Senin pagi dan upacara.
Musuh seluruh murid SMA Nusa Bangsa. Tak terkecuali Arrasya atau bisa kita panggil Caca.
"Rurohh!! Bantu gue cari topi dong di Mipa 4!" Teriak Caca memanggil Aurora.
Dasar Caca, bagus-bagus namanya Aurora malah dipanggil Ruroh.
"Ruroh mana anjir!" lanjutnya kala tidak ada sahutan dari si pemilik nama yang dia sebut.
"Ga ada Ruroh tsay! Adanya Princess Aurora," sahut gadis ber nametag Tamasya A. A sambil mengibaskan rambutnya kebelakang.
"Bodo amat, ayo cepet ke mipa 4. Keburu diomel pak pentol!" sambar Caca cepat sambil menarik lengan Aurora agar mengikuti langkahnya menuju kelas sebelah.
"Sabar kali Ca, engga-engga kalo disuruh ke lapangan. Ini juga baru setengah 7, Tata aja masih di kost sarapan."
Mendengar apa yang dikatakan Aurora, Caca memelankan langkahnya dan berbalik menghadap Aurora.
"Apa iya?" sambil melihat jam tangannya.
"Iya bego!"
"Anjir! Gue kira udah mepet upacara, kok lo gak bilang sih Ruroh!"
"Kok lo ngegas sih njing!" Sewot Aurora emosi. "Yo dah ayok, mau cari topi kan? Lo gak bawa?" Lanjutnya.
Caca hanya menggelengkan kepalanya dan lanjut berjalan menuju kelas Mipa 4.
"Emang topi lo kemana?" basa-basi Aurora, padahal dia sudah tau kalau Caca itu suka kelupaan membawa sesuatu, CATAT! ke-lu-pa-an. Jadi ya harap maklum harus diingetin terus biar ngga kaya begini.
"Kayaknya kemaren udah gue masukin tas, tapi ngga tau deh kok ngga ada," ucap Caca yang sudah berdiri diambang pintu kelas Mipa 4.
Kepala Caca memutar mencari seseorang yang bisa ia pinjami topi.
Gotcha! I got you!
Dengan semangat 45 Caca berjalan ke bangku paling belakang.
"Hai, Biyu" sapa Caca sambil duduk disebelah Abiyu yang sedang menatap Caca dengan aneh.
"Napa lo? Sehat?" Tanya Abiyu dengan alis yang naik sebelah.
Caca yang akan menjawab pertanyaan Abiyu seketika menutup mulutnya dan memutar bola matanya ketika melihat Aurora yang sedang berjalan dan tersenyum kearahnya. Tepatnya berjalan kearah Abiyu.
"Hai sayangnya aku" sapa Aurora kepada Abiyu yang dibalas dengan senyuman tak kalah cerahnya dengan matahari di senin pagi.
"Hai Ra, adek lo bawa gih sana. Pusing gue pagi-pagi udah ketemu Caca" ucap Abiyu sambil melirik Caca yang sedang mengerucutkan bibirnya.
"Idih adek. Adek lo aja kali" jawab Aurora sambil cekikikan bersama pacarnya. Ya, Abiyu itu pacar Aurora jadi jangan bingung.
"Ihh kalian mah gitu, gue tuh mau pinjem topi sama Biyu!" sahut Caca cepat.
"Lo bawa topi double gak Biyu?" lanjutnya sambil memperlihatkan senyum termanisnya. Saking manisnya, gula aja kalah.
"Bawa, cari aja di laci" jawab Abiyu tanpa menoleh. Dia sedang asik berbicara dengan Aurora.
Caca sih udah biasa dikacangin mereka. Soalnya Caca lebih sering ngacangin daripada dikacangin. Ahaha.
Caca yang mendengar itu langsung mengubek-ubek laci Abiyu untuk mengambil barang yang dia butuhkan.
"MAKASIH YA BIYU, LO BAIK BANGET DAH SUMPAH!" teriak Caca setelah mendapatkan topi untuk upacara.
Aurora dan Abiyu yang sedang berbicara berjengit kaget mendengar teriakan Caca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Undergo
Teen FictionArrasya Putri Nirwasita. Arrasya itu baik, Arrasya itu imut. Arrasya cantik? Kata bunda. Arrasya manis? Gula aja lewat. Arrasya galak? Galakan Alfa. Sulthan Alfarezel Abimata. Alfa galak? Jangan tanya. Baik? Kadang. Suka marah-marah? Pasti. Lembut...