Bukan hanya sebuah pisau yang harus diasah biar bisa tajam. Tapi juga sebuah hobi yang harus kita asah juga supaya bisa ditingkatkan.
~irmaravika~
***
Chapter 4 ; That Notebook?
Langit malam kali ini begitu indah. Dengan dihiasi oleh bulan dan juga bintang - bintang itu menambah keindahannya berkali kali lipat.
Alzam menatap langit lewat jendela sembari ber-angan angan betapa indahnya nanti saat aku sudah menikah dan memiliki anak! Aaahhh lucunya.
"babaaaa" panggil anak nya saat keluar dari pintu gerbang sekolahnya.
"woooo anaknya baba udah besar ya sekarang!." Alzam memeluk dan menggendong anaknya yang baru masuk sekolah RA.
"TOK TOK TOK." Suara gedoran pintu itu membuyarkan lamunan Alzam.
"Gila Lo ya, Lo mau ngebangunin seluruh asrama." Tutur Alzam.
"Ya sorry, habisnya dari tadi kagak dibukain pintu bisa bisa gue lumutan didepan kamar Lo." Farhan dengan nada kesalnya.
"Mau ngapain kesini!."
"Noh! Mau ngambil laptop gue. Ketinggalan di kamar Lo." Ucap Farhan dengan jari telunjuknya diarahkan ke meja belajar Alzam.
Setelah Farhan keluar dari kamarnya, Alzam teringat sesuatu tentang kejadian tadi saat di masjid kampus.
"Nah ini dia yang aku cari - cari." Sebuah notebook kecil yang tidak sengaja Alzam temukan di taman tadi pagi.
"Sepertinya notebook ini sudah cukup lama usianya." gumam Alzam sembari membuka halaman pertama buku itu.
Di halaman pertama terpampang jelas tulisan nama "Kepunyaan Aqeela Riani Salsabila." Alzam sedikit mengingat tentang nama itu. Iya, nama yang Alzam lihat di name tag perempuan yang tadi siang bertabrakan dengan nya.
"Ini bersifat sangat pribadi tidak boleh ada yang membukanya." Sesaat Alzam menghentikan niatnya untuk membaca buku itu setelah mengetahui bahwasannya ini bersifat pribadi.
"Buka nggak ya?? Buka nggak ya??" Gumam Alzam pada dirinya sendiri. "Kalau nggak dibuka penasaran apa isinya!" Lanjutnya.
"Apa itu kasih sayang seorang ayah?" Kalimat yang pertama kali dibaca Alzam di halaman berikutnya. Ya! Alzam memutuskan untuk membaca buku kecil itu.
"Ada apa dengan perempuan ini?" Seketika terbesit di pikiran Alzam untuk mengetahui lebih lanjut tentang perempuan ini.
Ditempat lain!
Ternyata diam - diam Riani mencari tau soal Alzam, dia terkagum saat pertama bertemu dengan nya waktu itu. Terlihat Riani sedang melihat postingan Alzam di Instagram."Aduh aduh ada yang stalking gebetan nih." Rahma, teman sekamarnya di Asrama.
"Apaan sih enggak kok, ini cuma lihat lihat aja."
"Ih kok nggak di follow." Tanpa persetujuan dari pemilik handphone. Rahma memencet tombol follow.
"RAHMA! ih kok di follow sih, eh aduh aaah gimana sih." Riani kebingungan sendiri. "Nanti dia tau kalau lagi stalking dia." Balas Rahma dengan nada resah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZAM {hadha alshueur mawjud bisabab Allah}
Teen Fiction~hadha alshueur mawjud bisabab Allah~ Perasaan ini ada karena Allah Kisah ini berawal dari pertemuan tanpa sengaja seorang pendakwah muda berkewarganegaraan Mesir dengan wanita muslimah berkebangsaan Indonesia. Mereka dipertemukan di sebuah masjid...