2

1 1 0
                                    

                     Happy reading 🧚

°
°
°
°

Tok tok tok

"Ren...Keluar dulu,di luar ada tamu" panggil mamah renata ( Aina )

Renata yang asik membaca novel menoleh ke arah pintu karena mendengar suara mamah nya memanggil. "Masuk aja mah"

Cklek pintu terbuka menampilkan mamah renata "ayok turun,di bawah ada tamu" ajak Aina

"Aaa mamah renata gak mau,lagian itu kan tamu mamah" males Renata

"Uda kamu turun aja,lagian betah banget sih di kamar" tak habis pikir Aina terhadap anak tunggalnya ini.

"Ihh yauda nanti Renata turun" ucap Renata males

"Nah gitu dong, yauda mamah turun dulu"

Renata hanya menjawab bergumam, sungguh ia tak ingin turun ke bawah ia sangat malas sekali.

Renata hanya memakai piyama berbahan satin dengan setelan celana panjang dan baju panjang,Ia berjalan gontai menuruni tangga.

Sampai di ruang tamu,ia melihat sepasang suami istri yang nampak nya usia nya hampir sama dengan mamah dan papah nya.
Ia menyalami kedua sepasang suami istri itu dengan tersenyum dan duduk di sebelah mamah nya.

"Masyaallah sudah besar kamu zahra" ucap wanita yang sedikit berumur itu.

"Hehehe iya Tante" jawab Renata,tapi mengapa wanita itu memanggil nya zahra?

"Uda sampai semester berapa kamu?" Tanya suami wanita itu.

"Emm 4 bulan lagi wisuda om" jawab Renata kikuk

Pria itu pun mengangguk,tak banyak pula yang di bicarakan. Renata sungguh bosen sekali ingin rasanya ia beranjak dari sana namun ia tak enak hati sebab ada beberapa pembicaraan yang bersangkutan dengan nya.

"Assalamualaikum,maaf terlambat"
Ucap seorang pria di depan pintu.

Semua orang menoleh ke arah pintu,Renata yang melihat siapa yang datang melotot tak percaya.ohh sungguh dunia ini sempit sekali. Pria itu.

"Eh kamu,masuk masuk" ucap Aina dengan tersenyum ramah.

Pria itu tersenyum tipis dan mengangguk,lalu menyalami kedua orang tua Renata. sampai di depan Renata pria itu hanya menatap nya dan berlalu begitu saja.

Ohh sungguh kenapa dunia sempit sekali, sehingga ia bertemu lagi dengan pria itu. Tak hbis pikir Renata.

"Kamu kenapa lama sekali Aksa" tanya wanita itu

"Tadi masih ada urusan kantor bund"

"Kamu itu tidak ada henti hentinya dengan urusan satu itu" ucap pria itu, Semua orang tertawa terkecuali renata yang hanya diam dan menunduk.

Pria itu menatap Renata lagi, renata yang di tatap seperti itu merasa kikuk.
'apaan dah ni orang menatap gua gitu' batin Renata,

"Sampai kapan kamu mau berdiri di situ terus?" Tanya ayah Renata. Pria itu pun tersadar dan duduk di sebelah ayahnya.

Dan yeah kedua suami istri paru baya itu
Adalah orang tua pria menyebal kan itu.

"Aduh Aksa sudah besar kamu sekarang ya" puji Aina. Pria yang di panggil Aksa itu hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

'ohh namanya Aksa' batin Renata.

Tapi mengapa ayah dan bunda Renata seakan sangat dekat dengan nya? Sedangkan ia tak pernah melihat mereka.

"Sekarang langsung intinya saja" ucap papah Aksa. Semua orang pun mengangguk dan tersenyum. "Baik lah nak renata kami datang kesini mempunyai maksud lain selain bertamu" lanjut papah Aksa.

Renata yang tak mengerti mengerutkan keningnya seakan tak mengerti. Papah Aksa yang melihat Renata seakan tak tau apa-apa itu menyenggol bahu Aksa.

Aksa yang mengerti maksudnya langsung berdehem dan "maaf sebelumnya karena sudah menganggu waktunya, apa yang di maksud papah saya adalah" jeda Aksa dan memejamkan matanya sebentar dan kembali lagi berkata "saya ingin melamar zahra" ucapnya legah.

Deg

Sarah yang mendengar itu terkejut bukan main,apa apaan ini. Kenapa pria itu seenaknya saja melamar nya,bahkan ia saja tak tau siapa dia.

Orang tua renta tersenyum,Renata yang melihat itu merasa ada yang di sembunyikan apakah orang tuanya sudah tau tentang ini?

"Gi mana Sarah" tanya mamah Aksa

Renata tak tau harus menjawab apa, "emm maaf Tante apakah saya boleh permisi ke belakang bersama bunda saya sebentar?"

"Tentu saja boleh" mendapatkan persetujuan Renata langsung menarik bundanya. Aina yang tiba-tiba di tarik tentu saja terkejut.

"Permisi sebentar ya" ucap ramah Aina kepada semuanya.

Setelah sampai di dapur Renata menatap bunda nya seakan minta penjelasan.
Aina yang tak mengerti malah nanayak balik "kenapa" tanya Aina

Aghhh sungguh kesal Renata,ia memicingkan matanya dan menatap bundanya intens " pasti ayah sama bunda tau kan semua ini"

"Iya ayah sama bunda dah tau"

"Jadi kenapa gak bilang dulu sih bund, kan Rena blum siap menikah"

"Jadi mau jalain lagi kamu siapnya nak, lagian sebentar lagi kamu lulus,bunda Uda gak sabar nimang cucu"

"Aghkk bunda rena gak mau bund, Rena gak kenal dia" rengek Renata.

"Tapi Aksa mengenalmu"

"Itu kan dia Bund buka Rena", "pokoknya Rena gak mau terima.

Aina mendelikan matanya "ehh gak bisa gitu dong, denger bunda, dia itu laki-laki baik,dia bisa menjagamu nak, pokoknya kamu harus terima ya"

Renata menggeleng, "pokoknya ren___

Ehmm
 
Deheman  seorang membuat menghentikan Renata diam.
Mereka berdua melihat siapa orang yang yang barusan berdehem.

Aina tersenyum "ehh nak Aksa"
Renata masih dengan waja di tekuknya.

"Maaf Tante, apakah boleh saya berbicara dengan Sara sebentar" permisi Aksa

Aina mengangguk " yauda Tante tinggal dulu ya "

°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
Holaa, gi mana sama part ini?

Maaf ya agak membosankan, tapi bisa gak kalian ngebaca sekalian klik bintang nya,soalnya bintang nya bikin semangat author nulis.

Walaupun gak bagus ceritanya setidaknya menghargai penulis nya🙂

Yauda sampai sini dulu ya.

Thanks semuanya.

AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang