak saat aku melihat banyak anak anak baik dan pintar di luar sana, tapi terkadang saat aku melihat anak anak seperti aku, aku berpikir apakah aku bisa menjadi seorang yang bertanggung jawab kepada mereka, apakah aku bisa memberikan keluarga yang baik ...” itu yang aku jawab, sejujurnya aku tidak tahu apa yang aku katakan. Blaire diam, tapi aku lihat dia tersenyum.

  “Kamu benar, anak anak seperti kita... Tapi, kita yang sudah merasakan nya tidak mungkin memberikan hal yang sama kepada mereka nantinya” Aku tau, seperti nya Blaire sangat ingin punya anak. Bertahun tahun dia tinggal dan dibesarkan seolah untuk anak anak, relawan anak, aktifis anak seperti dia.

   “Bagaimana jika aku mati seperti ibuku saat melahirkan anak ? ”

     Tidak banyak yang tau akan kabar ibu Nicholas, kecuali pengemis yang membantu nya saat itu. Pengemis itu, tuan Hums.

   Hums seorang imigran yang berakhir menjadi gelandangan di New York. Ibu Nicholas adalah orang yang menjadi dalangnya, tapi dia mencintai wanita itu, cinta bodoh.

   Hums pagi ini datang ke rumah sakit untuk rehabilitasi HIV, dia melihat kearah perempuan itu dibalik kaca yang membatasi mereka.

  “Bianca...” panggilnya. Sambil merokok perempuan itu menatap tak suka.

  “Kau kelihatan tua dan jelek, Bianca” ejeknya. Bianca hanya menunduk malu tapi tetap dengan tatapan angkuh.

  “Apa yang kau mau!? Kenapa kau kemari!” gertak Bianca.

   Hums tertawa terbahak-bahak karena si sombong Bianca ini.

  “Dimana anak anakmu, Bianca? Jordy yang terakhir memakai dirimu? Kau jadi seperti ini karena tertular olehnya atau kau yang menulari nya juga...”

  “Diam kau! Aku tidak tahu mengenai anak anak sialan itu semua, bukan kah satu nya kuberikan kepada kau” marah Bianca.

  “Nicholas? Nicholas Billcostaire seperti namanya dia menjadi seorang yang baik dan kaya raya, berpendidikan, bermoral dan tidak seperti dirimu” ejek Hums.

  “Aku bersyukur Tuhan memberikan mu petunjuk untuk memberikan anak itu kepada ku, kalau dia terus hidup bersama mu mungkin dia akan jadi pecandu obat-obatan seperti kau yang bodoh ini” Bianca hanya diam.

  “Kau mendapat banyak pria baik, tapi kau bodoh” lagi lagi Hums membuat Bianca tidak bisa berbicara.

   “Bagaimana dengan putri putri ku ...?” tanya Bianca. Bukan hanya Nicholas, putri putri Bianca juga diurus oleh Hums.

   “Terakhir kali bertemu dengan Eugenia setelah pernikahan nya... Suaminya orang baik, kaya dan pintar. Eugenia pun anak yang pintar seperti ayahnya..” balas Hums.
 

   “Dengarkan aku, Bianca. Aku tau kau bodoh, kau tidak ingin melihat anak anak mu?” Setidaknya jika kau punya cucu walau tidak bisa mencium dan menggendong nya, kau bisa melihat mereka tumbuh mendengar suara mereka memanggil mu, grandma” jelas Hums.

  Bianca tertegun, Hums benar. Masa mudanya dia lalui dengan tidur dengan banyak pria, menikahi suami suami orang, punya anak dengan mereka dan menelantarkan nya, minum ke klub malam, tidak peduli akan kesehatan nya. Inilah Bianca Molle sekarang, perempuan famous saat SMA yang bangga dengan keliaran nya berakhir di rehabilitasi HIV. Jangan pernah menyia-nyiakan waktu dan kesempatan hanya karena nafsu semata, hanya akan membawa kesengsaraan dan penyesalan. Bagi perempuan 57 tahun itu sekarang, hanya menunggu malaikat maut menjemput saja, dia tidak bisa sebebas dulu lagi sekarang.

    “Kau tidak pernah bilang kepada anak anak mu, kau menyayangi mereka... Apa mereka bisa menyayangi mu? Kurasa mereka jijik padamu” Hums lagi.

  “Waktu mu habis pak...” ujar seorang perawat menghampiri Hums.

  “Sampai jumpa kurasa, aku harus mandi setelah ini. Nikmati hasil keliaran mu itu Molle..”

   

    —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 

 

Billcostaire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang