Chapter 5. Unavoidable

1K 116 29
                                    

"Uuh.."

Sammy mengeliat malas, lalu menarik lagi selimutnya sampai ke atas kepala. Biar berasa gelap lagi dan bisa lanjut bobo.

Ia meyadari hari sudah beranjak siang, tapi matanya masih lengket, tubuhnya masih ingin menempel dengan kasur empuk dan selimut hangat miliknya.

Toh hari ini dia nggak ada jadwal apapun.

Kayaknya enak seharian pacaran sama guling dan tidak melakukan apapun.

🎵Now playing Bruno Mars. Lazy Song.

Today I don't feel like doing anything.

I just wanna lay in my bed.

Eh, bentar..bentar..

Sammy auto buka mata dan secepat kilat duduk di kasur, kaget dengan posisinya sekarang.

How?

When?

Kan semalem ia bobo di sofa, pelukan sama Dirga. Kok sekarang jadi di kasur sendirian, mana selimutan.

Nggak mungkin kan Dirga gendong Sammy sampai kasur?

Ya kali tubuh mungil gitu gendong Sammy bridal style naik tangga sampai kamar tidur.

Imposibble!

Bisa encok tuh bocah kalau sampai sukses.

Menyibak selimut, Sammy akhirnya turun dari ranjang dan keluar kamar. Ingin mencari eksistensi Dirga di rumahnya.

Apa jangan-jangan anak itu udah balik? Bukankah begitu perjanjiannya kemarin?

"Dirga.." Sammy berteriak memanggil ketika ia sedang menuruni tangga.

"Nyet, udah balik belum lu?"

"Di dapur hyuuung.." Terdengar teriakan balasan dari arah belakang.

Sammy tanpa sadar tersenyum, senang karena masih ada kesempatan untuk melihat si wajah cantik.

Mulutnya aja yang suka ngusir, hatinya mah nggak.

Mempercepat langkah, Sammy segera menuju ke dapur.

"Nyet, kok gue bisa pindah ke...."

Sammy auto speechless.

Deg.

Deg.

Niatnya untuk menyapa dan bertanya harus terhenti ditengah jalan.

Lagipula, Sammy tidak perlu menyelesaikan pertanyaannya karena ia sekarang sudah tau jawabannya.

Dirga memang tak mungkin kuat memindahkannya dari sofa ke kasur.

Tapi pria yang sedang duduk di kursi pantry dapur kecilnya ini bisa.

"Hai hyung, good morniiiiing..."

Dirga yang tadinya sedang sibuk memasak, berjalan mendekat ke arah Sammy dan langsung memberikan ciuman selamat pagi di pipi kanan.

Cup.

Sammy tidak membalas, masih jadi patung dadakan.

Seriusan ini?

Padahal di seberang sana lagi ada bapak gulanya. Nggak takut disambit apa nih bocah?

Dirga masih memakai bajunya yang kemarin, wajah juga masih kucel. Kayaknya belum mandi.

"Muka bangun bobonya ganteng banget siiii...~, jadi makin sayang.." Goda Dirga santai, senyum full ke arah Sammy, sementara yang dipuji masih diam saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNBREAKABLE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang