Chapter 2. Undeniable

1.4K 165 77
                                    

Undeniable (adjective)

Cara baca: Un·de·ni·a·ble /ˌəndəˈnīəb(ə)l/

Arti: Tidak bisa ditolak.

...

...

Sammy mengetuk sebanyak tiga kali pintu ruangan Xander sebelum masuk ke dalam.

Sudah biasa berkunjung ke tempat ini membuat para staf langsung memperbolehkannya menuju tempat pribadi pak boss.

"Masuk hun.." Xander tersenyum tampan menyambutnya.

"Wiih, ada mantan." Kai menggoda.

Hubungannya dengan mas Kai memang sekarang lumayan akrab meskipun pernah ada peristiwa kelam di masa lalu.

Sammy sangat beruntung karena Kai bukan pribadi yang pendendam.

"Hayoo, ngapain duduk mojok berdua. Gue laporin bang Ryan nih. Nggak pada kerja malah pacaran." Ujar Sammy saat melangkah ke dalam.

Kai dan Xander hanya tertawa menanggapi ancaman Sammy.

"Nggak usah cemburu dong hun, lu kalo mau mojok bareng, ayok sini. Sisi sebelah kanan masih kosong." Xander menepuk bangku di sebelahnya.

Meski sudah putus beberapa tahun yang lalu, keduanya memang tetap menggunakan panggilan kesayangan saat masih pacaran.

"Ogah. Gue ngeri sama laki lu, kapok pernah dipiting." Balas Sammy, teringat kembali malam saat dirinya menyelinap ke apartemen Ryan, setahun yang lalu.

Kai dan Xander kembali tertawa ngakak.

"Kalian sibuk nggak? Gue nggak ganggu kan?" Sammy bertanya basa basi setelah duduk di sebelah Xander.

Hm... bau parfum yang selalu dirindukan menyapa syaraf hidungnya.

Dulu sekali, Sammy selalu merasakan nyaman ketika berada dalam dekapan Xander dengan bau ini merajai indera penciuman.

"Nggak sibuk. Ngobrol random doang. Ni si bule lagi excited cerita mau adopt baby." Kai menjelaskan.

"Baby?" Sammy bertanya membeo, memandang Xander penasaran.

Sang mantan mengangguk antusias. Wajahnya berseri-seri bahagia ketika menjawab pertanyaan Sammy,

"Minggu kemarin Ryan cerita tentang bayi korban kecelakaan yang orang tuanya meninggal ditempat."

"Sampai hari ini bayi itu belum ada yang ngambil, masih di poli anak."

"Saudara yang datang cuma ngambil jenazah kedua orang tuanya aja. Nggak ada yang mau tanggung jawab merawat si bayi."

"Dari alasan perekonomian keluarganya nggak kuat lah, anaknya udah banyak lah, dirumah nggak ada yang momong dsb, dsb."

"Mereka enteng banget nyuruh bayi itu ditaruh di panti asuhan aja, atau siapa tau ada pegawai rumah sakit yang mau ngerawat."

"Dari awal Ryan cerita dan minta pendapat, gue langsung iyain."

"Apalagi pas ketemu, lihat langsung gimana keadaannya. Gue ngerasa klik aja, nggak sabar pengen segera bawa pulang."

"So, kita memutuskan mau adopt dedek bayi ini. Semoga jodoh dan prosesnya lancar."

Sammy nggak tau harus komen apa, menanggapi cerita Xander yang menggebu-gebu ini.

Masih speechless.

Xander, seingatnya dulu, adalah pria yang nggak begitu suka dengan anak kecil. Dia akan canggung jika berinteraksi dengan salah satu dari mereka.

UNBREAKABLE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang