-Mati bukanlah pilihan yg baik tapi terlahir hidup adalah kenyataan yg buruk-
Gladys membuka matanya, pandangan nya masih mengabur. Ia memejamkan matanya kembali, ingatannya terlempar pada kejadian pertemuan nya dengan Pangeran Naveen. Wajahnya yang putih tirus dan rahangnya yg kokoh.
"Ko mimpinya indah banget ya" Ucap nya dengan mata terpejam.
"Gue yang mau bunuh diri, tiba tiba tersesat di tempat yang asing"
"Andai mimpi tadi itu kenyataan,hmm" gumamnya
"Naveen Areez"
"Ya, Saya disini".
Mata Gladys membola seketika, Ia terkejut lalu melihat disamping ranjangnya terdapat Sosok Naveen Areez yg menatapnya datar.
"Sudah bangun rupanya" ucapnya
"Ini gue masih mimpi apa gimana sih" gumam Gladys. matanya masih menatap sosok Naveen di hadapannya.
"Anda tadi terjatuh lalu tak sadarkan diri. Bisa anda ingat, Anda berasal dari kerajaan mana?"
"Jadi gue ga mimpi?"
"Dari kerajaan mana?" tanya naveen.
Gladys berdecak sebal " Kerajaan lagi kerajaan lagi "
"Gue yang halu apa dia yg halu si" gumam gladys.
"Halu?"
"Iya, Halusinasi!"
"ngerti?" Tanya gladys lagi,Naveen hanya menggelengkan kepalanya
"imajinasi, ngerti?" .
"Berimajinasi?"
"Halu?"
Lagi dan lagi dengan polosnya Naveen hanya menggelengkan kepalanya. Gladys menghembuskan nafasnya kasar, sebenarnya dunia bagian mana si yang saat ini ia pijak?
"Gue jelasin, simak baik baik karna gue gak mau ada pengulangan kata!" pinta Gladys. Naveen mulai menurut, ia menyimak baik baik apa yg dikatakan gadis yg ada di hadapannya ini.
"Halu atau Halusinasi adalah keadaan dimana manusia mengalami gangguan persepsi yg menyebabkan seseorang melihat, mendengar, mencium dan merasakan sesuatu yg sebenarnya tidak ada"
"Ngerti?" Gladys menatap naveen ragu
"Mengapa bahasa bahasa yang anda sebutkan aneh"
"Ini gue yg Aneh apa lo si?"
Gladys bangkit dari tidurnya dengan susah payah, ia menatap sekeliling ruangan yg ia tempati. Sebuah kamar dengan bernuansa putih di dominasi mas dan minatur- minuatur aneh lainnya.
Gladys tersadar, "Eh sumpah? Ini kaya kamar di istana yg pernah gua tonton!" ucapnya. Matanya membola mengagumi ruangan itu. Matanya terus berotasi meneliti setiap penjuru ruangan.
" Anda berasal dari mana?"" Gue dari Indonesia" Naveen mengerutkan dahi nya "Apa itu?"
"Ya Negara gue lah, apaan lagi?" Balas gadis jengah. Lagi lagi retina matanya menyapu seluruh penjuru ruangan
Gladys melangkahkan kakinya menuju jendela yang ada di kamar tersebut. Pemandangan yang pertama dia lihat adalah para pria berjajar di samping jalan setapak dengan pakaian besi khas prajurit dan dengan pedang panjang yang mereka pegang.
"Mereka siapa?". Naveen mendekat ikut mengamati keadaan di bawah sana.
" Prajurit kerajaan " Naveen menatap Gladys "Setelah ini saya akan membawa anda mengelilingi istana"
"Ada urusan yang harus saya selesaikan. Jika butuh apa apa panggil saja pelayan, Nanti malam saya kembali" Lalu naveen pergi tanpa menunggu jawaban dari Gladys.
***
" Sepertinya saya mengenali gadis tadi " Ucap Naveen kepada dua orang pengawal keperacayaannya, Raufabias dan Zigar.
"Bukankah dia terlihat mirip dengan putri kerajaan Rafzaskan yang hilang?"
"Tuan putri Almahera " Gumam zigar
"Ya benar, setahu ku namanya adalah Tuan putri Almahera "
Kening Naveen berkerut " Undang keluarga kerajaan Rafzaskan untuk mengunjungi istana ini, Ada hal yg harus saya selesaikan, Dan ya, batalkan rencana penyerangan terhadap Rafzaskan"
"Tapi tuan - ". Naveen Areez beranjak pergi tanpa menunggu Bias menyelesaikan ucapannya.
***
Beberapa hari kemudian jamuan Naveen disambut oleh kerajaan Rafzaskan, Raja Arkana tanpa di dampingi permaisuri Almarisa, beberapa pengawal dan prajurit yang menunggu diluar.
" Jadi, Apa maksud dan tujuan tuan naveen membatalkan peperangan dan mengundang kami berkunjung, sepertinya ada hal yg menarik heh"
"Apa anda merasakan kekalahan yg semakin di depan mata"
Raja Arkana tersenyum mengejek "atau mungkin anda belum bersiap melihat kerajaan ini runtuh?"
Senyum tipis muncul dibibir merah Naveen "sepertinya terlalu menegangkan jika membahas hal hal mengenai kerajaan, bagaimana jika bahas sesuatu yg lebih menyenangkan?" Tawarnya yg dihadiahi kerutan dahi oleh sepasang suami istri itu.
"Bagaimana kabar putri Almahera?"
" Putri kami telah tenang di Alamnya yg baru, untuk apa kamu membahas putri kami?"
"Hmm, Putri yang hilang lalu dinyatakan tiada tanpa menemukan jasadnya, org tua macam apa anda?"
Raja Arkana berhentak berdiri "Lancang sekali an-
" Tuan putri Almahera akan aman bersama kami jika tanah bagian selatan dan utara kerajaan Rafzaskan menjadi milik kami, dan kami tidak akan segan menyakiti Tuan putri Almahera jika anda berusaha menyerang kerajaan Zeoland!"
"Apa maksud anda? Almahera telah lama tiada" Pungkas raja
"Tiada apa di tiadakan?"
"Serahkan tanah bagian utara sesegara mungkin jika anda ingin melihat tuan putri Almahera!"
See u next chapter!!
Berkomentar yg bijak ya:)
Tolong drop kritik yg membangun juga guys!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Almahera? Where's Gladyssa?
Ficção AdolescenteHari yang seharusnya menjadi hari yang Gladys akhiri malah menjadi hari dari segala awal yg belum pernah Gladys duga Dia tersesat ketengah hutan belantara yang membuatnya terarah pada lorong waktu yg menyebabkan terlemparnya Gladys pada dimensi lain...