Halo
Hope you like
Happy Reading <31,2k word lagi
⚠Harsh word
Sudah dua bulan Renjun bersekolah di Seoul Senior High School. Dua bulan juga Renjun belum ada kemajuan dari progress ‘mendekati Jeno’ itu. Pikiran Renjun berkecamuk dengan banyak hal saat ini hingga progress nya tersebut bisa dikatakan nihil.
Ia hanya melakukan kegiatan sekolah layaknya pelajar biasa tanpa adanya bumbu-bumbu ke romantisan remaja 18 tahun pada umumnya, entah apa yang terjadi pada gadis penyuka Moomin ini.
Hari hari membosankan tanpa adanya ‘perjuangan’ ini berakhir ketika tiba tiba kepala kecil Renjun memunculkan sebuah ide yang sedikit ber resiko. Ia berniat membuatkan Jeno bekal buatannya dengan tangan kecilnya sendiri tanpa bantuan Bunda nya sama sekali, kecuali untuk bahan bahannya yang pasti adalah uang orang tuanya.
Renjun mulai berkutat di dalam dapur di pagi hari. Kali ini ia akan membuat 2 jenis masakan yaitu cookies coklat dan ayam teriyaki. Renjun sangat tidak tahu selera Jeno seperti apa. Tapi tidak ada salahnya mencoba meskipun entah apa yang akan Jeno makan nantinya Renjun harus tetap optimis.
Setelah sekitar dua setengah jam gadis mungil ini berkecamuk dengan alat dapur, tepat 20 menit sebelum bel sekolah ia sudah berada di depan pintu kelasnya menunggu yang ditunggu datang.
Renjun hanya duduk kembali di bangkunya dengan perasaan campur aduk tidak karuan, penuh pertanyaan di dalam kepalanya.Pasalnya setelah bel masuk berbunyi pun yang ditunggu tidak datang juga. Tidak tahu apa yang terjadi, tapi itu cukup membuat Renjun murung hingga jam pelajaran berakhir dan memasuki waktu istirahat.
Haechan yang tipikal anak kepo itu menimpali Renjun beribu pertanyaan mengapa, kenapa, apa yang terjadi dan berbagai pertanyaan normal sebagai seorang sahabat, yang hanya di jawab ‘gapapa chan’ oleh yang ditanya. Haechan yang sudah pasrah akhirnya menunggu saja sahabatnya yang bercerita daripada menghabiskan air liur untuk menanyakan keadaan Renjun saat ini.
Kali ini Renjun tidak ikut sahabatnya yang gembul itu ke kantin bersama, ia memilih mencoba suasana baru dengan naik ke rooftop sekolahnya sambil memakan bekal buatan dirinya. Renjun terkejut ketika rooftop yang ia sangka akan banyak bangku yang tidak terpakai, becek dan berdebu itu nyatanya sangat menyegarkan mata, sebab rooftop yang diinjak oleh Renjun bagaikan taman yang di tanami berbagai jenis bunga dan tanaman dalam pot yang berwarna warni.
Ia tidak mengira ternyata sekolah milik kakeknya ini bisa seperti ini. Segera Renjun duduk di salah satu bangku disana sambil bertanya tanya mengapa rooftop sebagus ini sepi, yang mungkin saja murid sekolah ini tidak tahu atau tidak peduli. Renjun merasa sangat bersyukur hari ini moodnya sedikit membaik karena melihat pemandangan yang secantik ini.
“Ngga apa apa kali ini mungkin belum jodoh kali ya Jeno ga masuk, jadi aku bisa ngerasain masakanku sendiri hihi.” – Renjun bergumam yang disertai dengan gerakan membuka tempat bekalnya.
Renjun dengan hati yang sudah sedikit membaik itu mencoba cookies yang sengaja ia bentuk hati, namun saat suapan pertama ia langsung menghentak hentakkan kaki layaknya bocah TK yang tengah kegirangangan sebab masakannya kali ini sangat berhasil.
Renjun menghabiskan separuh cookies yang ia bawa, dan beralih mencoba ayam teriyakinya. Namun sayangnya sedikit melenceng dari ekspektasinya karena masakannya tersebut sangat hambar dan terlalu manis melebihi batas normal.
Kegiatan Renjun yang sedari tadi berteriak kegirangan, menghentakkan kaki ternyata menganggu seseorang yang tengah tertidur di belakang bangku Renjun. Memang bangku yang Renjun tempati adalah dua bangku yang saling membelakangi, karena itu Renjun tidak tahu dan tidak peduli jika ada yang menempati bangku tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
It Doesn't Matter - (NoRen GS)
FanficBerjuang? Menyerah? 2 pilihan yang harus dipilih gadis mungil nan manis bak permen loli bernama Huang Renjun ketika mengejar lelaki yang bisa dikatakan seperti pangeran namun mempunyai sifat yang sangat cuek dan angkuh bernama Jung Jeno. Namun, sifa...