Reza berhasil menggaet gelar sarjana nya, ia sangat senang bisa kembali ke tanah kelahiran nya.
Rasanya ia tak bisa tidur dari semalam, kini ia sedang menunggu jemputan dari Papa nya.
Kerena Dareas sudah berjanji akan menjemputnya.
"Huh."
Reza menghela napas, ia ingin sekali bertemu dengan seseorang yang selalu bermunculan di mimpi nya.
_________
"Gak gitu juga ya setan!" pekik cowok manis itu sambil merebut kembali kue buatan nya.
"Lo emang cocok jadi ibu rumah tangga Sa, lihat lo jago bikin kue." ucap Disa ia tertawa renyah di akhir.
"Cih, bilang aja lo suka gue Dis, nanti kalau lo nikah sama gue, lo gak usah masak biar gue aja yang masak." tutur Aksa tak ada beban.
"Gimana gak baper Sa, tiap hari lo bikin gue salting." ucap Disa menoyor kepala Aksa namun hanya di balas cengiran oleh Aksa.
Walaupun mereka kuliah di fakultas yang berbeda namun tak bisa dipungkiri kalau Disa tak bisa lepas dari Aksa.
Sepertinya keduanya sudah di takdirkan untuk bersama.
Hari-hari Aksa hanya di isi dengan mata kuliah dan juga bermain game atau pergi liburan dengan Disa.
Selama ini tak ada waktu bagi Aksa untuk mencari penggati Reza atau mungkin Deo.
Aksa sudah lama tak bertukar kabar dengan keduanya, ia sangat merindukan Reza.
Jujur saja Aksa terlalu bodoh untuk kembali dengan Reza.
Demi apapun jika ia bertemu dengan Reza, ia akan mencurahkan kerinduan nya.
"Gue kangen Kak Eza Dis." ucap Aksa tiba-tiba.
"Gagal move on anjir." cibir Disa.
Aksa memainkan terigu diatas tatakan.
"Kak Eza udah punya pacar belum ya disana?" ucap Aksa. "Disana kan banyak cewek cantik, atau cowok cantik." tuturnya.
"Jelas si, Kak Reza tuh ganteng, pinter, banyak duit siapa si yang gak mau sama dia, lagian empat tahun tuh bukan waktu yang sebentar dengan Kak Reza bikin insta story jomblo aja pasti banyak yang langsung nembak dia." jelas Disa yang semakin membuat Aksa merengut, apa-apaan Disa ini membuat nya kesal saja.
Walau Aksa juga sadar diri, dan sadar posisi saat ini mana mungkin juga Reza mau bersama nya, apalagi setelah apa yang ia perbuat.
_______
Seperti biasa Aksa akan berangkat kuliah bersama Risa teman nya atau mungkin bisa dikatakan teman dekat.
Menurut Aksa Risa gadis baik, dan juga perhatian.
"Tugas minggu kemarin udah lo beresin kan Sa?" tanya Risa.
"Santai aja gue udah selesaiin." ucap Aksa.
"Nanti pas beres mata kuliah Pak Hendra, anter gue beli sepatu ya." ajak Risa, yang diangguki Aksa.
Keduanya pun masuk ke kelas, sebenarnya Aksa ada janji dengan Disa sore ini, namun seperti nya Aksa akan membatalkan nya.
Aksa sedikit tertarik dengan Risa, entahlah perasaan ini sesaat atau mungkin hanya batas kagum, karena Risa sosok yang kuat menurut Aksa.
Sedangkan di tempat lain, Reza sedang berada dirumah bermalas-malasan sebelum ia akan di sibukan dengan kerjaan atau melanjutkan pendidikan nya ke jenjang S2.
"Kamu gak jalan-jalan atau nemuin temen-temen kamu Za?" tanya Arya.
Reza mendongak saat mendapati Arya.
"Males Yah, panas." ucap Reza, kembali memainkan ponselnya.
"Jangan main HP terus, jangan lupa makan siang, Ayah mau keluar dulu." ucap Arya yang diangguki oleh Reza.
Ternyata setelah menerima keadaan nya, Reza lebih merasa bahagia.
Ia selalu membenci Arya, tapi setelah melihat ketulusan Arya dan juga kasih sayang nya membuat Reza luluh dang menganggap Arya sebagai 'Ayah' nya.
"Apa gue kerumah Aksa aja ya?" monolog nya.
Reza segera mengambil jaket dan juga kunci mobil nya, ia akan pergi menemui pujaan hatinya.
Masa bodo Aksa sudah melupakan nya, atau mungkin sudah memiliki yang lain.
Tugas Reza hanya akan menemui Aksa di taman yang dulu pernah menyaksikan janji mereka untuk bertemu dan saling menunggu.
Mengungkap kan perasaan masing-masing.
Dan yah Reza masih dengan perasaan yang sama, tak peduli jika ia ditolak kembali mungkin ia akan sedikit berjuang lagi?
Reza melajukan mobil nya, bersenandung ria melewati jalanan yang sedikit padat, ah ternyata kota kelahirannya tak pernah berubah selalu saja padat dan panas.
"Aish, anjing." umpat Reza, ia terjebak macet, padahal sebentar lagi ia sampai dirumah Aksa.
"Gue heran macet gini kenapa si, yang paling depan lagi ngapain?" gerutu Reza memukul-mukul setir mobil nya.
Panas!
Menyesal rasanya keluar.
Tok
Tok
Tok
Kaca mobilnya diketuk, Reza membuka nya lalu terlihat anak kecil yang kumal dan juga kumuh sambil membawa kicrik, dapat Reza simpulkan bahwa anak tersebut seorang pengamen.
"Cicak...cicak di tembok...
Diam-diam merayap.."
Anak itu mulai bersenandung, Reza mengerutkan kening nya saat liriknya sedikit diubah.
"Bang, mau dinyanyiin lagu apa?" tanya anak tersebut.
"Gak usah, gue mau minta do'a aja, do'a in gue supaya nih macet cepet selesai dan juga gue sama mantan gue balikan." tutur Reza.
Dengan polos nya bocah tersebut mengangguk lalu Reza memberikan tiga lembar uang merah, bocah tersebut tersenyum senang dalam hati ia berdo'a agar bertemu Reza setiap hari.
"Makasih Bang!" pekiknga girang lalu berlari.
Reza hanya menggeleng kan kepalanya, ia jadi bersyukur mempunyai Papa nya yang senantiasa membiayai nya.
Setelah dua jam kurang akhirnya Reza bisa keluar dari macet yang membuatnya frustasi.
Reza sampai didepan gerbang rumah yang empat tahun ini lama tak ia lihat.
Senyuman tipis terukir diwajah nya, tak ada yang berubah dari rumah tersebut, semoga saja hati yang tinggal disana juga tak berubah untuknya.
Dengan tangan bergetar Reza turun dari mobilnya.
"Maaf tuan ada perlu apa kemari?" tanya satpam rumah Aksa, pegawai nya sudah ganti bukan yang dulu lagi.
"Emm...saya temen nya Aksa, jadi apa boleh saya masuk?" tanya Reza ragu, ia takut tak diijinkan.
Satpam mengangguk lalu membukakan gerbang, Reza tersenyum tipis.
"Makasih Pak." ucap Reza lalu melesat masuk dengan mobilnya kepekarangan rumah Aksa.
Reza pun memijat bel rumah, jantung nya tak karuan, apakah Aksa akan terkejut? Atau mungkin biasa saja?
Reza tersenyum senang saat Bunda yang membuka pintu.
"Eh, Reza?!" pekik Bunda setengah terkejut dengan kedatangan Reza, Reza dengan sopan membungkuk.
Bunda mempersilahkan masuk, sial nya hari ini Aksa sedang keluar demgan teman nya, tapi tidak membuat Reza patah semanngat ia akan menunggu Aksa sampai cowok manis itu pulang.
Reza banyak berbincang-bincang dengan Bunda ia juga sudah mulai bosan namun belum ada tanda-tanda Aksa akan pulang.
______
Oke segitu dulu ya gyusss
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE 2 [End]
Romance_mulai dari awal atau selesai? apa kita sudah sembuh? luka dimasa lalu sangat lah dalam.