2. Aqeela Riani Salsabila

27 5 3
                                    

Semua orang pasti punya impiannya masing masing tapi tidak semua orang memiliki effort dan usaha yang tinggi untuk menggapainya
~Riani Salsabila~

***

Bagian 2 Aqeela Riani Salsabila

Aku. Aqeela Riani Salsabila mahasiswa baru Universitas Al-Azhar Kairo dengan jurusan tafsir dan ilmu ilmu Al-Qur'an. Disini aku duduk di bangku taman kampus, melihat orang orang yang sedang berlalu lalang.

Aku membuka buku diary ku dan mau aku tulis sedikit cerita tentang bagaimana aku bisa diterima di University Al-Azhar Kairo ini.

Dulu saat aku menduduki bangku kelas XI di SMA islamic Nusantara ada salah satu kakak kelas yang bercerita di depan, dia bercerita mengenai kehidupan di Mesir dan dari cerita itulah aku mulai tertarik untuk melanjutkan kuliah di Mesir.

Aku mulai searching di google mencari tau tentang kampus kampus yang ada di Mesir dan aku langsung terpukau saat melihat kampus Al Azhar. Sejak saat itu aku terus belajar dan mencari tau tentang kampus Al Azhar Kairo, mulai dari bagaimana cara masuknya, fakultas yang ada disana dan jurusan yang ada disana serta beasiswa yang tersedia.

Seminggu sebelum memasuki Ujian Nasional ada pengumuman bahwasannya pendaftaran progam beasiswa melanjutkan di Al-Azhar Kairo dibuka.

Aku sudah menyiapkan berkas berkas pendaftaran dari sebulan yang lalu, aku langsung menemui guruku untuk mendaftarkan diri. Setelah tiga bulan kemudian aku mendapatkan kabar mengejutkan, aku diterima di kampus Al-azhar serta lolos beasiswa full dari Kemenag.

Saat mendengar kabar tersebut tanpa aku sadari air mataku menetes dengan sendirinya, aku bersujud dan bersyukur atas semua yang Allah berikan kepadaku. Aku mengambil handphone ku dan menelpon ibuku yang sedang bekerja.

"Assalamualaikum mah, mah aku lolos seleksi beasiswa mah. Aku diterima di kampus Al-Azhar Kairo" masih dengan suara isakan tangis ku.

"Alhamdulillah, ini beneran nak?? Mama nggak salah denger kan?" Tanya ibunya yang masih tidak percaya.

"Iya mah beneran, Bila nggak bohong" aku menekankan kembali bahwa aku benar benar diterima di Al-azhar.

"Selamat ya nak, tapi maafin mama belum bisa pulang kerumah. Mama masih harus menyelesaikan pekerjaan mama diluar kota".

Ada perasaan sedikit kecewa di hati Riani, mama nya selalu saja sibuk dengan pekerjaannya. Terkadang dia merasa iri dengan keluarga temannya yang selalu harmonis. Memang, keluarganya bisa dibilang kecukupan dalam finansial tetapi tidak dengan kasih sayang. Riani selalu merasa kurang akan kasih sayang. Mama nya selalu sibuk dengan pekerjaannya, papa nya entah pergi kemana. Sejak Riani kecil papa nya sudah pergi meninggalkan nya, dia hanya hidup bersama ibu dan adek nya yang masih duduk di bangku SMP.

Ya walaupun kehidupan Riani seperti itu tapi dia tetap bersyukur atas pemberian Allah kepadanya, dia selalu melihat kebawah untuk bersyukur dan selalu melihat keatas untuk dijadikan motivasi. Riani memang berkecukupan soal harta. Tapi, dia selalu menyisihkan uang yang dikasih mama nya untuk bersedekah, dia typekal orang yang suka menabung.

Tiba tiba rintik hujan turun membasahi kota Kairo, Riani menutup buku diary nya dan berlari mencari tempat untuk meneduhkan diri.

"Huft, untung saja belum terlalu deras hujannya" ucapnya sembari mengibas Ibas gamis bagian bawahnya yang sedikit agak Basar terkena air hujan.

Tanpa Riani sadari disamping nya ada seseorang yang sedari tadi memperhatikannya.

"Maaf Boleh agak geseran dikit, soalnya nggak enak dilihat orang cuma ada kita doang disini" seorang laki laki memakai gamis berwarna hitam dengan kopiah berwarna putih.

