BILLCOSTAIRE
(21+)—
Bianca terduduk di ruangan nya, memikirkan seluruh perkataan sang temannya. Kenapa seluruh dunia mengalahkan dirinya? Dia akui dia salah tapi apa orang melihat latar belakang yang menjadikan nya berbuat kesalahan. Air mata membanjiri pipinya, dia mengingat semua nya. Mulai dari hal terkejam dari hidupnya yaitu ayahnya. Ayahnya adalah penyebab ini semua, tapi bagaimana bisa mengalahkan seseorang yang sudah di tanah sekarang...
“Anak-anakku”gumam nya.
Dia berpikir sejenak, mengetahui anak anaknya menjadi orang orang yang hebat. Dia mulai mengingat nama nama mereka dan menulis nya di secarik kertas.
“Eugenia,Damian,Elda,Jonathan, Glenna” dia mengingat lagi, “Tidak, Glenna dan Elda anak tiri ku ” dia mencoret nama nama itu.
“Nicholas, Markel, Yelenne, Aeva” Ketujuh nama anak anaknya.
Dia menekan nomor telfon Hums, menanyakan dimana anak anaknya tinggal dan nomor telfon mereka.
Hums memberikan nya, tapi memberi peringatan kalau anak anaknya tidak menyukai dia.
Nomor pertama, Eugenia Alferd.
“Hallo ? Ini galeri seni Eugene..” suara Eugenia terdengar ramah.
“Ini, ini B-bianca, ini ibu” hatinya deg deg an tak karuan ketika mengucapkan ini.
“Ibu? Maaf nama ibuku bukan Bianca, kau salah sambung bu... ” ujarnya agak bergetar.
“Tidak! Aku yakin kau putriku EUGENIA!” teriak Bianca diakhir kalimat. Eugenia diseberang sana hatinya sesak, amarahnya sedikit bergejolak, kakinya gemetaran.“Apa yang kau mau” suaranya berubah.
“Kau hanya memberi kami penderitaan! Memberikan kami trauma!”
Telfon dimatikan. Bianca tidak bisa berbuat apa apa. Ini baru satu anaknya, belum yang lain nya. Dia tidak siap rasanya menerima respon ketakutan dan kebencian dari anak anaknya, anak anak yang sebelum nya dia lahir kan demi mempertahankan uang dan hubungan dengan pria kaya.
—
“Kenapa kau berbicara seperti itu?!” aku terkejut mendengar perkataan Blaire sontak menaikan nada bicara ku. Blaire terlihat sedikit takut, aku tau dia benar benar takut. Aku menenangkan diri ku untuk beberapa saat.“Aku takut mati seperti ibuku!” balas nya menaikan suara di akhir kalimat. Aku tidak marah, aku memeluk Blaire, menenangkan dia.
“Dunia tak pernah adil” gumam nya.
“Bahkan ibuku gagal menjadi ibuku, dia pikir menjadi ibu hanya melahirkan anak ke dunia?” Blaire melantur. Aku tidak tau mau merespon apa, aku hanya mendengar kan dirinya saja, aku harap itu bisa membuat dia tenang.“Dia gagal, aku hanya bisa menangisi dia. Dia membawa tangisan bukan kado natal seperti ibu ibu lain. Aku benci, kenapa Tuhan jahat mengambil ibuku. Mungkin dia akan jahat pada anak ku juga dengan mengambil ku dan menjadikan aku ibu yang gagal...!” Blaire andai kau tau ibu yang gagal itu adalah seperti ibuku, bukan ibumu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Billcostaire
FanfictionBillcostaire ( na jaemin au ) on wattpad. Nicholas Billcostaire menikahi putri tunggal bos nya sendiri demi uang untuk pendidikan nya, dia menerima itu, dia menerima Blaire sebagai istrinya. Tapi dia tidak suka cara orang orang menatap nya re...