part3

2.9K 49 0
                                    

2 tahun silam ....

Sekarang melisa sudah SMP masa-masa sulitnya di SD telah berlalu. Namun masalah lain senan tiasa menghampirinya seakan akan mereka ingin membuktikan semua kekuatan yang dia miliki.

Beberapa hari kemudian .....

Dia terlihat berbeda, semua orang ingin dekat dengannya. Seakan akan ada hal yang menarik mereka untuk menyukai Melisa. Saat itu Melisa tidak pernah sendiri, banyak orang yang menemaninya. Menyayanginya dan menjaganya seakan akan dia adalah seorang putri raja yang dijaga oleh prajuritnya. Tidak ada yang berani kepadanya, semua enggan untuk memiliki masalah dengannya.

Melisa adalah orang yang berpikiran dewasa tanpa batas, apa pun yang orang lain bicarakan dia akan menjawab sesuai dengan realita, dan menyanggah sesuatu yang menurutnya menyimpang. Dengan begitu semua orang heran kepadanya, banyak pertanyaan-pertanyaan yang datang mengelilinginya.

      Dulu apapun yang dia bicarakan selalu di tertawakan oleh teman-temannya, mereka menganggap bahwa dia sudah gila.

       Disaat itu dia mulai dijauhi oleh teman-temannya, mereka menganggap bahwa dia sudah benar-benar gila. Dimasa itu Melisa mulai memendam apa yang dia lihat, tidak berani mengeksposnya dengan bebas seperti dulu. Sehingga tercipta Melisa yang kesepian dan pemurung.

       Sampai Melisa bertemu dengan orang yang menyayanginya. Dia bernama Yuda yang menyukai Melisa karena sikap tomboynya. Melisa heran " Apakah orang itu tidak tau bahwa aku tidak punya teman dan dianggap gila?" . Tapi dia merasa bahwa aura laki-laki itu sama dengannya, sehingga bisa saling memahami.

       Banyak hal yang sudah terjadi dan sudah berlalu. Tentang cinta, kebencian, kekecewaan, kesepian semua rasa hadir saling bergantian.

        Tapi sekarang apapun yang dia ucapkan semua orang percaya terhadapnya. Inilah mukzijat allah swt yang maha segalanya, tidak ada kekuatan yang paling dasyat kecuali kekuatannya. Apa yang Melisa miliki itu hanya sebagian kecil dari kekuatan terbesarnya (allah).

        Melisa merasa dirinya adalah orang yang memiliki banyak kekurangan, dengan melihat sesuatu yang tidak dilihat manusia semestinya, namun mau tidak mau ini lah kenyataannya. Terkadang banyak orang yang bilang itu hanyalah khayalan atau halusinasi, tapi bagi Melisa ini nyata. Mereka ada, bersama kita dan ikut berbaur dengan kita. Kehidupan kita sama dengan kehidupan mereka dengan semestinya.

Lihat....
Mereka kesana kemari,
Mengikuti alur yang manusia jalani,
Dengan aturan yang sma.

Namun mereka mempunyai istana megah,
Masih banyak derita di dalamnya,
Teriakan, kesakitan, pilu sembilu
Mereka yang mati tak wajar.

Berteriak ingin kembali hidup,
Siksa yang begitu perih,
Mereka rasakan dengan tiada henti,
Bingung kemana untuk kembali.

Melisa belajar pada mereka yang telah mati, untuk tidak menyia-nyiakan hidup. Hanya karena harta dan tahta mereka rela terjerumus dalam api yang membara. Sehingga mereka bilang " Jangan sia-siakan hidupmu", mereka berbisik ditelinga Melisa. Mengingatkan bahwa hidup ini hanya sementara, di akhiratlah kehidupan yang nyata.

         Sehingga mereka memaksa ingin kembali kedunia, memperbaiki amal ibadahnya, namun pemberontakan itu sontak menjatuhkan korban yang malah ikut mati bersama mereka. Tidak akan ada makhluk yang hidup kembali jika bukan kuasa sang illahi robbi. Mereka yang merasa dirinya makhluk terkuat, yang sombong akan apa yang mereka miliki akan sekejap hilang, semua kekuatan dan kekayaan yang mereka miliki, jika allah telah berkehendak.

Hidup ini singkat, manusia di ciptakan hanya untuk beribadah kepada allah swt, bilamana mereka membangkang aturan allah semuanya sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an. Yang menuntun kita dekat dengan illahi robbi.

siapa kamu ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang