Part 7

34 1 0
                                    

Malam pun datang, kejadian pagi tadi masih menjadi bahan pemikiran yang belum terselesaikan.

Ya tidak di sangka Melisa dianggap gila sejak dini.
Dimana seorang anak kecil yang belum bisa membedakan suatu hal. Menceritakan semua yang terjadi tanpa berpikir panjang.

Teringat suatu kejadian dimata Melisa itu hal yang sangat jelas.
Disaat dia sedang bermain bersama teman-temannya di sebuah TK yang ternama di daerah itu.
Kejadian itu terjadi tepat diwaktu istirahat dimana anak-anak mulai bermain bersama.

Mereka bermain petak umpet di lantai 2. Disana digunakan untuk pengajian anak-anak dan sering dipakai sore hari. Secara otomatis saat anak-anak tk bermain disana suasananya sepi dan cocok untuk berlari-lari.

Tidak sengaja Melisa melihat kain putih yang berdiri namun terikat-ikat. Awalnya hanya selewat namun dia kembali lagi untuk memastikan. Ya benar saja makhluk itu masih disana. Dan Melisa tidak sengaja melihat mata hitam dan wajah hancurnya.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa........................" Sontak Melisa teriak dan terjatuh. Seluruh badan nya bergetar seperti menggigil.

Semua anak yang berada di ruangan itu ikut histeris melihat Melisa berteriak. Padahal mereka tidak melihat apapun.
Disaat itu makhluk itu tiba-tiba menghilang begitu saja.
Tanpa pamit seperti Dia.
Eh tidak mungkin makhluk berpamitan.

Dia sontak menceritakan hal itu kesemua orang. Tapi hasilnya malah di tertawakan dan dijauhi begitu saja.

Dari semenjak itu, Melisa selalu menceritakan hal yang sedang terjadi ke orang yang berada di sampingnya.
Sampai mereka takut kalau bersama dengan Melisa, katanya "Dia gila, suka bicara bohong, dan menakut-nakuti".

Hal itu terjadi begitu lama, namun Melisa hanya bisa diam. Orang tua nya pun tidak tau anak nya dianggap gila.
Karena Melisa tidak pernah mengadu apapun, seolah-olah dia tau. Mana yang harus diberitahukan ke orang tua dan mana yang tidak.

Seperti ada seseorang yang berbisik padanya.
"Jangan beritahu orang tua mu, kami tidak bisa menemuimu lagi, jika orang tua mu tau, kamu bisa melihat kami". Bisikan ditelinga yang tidak ada habisnya.

Dimasa itu Melisa selalu dimanfaatkan oleh mereka, memakai tubuh Melisa untuk merasakan rasanya hidup kembali.

Bahkan......

Sampai ada suatu hari, tubuh Melisa di bawa untuk terjun dari balkon rumah.

Namun hal itu tidak terjadi karena penjaga Melisa muncul. Sangat jarang penjaga itu muncul. Mereka muncul saat Melisa benar-benar tidak bisa mengendalikan kekuatan nya.
Atau bahkan dimanfaatkan oleh mereka.

Melisa itu bagaikan satu titik cahaya di dalam kegelapan. Mereka didunianya sangat gelap gulita.
Jadi disaat melihat Melisa seperti gerombolan semut yang menemukan sebutir gula.

Sungguh menyesakkan.....

siapa kamu ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang