Lagi lagi sukuna terpana melihat tarian indah yang ada di bukit itu, dan sial nya ini masih pagi dan kelas akan segera di mulai, ini keberuntungan nya dan sayang sekali harus ia lewatkan.
Sukuna kembali melanjutkan perjalanan nya menuju sekolah.
Ini sudah seminggu ia melihat orang itu menari di bukit,dan Sukuna masih belum sempat menghampiri orang itu.
"Aku berjanji sore ini akan menghampiri mu" ujarnya setelah sampai di sekolah.
"Selamat pagi murid ku!,aku menantikan kedatangan mu"
Sukuna sedikit risih dengan gurunya saat ini, gojo yang ia kenal saat pertama kali masuk sangat santai saat itu,tapi sekarang gurunya seperti hewan.
"Cepat mulai kelasnya,aku sedikit sibuk nanti sore"
"Ara,sukuna-chan sibuk, heeehhh, padahal aku ingin mengajari mu menari berpasangan"
"Berhenti memanggilku seperti itu,dan terserah kau ingin mengajariku seperti apa,aku ingin cepat"
Kelas dimulai, latihan sukuna sekarang di gabung dengan murid lain, senang sekarang menari dengan pasangan.
"Megumi silahkan maju,kau akan menari dengan Sukuna"
Megumi gadis yang pendiam di kelas ini,namun jangan ragukan gerakannya,ia juga murid kesayangan gojo.
Pipinya mengeluarkan sedikit rona merah,dan banyak bisikan dari gadis lain. Mereka iri dengan Megumi.
Musik di putar dan tarian pun di mulai.
Penilaian Gojo tak salah, gerakan sukuna dan Megumi sangat cocok, seperti nya tahun ini sekolahnya akan memenangkan kompetisi.
Megumi pun tak kesulitan menari dengan Sukuna, gerakannya sangat mudah untuk di ikuti. Namun satu hal yang Megumi sedikit tak suka. Tak ada senyuman di wajah sukuna saat mereka menari.
Gojo menghentikan musiknya.
"Bagus,gerakan kalian tidak buruk,dan untuk mu Sukuna,keluarkan senyuman mu saat menari,itu sangat penting di kompetisi menari"
Sukuna mengangguk,lebih baik dengarkan ucapan gurunya,ia ingin kelas cepat selesai.
Musik kembali di putar, latihan dilanjutkan. Dengan Gojo yang membantu gerakan murid muridnya.
Sukuna sedikit risih dengan gadis ini. Gadis ini terus tersenyum malu dan apa ini, rona di pipinya tak hilang dari tadi.
Dan akhirnya setelah berjam-jam kelas pun selesai. Sukuna tak terlihat sibuk di mata gojo, tapi yasudah lah,lagian muridnya yang satu ini sangat pintar,jadi ia melepaskan untuk pulang duluan.
Diperjalanan pulang tak ada niat Sukuna untuk pergi kemanapun. Tujuan nya hanya satu, bukit itu.
Sukuna tak melihat orang yang biasanya menari di pohon besar itu,namun hatinya tetap mendorong dirinya untuk pergi ke sana.
Namun semakin dekat sukuna berjalan menuju pohon besar itu,semakin sukuna mendengar sebuah musik, mungkin kah itu musik yang sering di gunakan sang penari?
Samar samar sukuna dapat melihat penari yang membuat ia penasaran.Keringat menghiasi tubuh itu, tubuh yang ramping rambut pink,dengan rona merah menghiasi pipinya,dan satu kata yang Sukuna ucapan secara refleks,'Cantik'.
Sukuna tak salah lihat bukan,orang yang selama ini ia lihat adalah laki laki,tapi kenapa wajahnya sangat cantik,lebih cantik malah dari Megumi.
Lihatlah tubuh ramping itu meliuk liuk,sangat indah,bahkan lebih indah jika diperhatikan dari dekat. Orang itu seperti mendalami tariannya hingga sukuna pun di abaikan. Sukuna tak masalah,lagi pula ia juga menikmati tarian itu.
Musik selesai menampilkan manik madu yang sedari tadi terbuka tertutup, sukuna takjub dengan tatapan orang itu.
"Apa kau selalu menari disini setiap sore?"
Sukuna bertanya tanpa menanyakan nama pemuda itu terlebih dahulu."Kau memperhatikan ku, terimakasih....,aku sangat suka menari disini,dan sore hari adalah waktu yang sangat tepat.
"Aku suka dengan tarian mu. Siapa nama mu?"
Pemuda itu tersenyum lembut.
"Itadori yuuji" jawabnya setelah itu.
"Bisakah kau menari lagi untukku?"
"Baiklah...mm?"
"Sukuna, panggil aku Sukuna"
"Akan ku lakukan,tapi sukuna harus pulang setelah ini,hari mulai gelap"
Sukuna mengangguk paham,tak apa ,lagian ia dapat melihat tarian indah yang selama ini membuat ia penasaran.
Yuuji menari seperti biasa ia menari,dan apa yang ia ucapkan di turuti dengan baik oleh sukuna. Sukuna pulang setelah ia selesai menari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story (Sukuita)[End]✅
FantasyAku melihatmu, tarian indah itu, lekuk tubuh itu. Bahkan pohon besar yang indah sangat pas untuk mendukung tarian indah mu. Bisakah aku ikut dalam tarian indah mu? "Bolehkah aku ikut menari dengan mu?" -Sukuna Tatapan lembut itu aku sangat menyukain...