11

11.4K 352 5
                                    

Hi

H A P P Y R E A D I N G

***

Part 11

"Luna. Siapa pria tadi? Kenapa dia berani sekali menemui mu?" Sejak tadi regan terus-menerus bertanya itu. Membuat Luna geram sendiri, ingin sekali ia meneriaki suami dari Asha ini. Tapi, banyak pelayan yang sengaja regan suruh mengerjakan apa-apa saja di luar. Regan ingin berdua bersama Luna.

"Luna. Saya bertanya! Kenapa tidak kamu jawab?" Kesal Regan saat pertanyaannya terus-menerus di abaikan Luna yang malah sibuk membuat makan siang.

Luna tetap tidak memperdulikan Regan membuat pria 30 tahun itu geram. Regan maju dan merebut gelas yang sedang Luna pegang.

Regan mencengkram kedua tangan Luna dan membalik paksa tubuh gadis itu membuat Luna menatap bola mata Regan yang nampak sekali jika pria itu sedang menahan dirinya agar tidak membentak ataupun melakukan hal-hal yang bisa membuat Luna takut padanya.

"Kak, aku mohon berhenti ganggu aku. Ingat kakak udah punya mbak Asha dan bentar lagi kalian punya anak!" Teriak Luna kesal.

Regan menggeleng."bukan anak saya, Asha tidak mengandung anak saya!"

"Dia tahu, saya tidak pernah mencintainya. Dan sekarang saya tanya sama kamu, apakah kamu tahu kemana Asha pergi?" Regan menjeda ucapannya. "Dia pergi ke rumah kekasihnya, ayah dari anaknya."

Luna menggeleng. "Jangan ngomong sembarangan! Mbak Asha gak gitu." Luna merasa tidak terima jika Regan berbicara seperti untuk Asha yang notabenenya adalah istri sah pria itu.

"Kamu tidak tau apa-apa!" Bentak Regan emosi. Pria langsung melepaskan cengkeramannya dan berlalu dari sana. Ia ingin menenangkan pikirannya dan menjauhi Luna sementara waktu agar ia tidak kelepasan dan berakhir menyakiti luna.

"Gak mungkin, .... Mbak Asha gak mungkin gitu." Luna berusaha menghilangkan kata-kata Regan dari kepalanya. Perkataan pria terasa berputar-putar di kepala perempuan itu. Bak kaset rusak.

"Apa yang gak mungkin, Luna? Semuanya mungkin."

"Mbak Asha? Mbak sha sejak kapan di situ?" Tanya Luna kaget saat melihat Asha berdiri dengan bersandar pada dinding.

"Sejak kamu dan Regan bertengkar."
Jawab Asha lalu kakinya melangkah pergi, Luna yang sangat terkejut segera mengejar Asha agar ia bisa menjelaskan.

"Mbak Asha," panggil Luna saat ia melihat Asha duduk di bangku taman halaman belakang sendirian. Wanita itu menatap hamparan bunga yang memang ada di taman itu.

"Mbak Asha jangan marah," lirih Luna mendekati asha secara perlahan-lahan.

"Duduk mbak mau ngomong." Ujar Asha dingin.

***

"Jadi, selama ini kak Regan sama mbak Asha gak pernah tidur seranjang?" Tanya Luna terkejut dan merasa sedikit sedih. Ternyata di rumah ini bukan hanya dirinya yang tidak di terima suami melainkan Asha juga.

"Ya, dia lebih memilih menyewa jalang dan membawanya ke apartemen." Jelas Asha, luna terkejut. Tetapi ia juga sedikit heran karna Asha mengucapkannya dengan suara yang terdengar santai.

"Mbak Asha gak Marah?" Tanya Luna hati-hati. Takut menyinggung perasaan Asha.

Asha menggeleng lalu tertawa.

"Tidak, mbak juga tidak menginginkannya." Jawab Asha.

"Kenapa?" Tanya Luna lirih.

Asha memegang pundak Luna. Membuat Luna menatap ke arahnya.

"Karena mbak tau, dia hanya mencintai satu orang, dan orang itu kamu." Ujar Asha, Luna menggeleng.

"Aku gak suka dia mbak."

"Tapi, dia suka kamu. "

***

"Balik ke kamar lagi, mulai hari ini Lo tidur di kamar gue." Luna yang sedang memasak untuk makan malam menatap terkejut ke arah laki-laki yang sedang duduk di meja makan. Luna menggeleng tidak percaya.

"Heh! Lo denger kan? Bawa barang-barang Lo dan balik ke kamar gue." Ujar raja lebih keras.

"Iya, kak."

"Lo jangan ke geeran dulu, gue nyuruh Lo pindah kamar gue karena gue butuh sesuatu." Ujar raja tersenyum smirk.

***

Pendek?

Ntar part selanjutnya baru panjang

Jangan lupa vote gaess

Jangan lupa komen juga apa aja

LUNA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang