"Alfi gandeng ih! Entar aku diculik sama sugar daddy gimana? Kan ntar aku khilaf mau-mau aja." Ujar Vina ke pacar esnya.
Cewek itu begitu kesal. Mereka seperti dua orang asing yang sedang berbelanja di supermarket. Alfian yang sedari tadi berjalan di depannya tanpa memperdulikan Vina Yang sibuk memilih sayur-sayuran. Cowok dingin itu selalu melangkah lebar kalau Vina ingin mengimbangi langkahnya untuk berjalan berdampingan.
"Eh jangan digigit sayang ihh ini bukan makanan." Vina mengambil botol lada Yang dipegang Dafa dan tadi sempat bayi itu masukkan kemulutnya. Melihat Alfian Yang semakin menjauh membuat Vina kelabakan.
"Alfi ih tungguin!" Pekik Vina tertahan sambil menaruh kembali botol itu ke raknya.
Saat berjalan untuk mengikuti Cowok dingin yang sedang mendorong troli itu Vina dengan bayi digendongannya malah membuat ulah. Dafa menarik kemasan diujung rak sampai benda itu terjatuh.
"Astaga Dapa. Suka bener ya buat Onti kerepotan. Tuh jadi berserakan loh, ih untung Onti ga punya malu jadi nya santuy aja." Ujar Vina Yang memang memiliki kesabaran besar.
Alfian berdecak saat melihat dua manusia berbeda umur itu sibuk menyusun barang-barang Yang berjatuhan. Adiknya yang ada digendongan cewek itu malah anteng sambil menghisap jempol mungilnya.
"Kan udah gue bilang ngapain bawa Dafa. Sekarang Lo Yang kerepotan sendiri." ujar Alfian mengambil Dafa dari gendongan Vina.
"Engga repot sih cuman lagi cosplay jadi emak-emak muda beranak satu." Ujar Vina sambil meletakkan benda itu. Cewek itu sejenak memandang Alfian lalu Dafa.
"Kita kaya pasangan muda loh ih! Gemuzz banget!"Cowok itu tak berkomentar apapun. Vina mengambil inisiatif mendorong troli Yang isinya bahan-bahan dapur selagi Alfian Yang mengambil alih Dafa. Cowok itu mencium sesekali kepala botak Dafa.
"Keluarga kecil Yang bahagia banget kita. Pasti orang-orang lagi iri lihat kita Al." Celetuk Vina tersenyum disamping Alfian.
"Ga usah halu." Balas Alfian datar.
"Lo tau gak pak Danto nikah hari ini? Anjir tuh om-om berumur dapat bule asal Kanada. Di pelet pasti sama Pak Danto." Ujar Vina bercerita tentang guru olahraga disekolah mereka Yang menikah dengan wanita Bule.
Alfian diam, mau tak mau dia terus mendengarkan cewek disebelahnya memulai ghibahnya seperti biasa. Kali ini Pak Danto.
"Kasian Buk Dewi yang dulu sempat dekat sama Pak Danto. Mana Buk Dewi masih muda eh udah di ghosting nikah aja sama si doi. Pastj nangis brutal Bu Dewi dikamar." Lanjut Vina dengan eskpresi haru. Dia langsung membayangkan bagaimana posisi Bu Dewi Yang ditinggal nikah.
"Oh ya Om Raka kapan balik sih? Papa mertua kayanya suka banget jadi bang toyib!"
"Besok." Jawab Alfian seadanya. Cowok itu memperbaiki letak Dafa digendongannya.
"Pasti Bunda sibuk banget mikirin masak apa buat besok. Oooh pantesan kita disuruh beli bahan-bahan dapur sebanyak iniii! Ternyata... Astaga bisa-bisanya Bunda ga ngasi tau bestienya." Vina memekik pelan menyadarinya.
"Alfi sebenarnya aku mau ajak kamu kondangan ke pesta Pak Danto malam ini. Diakan wali kelas aku. Mau yak? Soalnya kami sekelas janjian bakal kondangan malam ini." Ajak Vina dengan senyumannya. Cewek memegang lengan Alfian Yang menggendong Dafa.
"Gak." Tolak Alfian sedatar wajahnya.
"Ihh ayolah Sayangnya akuu?! Mau ya? Di kertas itu aku diundang sama partner. Kan kamu pacar aku jadi ya sama kamulah perginya."
"Gak. Gue ada balapan malam ini."
"Tunda dulu. Gak Lama kok cuman beberapa menit aja abis itu kita balik." Ujar Vina lagi masih memohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU PAGE! (FYP)
Teen Fiction"Cuek ke semua? Namanya Cool. Cuek ke Lo doang? Ngaca bestie! dia gak suka sama Lo! GAK SUKA!!" teriak Adel dengan urat leher Yang menegang. "Iya Setan gue tau! tapi bunda dia itu bestie gue! entar kalo gue mutusin anaknya kan ga enak." "bagus...