"Eh iya iya, maaf nggak lihat soalnya tadi keburu hujan" Riani menggeser tubuhnya sedikit menjauh dari laki laki tersebut.

Riani terlihat kebingungan karena sebentar lagi mas PKKMB nya akan dimulai, dia harus sampai ruangan sebelum jam 09.00 sementara ini udah jam 08.45.

"Sepertinya kamu sedang kebingungan, lagi mikirin apa?" tanya laki laki tersebut ketika melihat riani seperti orang kebingungan.

"Iya, sebentar lagi soalnya masuk ruangan pkkmb tapi ini malah masih hujan".

"Oh begitu, kebetulan saya kenal sama panitia nya, apa mau saya izinkan saja ke mereka?" Tanya laki laki itu.

"Eh tidak, tidak usah, saya mau lari aja toh juga jaraknya lumayan dekat dari sini" tolak Riani karena dia merasa tidak enak, baru Maba tapi sudah menyusahkan orang saja pikirnya.

"Sebelumnya boleh tau nama kamu siapa?".

"Aku Aqeela Riani Salsabila, biasa dipanggil Riani kalau disini, nama Kakaknya sendiri siapa?".

"Aku Muhammad Alzam As-syafiq" jawabnya sembari menggabungkan tangganya di depan dada 🙏.

"Baik kak, saya pamit dahulu ya takut kalau telat masuk ruangannya" pamit riani, dia berlari kecil menerobos air hujan.

"Ada - ada saja kelakuan mahasiswa baru kali ini" alzam menggeleng geleng kan kepala nya sembari melihat Riani yang berlari menerobos air hujan "seperti anak kecil saja" pikirnya.

Sesampainya di lorong ruangan Riani berjalan menghampiri temannya bernama Fatimah.

"Saya tidak terlambat kan?" Sembari menepuk pundak temannya.

"Astaghfirullah Riani, kamu ini mengagetkan saya saja, kamu habis dari mana? Kenapa baju kamu basah begini?" Fatimah kaget melihat Riani yang basah kuyup terkena air hujan.

"Iya, ini tadi aku menerobos air hujan takut kalau nanti aku telat" jawabnya

Tak lama setelah berbincang kecil dengan Fatimah kakak panitia sudah menyuruhnya untuk masuk kedalam ruangan.

"Ayo semua masuk ke dalam ya, sebentar lagi akan pemateri nya akan datang" suruh salah satu panitia ospek kampus Al-Azhar putri "jangan lupa tas nya di taruh diluar ruangan ya, masuk ke ruangan hanya membawa alat tulis saja" lanjutnya.

Riani membuka ransel nya dan mengambil buku tulisnya, akan tetapi bukunya basah. Air hujan nya menembus kedalam tas nya Riani.

"Yah, bagaimana ini buku ku basah kuyup begini" Riani bingung dan sedikit gelisah karena buku yang ia bawa basah.

"Fatimah apa kamu membawa buku lebih? Kalau iya, aku boleh meminjamnya? Soalnya buku ku basah dan tidak mungkin bisa untuk nanti menulis materi" Riani memutuskan untuk meminjam buku ke Fatimah siapa tau dia membawa buku lebih.

"Iya riani, aku membawa 2 buku" Fatimah mengeluarkan satu buku dari tas ransel nya "ini buku nya" dan memberikannya ke Riani.

"Ayo ayo buruan ya masuk kedalam ruangan" panitia ospek nya memanggil kembali orang orang yang belum masuk keruangan.

Riani dan Fatimah yang mendengar itu langsung bergegas masuk kedalam ruangan ospek itu.

***
Bagaimana part kedua dari cerita Alzam? Semoga kalian suka ya..

FYI : Fatimah yang di chapter ini sama Fatimah di chapter sebelumnya berbeda orang ya :), yang di chapter sebelumnya dia tidak akan ada lagi di chapter selanjutnya.

Maaf update nya lumayan lama hehe, jujur aku sekarang lagi sibuk banget ada beberapa hal yang harus aku lakukan.

Oh iya jangan lupa Vote dan komen♡♡

Follow juga sosial media aku
Ig @irmaravika_40
@ceritairma_

Happy reading all♡⁠‿⁠♡

ALZAM {hadha alshueur mawjud bisabab Allah}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang