Bab 4 [AKU DAN KAMU BUKAN KITA]

4 0 0
                                    

"Lo ngapain narik pa presdir kaya barusan?" Kak Haikal mendekat dan bertanya padaku

Ga boleh ada yang tau kalo aku dan Izar pernah ada hubungan di perusahaan ini, bisa ribet nanti.

"Gatel dia, secara kan CEO baru kita ganteng ya pasti kecentilan lah" celetuk si Caca salah satu pegawai yang kaya tante tante

"Berisik lo!" Nila membelaku

"Em kebetulan kita dulu satu kampus Haikal, mungkin Arin kaget dan reflek menarik pak Galaksi" Fahri mencoba membantuku mencari alasan

Huft, syukurlah....

"Fahri, ayo kita lanjutkan acaranya ke pembukaan pesta" Izar yang baru datang mengajak Fahri menjauh dari kami sekilas dia melirikku

Dasar aneh

Pesta berlangsung dengan mewah seperti sedang mengadakan pernikahan, banyak makanan enak dan itu membuat sahabatku tak bisa kutemui.

"Aduh si Nila kemana si, dia pasti lagi keliling nyobain makanan satu-satu ish" gerutuku

Orang-orang sibuk memegang gelas minuman ada pula yang tengah makan dengan lahap sedangkan aku hanya memegang secangkir kopi dingin, kepala ku bisa meledak karena pusing akan kedatangan Izar, jujur saat melihatnya pertama kali aku sangat terkejut tapi aku harus pura-pura seolah aku gapeduli akan kehadirannya.

"Ehm" seseorang merebut gelas yang sedang kupegang

"Apaansi lo diliat orang gimana" protesku pelan

"Ada banyak minuman seger disini kenapa si lo suka banget sama kopi?" tanyanya

"Karena gue setan" celetukku kemudian merebut kembali kopi ku

"Jadi lo ngga selingkuh rin?" Dia mulai lagi

"Apaansi lo, gue kan udah ngaku gue selingkuh!" Tegasku

"Gue tau lo boong" dia memaksa

"Lo masih suka sama gue?" Tanyaku to the point

"Gu-gue? Suka sama lo? Ahahahaa" dia terbahak seolah hanya kami berdua disini, beberapa karyawan melihat kami

"Dasar gila" ketusku kemudian meninggalkannya

Dasar Galaksi Izar Danica! Ngapain si dia harus jadi CEO di perusahaan ini, dan bisa-bisanya aku gatau kalo pemilik perusahaan ini adalah papah nya Izar, apa ini udah direncanakan?

"Oi Rin" panggilan pelan itu membuatku menoleh

Gadis berambut pendek dengan tubuh kecil itu memanggilku seolah mengajakku berpesta dengan makanan yang ada didepannya, sesuai dugaanku mau ada badai atau petir selagi ada makanan Nila gaakan peduli.

"Lo ngapain disini" tanyaku

"Ya makan lah ege" ucapnya sembari menyuapkan kue kemulutnya, didepannya sudah ada banyak makanan seperti spaghetti,sushi, tteopokki dan makanan lainnya sedangkan dikedua tangannya sekarang dia tengah memegang sepotong kue dan cupcake

"Gue mau cerita" ucapku mulai serius

"Ada apa?" Tanyanya

"Abis ini ke cafe mau ngga?" Fahri yang baru datang menyeletuk

"Mau!" Nila semangat

Dasar Nila pengkhianat ish!

***

"Ngapain lo disini???" Tanyaku ketus

"Harusnya gue yang nanya lo ngapain disini??"

"Loh gue diajak Fahri" ucapku

"Lah gue yang ngajak Fahri" ucapnya

Ish semenjak dia dateng bahkan belum 24 jam gaada hal baik yang terjadi, selalu aja bikin kesel.

"Lo tuh jadi orang kenapa ngeselin banget sih?" Geramku

"Lah ngeselin-ngeselin gini mantan lo!" Sahutnya

"Dih"

"Udah berantem nya?" Fahri melerai

"Lo ngapain si ngajak gue ri? Udah tau gue gasuka kalo ada dia" ucapku

"Cih" dia tak terima

"Gini ya Arin dan Galaksi gue mohon untuk ketenangan jiwa gue dan Nila yang masih hidup ini, mulai besok di kantor kalo ga sengaja ketemu please pura-pura ga kenal, karena gara-gara lo Galaksi tadi udah ada rumor kalo Arin itu kegatelan sama lo yang notabenenya adalah CEO baru perusahaan" Fahri mencoba menjelaskan

Aku paham yang Fahri katakan tapi apa pria didepan ku ini paham, bahkan sejak tadi dia hanya memelototiku

"Dan lo Arin gue harap lo juga bisa profesional"

Aku menatap Fahri dan melengos

Rasanya pengen resign aja!!

"Waiters!" Panggilku

Seorang pria pegawai cafe menghampiri

"Sebotol soju!" Pesanku

Fahri, Izar dan Nila seketika melotot padaku

"Lo gila Rin?" Tanya Nila

"Gue ga bawa mobil gue bisa pulang pake taksi" ucapku

"Mas satu lagi!" Pesan Nila

"Emang lo udah kuat minum?" Tanya Izar padaku

"Lo pikir gue gabisa?" Aku menyombongkan diri

****
Galaksi's POV

Fu*k!!!

Dasar sombong kuat minum liat baru minum segelas aja dia udah kaya orang gila

"Izar lo itu berharap gue nelpon lo ya? Ahahaha"

"Njir ri gimana nih" gue panik karena dia semakin ga terkendali

"Anter pulang aja lah" sarannya

"Wait wait wait, gamau gue nanti gue diperkaos lagi sama ni orang!" Dia makin menjadi

"Yang ada gue yang takut sama lo!" Ujarku

Gue kemudian bawa Arin menuju mobil sedangkan Fahri mengantar Nila yang juga sama tengah mabuk, gue heran orang gabisa minum kenapa maksain minum si

"Pake seatbelt nya" suruhku

"Oke bos!"

Dia masih berkutik dengan seatbelt nya yang malah dia tarik-tarik saja

"Lo bisanya apa si" gerutuku sambil memasangkan seatbeltnya

Aku memandangnya sebentar dan mengingatnya yang dulu

Cuppp

Aku membeku

Apa dia baru saja menciumku? Ya Tuhan badan gue gemeteran!

"Gue terpaksa putusin lo zar" gumamnya kemudian terpntok jendela mobil karena pingsan

Terpaksa? Maksudnya? Kenapa si dia selalu bikin gue bertanya-tanya bahkan gue udah kenal dia selama sepuluh tahun tapi dia masih bikin gue selalu bertanya-tanya tentang dia.

Gue sayang sama lo Rin, gue harap kita bisa kaya dulu lagi, tapi hari itu lo bilang kalo gue dan lo itu bukan kita. Dan itu bener-bener bikin hati gue sakit.

~Bersambung~

Hallo readers!
Sorry karena aku baru up bab 4 ini cz minggu kemarin am so busy, i hope u enjoy my story! Salam hangat🤍











Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Ex My CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang