07. Hums

119 16 1
                                    

BILLCOSTAIRE—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BILLCOSTAIRE

   Hari hari kami berjalan baik, dua minggu berjalan tak terasa. Resepsi pernikahan kami dilaksanakan minggu depan. Undangan sudah dibagikan dan semuanya hampir sempurna.

    Ada seseorang yang ingin aku undang ke resepsi ku, Paman Hums.

    Aku berkendara ke pinggir kota New York bersama Carter untuk menemuinya. Aku mendengar cerita Carter mengenai Loren dan Cassandra yang menetap di Indianapolis tiga bulan kedepan. Carter juga bilang rencana tentang merekrut sekertaris baru, kami akan merekrut Hans.

     Tak begitu lama kami sampai di pondok kecil, rumah paman Hums dan putrinya, Julietta Hums.

   Julietta, seseorang yang pernah aku sukai.

   “Hallo Nicholas! Bagaimana perjalanan nya? Jauh?” tanya Julietta ramah. Aku mengangguk

  “Baik baik saja” jawabku.
  “Dimana ayah mu?” tanyaku kepada nya.

  “Ayah di dalam, aku akan panggil kan dia” jawab Julietta. Aku dan Carter menunggu di bangku ban tua didepan rumah mereka. Paman Hums datang dengan sebotol bir di tangan nya.

  “Hai Tuan besar!”

  “Paman kenapa memanggil begitu, aku ini hanya gelandang New York” dia tertawa. Aku langsung memberikan kertas undangan itu kepadanya.

  “Kau menikah? Wah kuharap dulu kau menikahi putriku tapi kau menikahi anak bilioner itu” ujarnya sambil tertawa, aku juga ikut tertawa ini hanya jokes. Dia bilang seperti ini karena dulu aku pernah menyatakan perasaan ku kepada putrinya, Julietta.

   “Kumohon datanglah, kau pengganti ayahku” mohon ku padanya.

  “Aku ini pendosa seperti ibumu, tidak seperti ayahmu yang malaikat”

  “Aku juga sedikit seperti itu, datanglah aku kenalkan pada istri ku ... Dia perempuan yang baik” dia mengangguk.

  “Lebih baik pastinya dari ibumu kan?” aku mengangguk, jantungku seolah berhenti berdetak karena mendengar kata 'ibu'

   “Beberapa minggu lalu aku mengunjungi dia” dia menyalakan rokok nya, dia menawarkan rokok itu padaku dan Carter, aku mengambil nya tapi Carter dia membawa pod nya.

  Aku hanya mendengarkan, walau dia meninggalkan aku, aku mau tau mengenai kabar dia.

   “Sudah dua tahun dia mengidam HIV”
  
   “Laki laki yang dia nikahi itu meninggal, mereka punya satu anak. Ibumu di rawat di pusat rehabilitasi” katanya.

   “Biarkan sajalah...” hanya itu yang aku bisa tanggapi dari perkataan paman Hums

  “Ini saatnya aku beri tahu kamu mengenai saudari dan saudara mu, Eugenia dan Damian... Mereka tinggal di Amerika, Eugenia di Santa Monica” kata paman Hums, dia sibuk dengan rokok nya.

   Aku tidak tau harus menanggapi apa, aku ingin melupakan mereka semua tapi itu tidak mungkin adanya. Hubungan kami,hubungan darah antara ibu dan anak serta aku dan saudaraku yang satu ibu.

  “Aku tidak tahu harus apa paman, nanti sajalah... Aku sibuk, sempatkan datang ke pernikahan ku” kataku pada nya, aku mengajak Carter untuk kembali ke New York.

  Banyak hal yang harus disiapkan, menata masa depan dengan Blaire adalah utama bagiku.

     “Pindah ke Indianapolis, menurut mu ini membantu” Loren yang awalnya tidak mempedulikan keberadaan wanita hamil didepan nya itu mulai terbawa emosi. Semenjak mereka pindah, Cassandra selalu memulai pertengkaran

  “Kau mengandung iblis ? Berhentilah mencari masalah dengan ku, aku tidak tahan” dia langsung berdiri dan menunjuk wajah perempuan didepan nya.

  Hari demi hari perus Cassandra semakin besar, segala nya semakin buruk. “Apa kau tidak merasa bersalah kepada ku ?” tangis mulai pecah, akhir pertengkaran mereka adalah tangisan Cassandra. Hormon ibu hamil, setidaknya itu yang dokter katakan.

“Apa mau mu?”

  “Ah sudahlah, kemari aku akan memeluk mu” Loren memeluk tubuh Cassandra, Cass tidak membalas nya. Dia benci segalanya tentang hidupnya ini.

  “Hentikan ini semua, aku harus pergi berbelanja” Cassandra mengakhiri pelukan mereka. Loren hanya bisa menghela nafas kesal nya didepan calon ibu dari anaknya.

  “Aku akan antar kau, dan kita akan temui dokter kandungan” Cassandra tidak membalas apapun. Dia pergi bersiap siap ke kamarnya begitu juga dengan Loren.

  Tidak begitu jauh menuju rumah sakit kota Indianapolis, hanya saja terasa lama karena kecanggungan keduanya.

  “Nyonya Cassandra” perawat langsung membantu mereka menuju ruangan dokter, diikuti oleh Loren.

  Dokter memeriksa kandungan Cassandra, semuanya baik tapi bayi yang di kandungan nya memiliki kekurangan di berat badan.

  “Apa kata ku, kau itu harus makan dengan banyak” Loren langsung berkata seperti itu saat mereka baru keluar dari ruangan dokter itu.

  Cassandra menatapnya bingung, baru kali ini Loren menatap nya dengan tatapan se cemas itu.

  “Kau khawatir kepada kami?”

   Loren mengangguk. “Kau mau anak ini?” tanya Cassandra lagi, Loren mengangguk lagi. Sebenarnya dia mau bertanggung jawab sepenuhnya, hanya saja ada masa muda yang harus di korbankan.

  “Kau dan dia adalah tanggung jawabku, kita keluarga sekarang, Cass. Kau kan istriku” satu kata diakhir kalimat Loren yang membuat Cassandra memerah.

“Hmm baiklah, antri saja obat ini untuk anakku” pinta Cassandra

  Loren menatap nya dengan menaikan satu alisnya, “Anakmu ? Anak kita” Cassandra mengangguk. Dia pergi meninggalkan Loren menuju ke tempat duduk.

  “Cass?! Hey kenapa seperti itu sih!”


BILLCOSTAIRE

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Billcostaire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang