Reza pulang dengan wajah kusut, hari ini ia hanya buang-buang waktu saja. Menunggu Aksa sampai pukul delapan namun si manis tak kunjung datang.
Oh ayolah Reza juga manusia, ia pantas kesal.
Jika saja Reza yang dulu dibuat menunggu di pastikan akan ada yang hancur ulah nya, untung setelah empat tahun hidup sendiri di negeri orang Reza menjadi orang yang sangat penyabar.
_______
Aksa baru pulang sekitar pukul sembilan lebih, ia langsung mendapat ceramah panjang dari Bunda, salahkan Risa yang mengajak Aksa untuk ke pasar malam dulu.
"Kalau sampe kamu di culik gimana Aksa." ucap Bunda sangat dramatis membuat Aksa memanyunkan bibirnya, walau Aksa pihak bawah tetap saja kan dia juga laki-laki.
"Kamu tahu gak? Tadi ada seseorang nungguin kamu dari sore tahu." tutur Bunda, Aksa mengerurkan keningnya.
"Siapa Bun?" tanya Aksa.
"Reza, dia dateng kesini, dia jauh lebih tampan dan jangan lupa ia juga semakin sopan, uhh...Bunda jadi pengen tuker tambah anak sama orang tua Reza." ucap Bunda ngaur, membuat Aksa berdecak. Namun Aksa hanya memikirkan 'Reza', Reza mantan nya menemui nya?
"Kok ngelamun si, tadi beneran Reza Aksa." ucap Bunda.
"Aksa keluar lagi ya Bun, mau nemuin Kak Eza." ucap Aksa ragu.
"Kamu mau diomelin Papa kamu hah, ini udah malem Aksa, besok aja." ucap Bunda tak mengijinkan.
"Ya ampun Bunda, kasihan kan Kak Eza nungguin nanti kalau dia marah sama Aksa gimana?" rengek Aksa, ia sungguh merindukan Reza.
"Yaudah kamu cepet pergi sebelum Papa kamu beres mandi, nanti biar Bunda yang urus Papa kamu." ucap Bunda, Aksa tersenyum dan memeluk Bundanya sebelum pergi.
Aksa membawa mobil karena hawa dingin yang sangat menusuk pori-pori tubuhnya.
Selama perjalanan Aksa sama sekali tak henti-henti tersenyum ia sangat senang saat tahu Reza datang dan menemuinya.
Apa hubungan mereka akan berbelanjut? Aksa dan Reza sudah berjanji akan mengutarakan perasaan nya saat Reza sudah selesai kuliah.
Apa Aksa perlu membeli hadiah, pasti Reza sekarang sudah sarjana, uhh..Aksa sudah tak sabar rasanya ingin memeluk Reza.
________
Disinilah Aksa sekarang tepat di depan rumah besar Reza, ia ragu untuk mengetuk pintu, ini sudah hampir larut malam.
Aksa masih berperang dengan pikiran nya, sampai suatu cahaya menerpa wajah nya.
Mobil sport hitam memasuki pekarangan rumah, saat Aksa melihat Dareas turun dari mobil membuatnya langsung berlari menghampiri nya.
"Malam om." sapa Aksa, Dareas mengerutkan kening nya. "Emm..aku Aksa om lupa?" tanya Aksa.
"Oh kamu mantan anak saya kan, haish...ayok masuk ngapain kamu berdiri diluar, Reza pasti ada di dalem." ucap Dareas, Aksa mengangguk, ia mengekor dari belakang saat masuk rumah Reza.
"Papa pulang!" teriak Dareas, "Reza ayok turun, Papa punya hadiah buat kamu!" ucapnya.
Arya menghampiri Dareas, tak biasanya Dareas berteriak memanggil Reza saat pulang.
"Kamu kayak dihutan aja teriak-teriak." omel Arya. "Eh Ak.." hampir saja ia memekik saat melihat Aksa dibelakang tubuh besar Dareas.
"Apasi Pa, ini udah malem lagian Reza mau tidur." ucap Reza menuruni tangga yang hanya memakai celana pendek tanpa atasan sungguh memalukan pikir Dareas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE 2 [End]
Romantizm_mulai dari awal atau selesai? apa kita sudah sembuh? luka dimasa lalu sangat lah dalam.