5

734 72 0
                                    

Halo
Hope you like
Happy Reading <3

1,2k word tolong jangan mual

Tiba hari dimana kelompok Renjun mengadakan kerja kelompok. Haechan sangat antusias untuk mengerjakan pekerjaan kelompok kali ini karena sudah lama ia tidak pergi ke Taman bermain.
Sudah terdapat Hyunjin, Jeno dan Haechan yang datang tepat waktu, mereka sedang menunggu gadis mungil penyuka Moomin yang belum datang juga hingga lebih dari setengah jam mereka bertiga menunggu.

"Haechan, mana si temenmu yang pendek itu? Kenapa belum dateng juga?" - Hyunjin menimpali beberapa pertanyaan.

"Aku ga ngerti dia gabisa dihubungin, mungkin masih di jalan kali." - Jawab Haechan sambil terus mencoba menghubungi Renjun.

Jeno yang mendengar hal tersebut juga merasa jengkel terhadap Renjun. Ia hanya duduk di salah satu bangku taman sambil memainkan Handphone nya.
Saat Jeno hendak pamit untuk pulang karena ia sudah bosan menunggu Renjun yang tidak ada kepastian itu tiba tiba Ranjun datang dengan ngos ngosan serta bajunya yang sedikit kotor dan ada luka di lututnya.
Haechan yang melihat Renjun pun langsung memberi beribu pertanyaan untuk gadis mungil tersebut.

"RENJUUNNN!!!!!"

"KAMU DARI MANAA?

"KENAPA TELATT????"

"KAMU KENAPA NGOS NGOSAN GINI??"

"AAA LUTUT KAMU KENAPAA"

"JAWAB NJUN JANGAN DIEM AJAA"

Renjun yang diberi pertanyaan bertubi tubi dari Haechan akhirnya memberi gerakan stop tepat didepan mulut Haechan. Renjun tau Haechan khawatir tapi tolonglah beri ia sedikit waktu untuk bernafas.

"HAECHAN!"

"Kamu diem dulu ya biar aku nafas baru aku jelasin kenapa terlambat dan bisa dateng dengan keadaan kaya gini."

"Tapi sebelumnya aku minta maaf banget ke kalian ya gara gara aku kalian nunggu lamaa" - Renjun menyesal dan merasa sangat bersalah karena membiarkan ketiga temannya menunggu hingga ia datang.

Terutama ketika Renjun melihat wajah masam Jeno ia merasa sangat tidak enak dan ingin rasanya bersujud di bawah kaki Jeno agar lelaki tersebut tidak memasang wajah masam.

"Renjun kamu ceritanya nanti aja ya, kita obatin luka di lutut kamu dulu." - Hyunjin yang sedari tadi diam kini membuka suara yang sangat lembut agar Renjun bisa tenang.

"Eh ini gak sakit sama sekali kok udah kita langsung aja ya bikin lukisannya, kalian udah nunggu lama juga. Aku gapapa kok nanti aja di Rumah aku obatin."

"GAK, apa apaan lutut darah nya mancur kaya gitu gapapa, jangan sok kuat deh njun nurut aja sama kita ya, masih banyak waktu buat ngelukis nya."

"Oemji nyelekit banget omonganmu Chan, terserah deh emang disini ada uks ya?" - Renjun bertanya dengan mengelus dada setelah mendengar cibiran Haechan.

Jeno yang sedari tadi diam tiba tiba mengeluarkan obat merah dan plester bergambar Princess yang langsung disodorkan ke Renjun.

Melihat itu Renjun, Haechan juga Hyunjin melongo, mereka kaget dengan apa yang mereka lihat. Plester bergambar Princess yang berbeda dengan ke 'cool' an Jeno.

"Punya adikku, udah sih pake aja lama banget." - Jeno menjelaskan agar tidak menjadi salah paham.

Renjun hanya mengerjapkan mata dan menerima obat serta plester tersebut.

Setelah kegiatan mengobati Renjun mereka berempat langsung mencari spot untuk referensi lukisan mereka. Diantara mereka berempat Renjun lah yang terlihat paling bagus lukisannya.
Meski tugas melukis kali ini berkonsep 4/1 yaitu mereka harus melukis di kanvas yang sama dengan warna pilihan anggota kelompok.

It Doesn't Matter - (NoRen GS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang