#Manisnya kepahitan yang telah kulewati..

2 1 0
                                    


"Hidup.. Ada untuk dijalani.. Ada untuk diisi oleh diri kita.. Ada untuk dianggap bagian dari diri kita.. Ada untuk menghibur kita ketika sedih.. Ada sebagai tempat kita berjalan.. Ada sebagai tempat kita berusaha.. Ada sebagai tempat kita memperbaiki kesalahan kita.. Itulah hidup. " Ujar temanku yang bernama Alif itu sambil menatap langit biru dengan pancaran sinar matahari yang begitu terang nan silau.

"Well, aku juga tau. Aku juga mengerti. Aku juga paham apa yang sebenarnya mau kamu sampein ke aku. Tapi.. Aku udah melakukan semua itu, aku udah capek semua itu, aku.. Aku udh ga sanggup lagi menghadapi itu semua bro.. " Ujarku sambil meremas rambutku yang berantakan dan terasa amat pusing.

"Mungkin, itu bukan yang terbaik untukmu. Mungkin Dia punya rencana lain untukmu, rencana yang kamu pun juga tidak akan pernah tau apa dan bagaimana rencana itu datang dan terjadi pada hidupmu.. Just.. Just try.. Don't give up for your life.. And.. Always Ikhtiar.. Berdo'a mohon kelancaran dan petunjuk.. InsyaAllah.. Akan dimudahkan dan dibukakan jalan untukmu mencapainya. " Ucap sahabatku yang bijak ini.

***

Perkenalkan namaku Reyhan. Aku saat ini sedang duduk di bangku SMA dan hendak memikirkan untuk melanjutkan kuliah kemana. Awalnya aku masih random dalam memilih cita-citaku, bahkan masuk ke jurusan sma pun aku sedapetnya saja tanpa berpikir kedepannya.. Apakah jurusan yang kutuju akan kudapatkan jika aku mengambil jurusan ini saat sma. Bagiku, saat itu yang terpenting ialah masuk sma favorit dan berusaha semaksimalnya tanpa memikirkan kedepannya.

Hari demi hari, minggu demi minggu.. bulan demi bulan pun berlalu. Akhirnya, aku tau jurusan apa yang mau kutuju saat kuliah nanti, well.. Jurusan yang berkaitan dengan robotik dan AI (kecerdasan buatan). Aku suka dengan robot, suka merakit nya memikirkan program apa yang bis aku input pada robot ini dan robot apa yang bisa kubuat di masa depan nanti yang nantinya juga bermanfaat untuk orang lain.

Di bangku sma inilah aku bertemu dengan berbagai macam teman. Ada yang bisa membantuku, ada yang bisa membuatku jatuh tanpa kusadari (nusuk dari belakang), ada juga yang hanya ingin bersenang-senang (karena ada yang mengatakan kalau masa sma itu masa yang paling menyenangkan dan paling diingat), ada juga yang sudah tau tujuannya harus kemana dan ia harus apa (tentunya aku juga ga boleh kalah dari mereka), ada juga yang biasa-biasa saja. Saat sma lah, aku bertemu dengan dia. Seorang teman yang bisa ku andalkan, yang bisa membantuku, menemaniku, dan bahkan menghiburku saat aku sedang di terjang berbagai masalah.

Alif, itulah namanya. Bukan Alif, ba, ta, tsa juga nama panjangnya.. Itumah huruf hijaiyah. Nama panjangnya mah beda.. Ada sendiri dan bagus, lebih bagus dari namaku lagi hehe.. Muhammad Alif Abdurrahman (lumayan lah ya.. ). Oke, back to my story.

Dia orang yang.. Seperti.. Sudah.. Berprinsip dalam hidupnya, sudah terencana dengan baik. Dia bahkan sudah tau harus kemana setelah sma sejak ia SMP (tidak sepertiku yang baru tau harus kemana setelah duduk di bangku 2 sma). Terkadang aku iri dengannya, dirinya yang baik namun tidak pernah sombong selalu mau membantu yang lain dan tidak pelit. Itulah kenapa aku (bulan cuman aku doang sih) suka berteman dengannya. Orangnya juga pandai menyimpan rahasia. Dia memiliki anggota keluarga lengkap dengan bonus adik perempuan 1, tidak sepertiku yang ditinggalkan ayahku saat aku berumur 2 tahun. Ia meninggal karena kecelakaan lalu lintas (lebih tepatnya tabrak lari).

Saat itu..

***

Flashback On

"Ayah.. Cepet pulang ya.. Ini reynya udah kangen berat nii. "

"Iya bun.. Ini ayah lagi otw ke rumah. InsyaAllah sebentar lagi sampe, do'ain aja biar ayah sampe rumah dengan selamat dan cepat. "

Ketika Hidup Terus Berjalan... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang