4.

9.9K 894 69
                                    

Sudah satu minggu setelah penolakan Aksa, Reza memutuskan untuk berhenti berjuang, lagi pula dilihat dari dirinya ia cukup tampan untuk mencari uke lain.

Kemarin ia bertemu dengan Disa, gadis itu menceritakan alasan mengapa Aksa menolak nya, yah Risa gadis itulah penyebab nya.

Sungguh sialan, kenapa harus ada seoarang gadis yang menghalangi mereka bersatu.

Sedangkan Aksa, selama seminggu ini dibuat bosan dengan pesan-pesan yang di kirim Reza.

Ia selalu merasa risih saat Reza mengirimi nya pesan. Namun Aksa dibuat bingung pagi ini, karena selama seminggu ini ia selalu mendapat ucapan 'selamat pagi' namun hari ini tidak, Reza tak mengirimi pesan untuknya.

"Lo kenapa si, gak mau diem." ucap Disa kesal, yang melihat Aksa mundar-mandir gak jelas.

"Enggak, gue lagi olah raga." ucap Aksa asal, padahal ia sedang dibuat uring-uringan karena Reza tak mengirimi nya pesan.

"Dasar bocah freak." sungut Disa.

_______

Aksa sadar bahwa ia memang masih memiliki perasaan pada Reza, saat ini Aksa bertekad akan menemui Reza, persetan dengan harga dirinya.

Aksa membeli soto yang sudah lama ia tak membeli nya, ternyata selama empat tahun Mang Jajang tak berhenti jualan soto, namun ada perubahan nya sekarang warung nya cukup luas dan ada beberapa kariyawan.

Setelah habis memakan soto, Aksa langsung pergi untuk kerumah Reza.

Rumah besar itu seperti biasa 'sepi' mungkin karena orang-orang nya pada sibuk atau sedang pergi.

Aksa memencet bel, beberapa saat ia menunggu sampai pada saat Reza membuka pintu dengan penampilan casual, sepertinya mantan nya itu akan bepergian.

"Kak Eza." lirih Aksa, ia sebenarnya malu, oh ayolah dia juga masih punya urat malu.

"Ada apa, tumben lo kesini?" tanya Reza, Aksa menelan ludahnya gugup.

"Aku..em..."

"Aku apaan, gue ada acara nih." potong Reza gatal, ia tak sabar dengan ucapan Aksa yang digantung itu.

Bukan menjawab Aksa malah memeluk Reza, membuat sang dominant cukup terkejut.

"Ayok mulai lagi dari awal." bisik Aksa, Reza tersenyum tipis ia balik memeluk Aksa.

"Maaf udah nolak waktu itu, soal nya aku ragu tapi sekarang enggak, mau kemanapun aku pergi pasti balik lagi ke rumah kan, dan Kak Eza rumah aku." tutur Aksa.

Reza melepas pelukan Aksa, ia menangkup kedua pipi yang sudah memerah itu, mungkin karena malu.

"Ini yang gue tunggu empat tahun." ucap Reza lalu mengecup kening Aksa.

Rencana Disa emang bener, Aksa harus dijauhi baru sadar.

Aksa tersenyum malu saat Reza mencium singkat kening nya.

"Mau ikut jalan sama gue?" ajak Reza, Aksa berpikir beberapa detik namun kemudian mengangguk.

Keduanya masuk kedalam mobil, sebenarnya Reza ada janji untuk pergi ke kantor Dareas namun ia batalkan mana mungkin ia meninggalkan kencan nya.

Selama perjalanan Aksa yang kini banyak bercerita.

"Kak Eza tau, aku udah bisa bikin cake." ucap Aksa.

Reza mengacak rambut Aksa gemas, lalu fokus lagi pada jalanan, ngeri juga jika ia kecelakaan padahal baru jadian.

"Kamu dikasih makan apa, sama Bunda?" tanya Reza.

MINE 2 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang