🅷🅰🅿🅿🆈 🆁🅴🅰🅳🅸🅽🅶.
Votment!!
Typo bertebaran 🙏
*******
Brakk
Suara sebuah pintu yang dibuka dengan kasar.
Menampilkan seorang dokter dan pria paruh baya di belakang nya dengan raut wajah yang sangat kentara paniknya.
Disana terlihat Luna yang masih mencoba memanggil Key disertai tangis sesenggukan nya.
"Hiks baby, bangun sayang! Jangan buat Mama takut sayang " Panggil Luna diiringi tangisannya.
Rainer dan Ezra yang melihat kejadian tersebut juga seolah bisa merasakan sedihnya. Mereka baru pertama kali melihat Luna yang menangis tersedu seperti itu. Membuat hati mereka berdua sakit.
" Tenang sayang, baby pasti baik-baik saja, berhentilah menangis ok! Rainer akan memeriksa keadaannya " Ucap sang suami lembut sembari mengusap pelan bahu sang istri.
"Iya Ma, baby pasti baik-baik saja percayalah. Coba sekarang baby nya dibaringkan dulu. Aku mau memeriksanya" Titah sang putra.
"Mama sama Papa keluar saja dulu " Ucap Rainer pada orang tuanya.
"Ayo sayang, kita keluar dulu. Kita percayakan baby pada Rainer putra kita" Ajak Ezra pada sang istri sembari merangkul pinggang Luna mencoba memberi ketenangan dan membawanya keluar.
"Mama titip baby ya sayang hiks.. Nanti panggil Mama lagi jika sudah selesai" Setelah mengucapkan itu mereka pun keluar ruangan tersebut untuk menunnggu Rainer yang sedang memeriksa keadaan Key.
Setelah nya hanya tersisa Rainer yang fokus memeriksa keadaan Key.
Cklek.
Terdengar kembali suara sebuah pintu terbuka.
"Eh bang, baby kenapa? " Tanya seseorang dengan nada panik lalu menghampiri dokter dan pasien tersebut.
"Dia tidak papa, hanya kelelahan akibat menangis. "Memang masih terlihat jejak air mata di pipi dan sudut matanya. Juga hidung yang memerah yang dapat dipastikan berarti sang empu habis menangis.
" Ah syukurlah... "Ucap Daffa lega karena ketahuilah kalo dia sangat panik melihat Key yang diperiksa kembali oleh Rainer, dokter sekaligus abangnya.
" Udah sana mendingan kamu pake baju dulu gih, kasian tuh burungnya nanti kedinginan karena belum masuk sangkar" Goda Rainer sambil terkekeh melihat keadaan sang adik yang hanya mengenakan handuk saja untuk menutupi bagian privasi nya.
"Ish.. Aku kan tadi panik bang, liat bang Rain baru selesai meriksa baby jadi belum sempat pake baju"
"Terus tadi siapa lagi yang buka pintu keras banget gimana kalo sampe pintunya rusak coba saking kerasnya tambah paniklah aku, buru-buru deh selesain mandi"
"Mau pake baju di toilet eh ternyata lupa gak bawa baju, bajunya kan masih di koper baru aja dibawain Alex tadi pagi"
Iya jadi tadi pagi Alex datang ke rumah sakit untuk membawa keperluan sang Tuan dan keluarga nya.
Wah kutub Selatan mencair ygy.
Rainer kembali terkekeh mendengar penjelasan Daffa, jarang sekali dia bisa liat ekspresi lucu Daffa saat berbicara padanya tadi.
"Eh, lu kok malah ketawa sih bang? Gak ada yang lucu kali" Ucap Daffa sinis.
"Ada tuh. Kamu tau kamu tadi pas ngomong itu lucu banget, gemes abang pengen cium adek abang satu ini" Ucapnya sambil memonyongkan bibirnya seolah bersiap akan menciun seseorang yang berada di hadapan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYNANDRA XAVIER ADDISON
Random"Mau main-main dengan saya?! eits,,, jangan coba-coba!!"~Keynandra Xavier Addison "Kembalilah anak nakalnya daddy!! "~Agra Luther Addison " Ututututu sayangnya mommy" ~Raina Nasution Addison "Dasar anak nakal! tunggulah hukuman dari abangmu ini"~Edw...