Hai, terimakasi udah mau baca semoga suka yaa, ini bab pertama, mungkin agak membosankan tapi aku berusaha agar selanjutnya akan menarik perhatian mu untuk membaca.
___________
Burshh!
"Apa-apaan ini!? Kau sudah membuang banyak air!? Aku tidak mau tau!? Kau harus membayar air dibulan ini" Hari pagi hazel sudah dimulai dari ocehan dari ibunya.
"Ma-maaf bu"
"Kapan ha! Kapan lo bisa mati!? Udah muak gw liat wajah lo!? Bisanya buat orang tua bangkrut aja lo!?" Tutur dewi.
"Maaf Bu"
"Maaf terus!? Maaf!? Gak ada kata lain dari kata maaf!? Dasar anak anjing!? Lo liat kan anak sebelah!? Sebesar lo itu udah bisa cari uang!? Dari pada lo!? Malu-maluin orang tua aja" Ungkap dewi.
"Udah bu!? Gak usah terus nyalahin hazel!?" Tio yang berusaha membela adiknya dari makian ibunya.
"Lo diam aja!? Gak usah bela anak anjing kayak dia!?" Ungkap dewi.
"Dek,gw tunggu diluar, cepat, gw gak mau lo terlambat kesekolah" Ungkap Tio menatap adik perempuannya itu.
Hazel hanya mengangguk dan lekas bersiap-siap dengan sangat cepat, ia melangkahkan kakinya dari rumah kecil itu dan menaiki motor yang sudah dikendarai Tio.
Diperjalanan hazel termenung entah memikirkan apa.
"Gak usah masukin ke hati, adik gw udah besar, dan pastinya udah kebal sama semua itu, tugas lo cuman belajar dengan giat" Ungkap Tio menatap hazel dari pantulan kaca spion.
"Hm... Kenapa ya kak, keluarga kita gak kayak orang lain, aku iri banget sama teman yang orang tuanya itu gak toxic" Ujar Hazel sembari merengut menunduk.
"Lo harus besyukur dek, lo masih bisa hidup, masih banyak orang diluar sana yang lebih parah dari kita, lo harus kuat, gak boleh iri sama apa yang kita liat sebelah mata" Ucap Tio mampu membuat hazel tersenyum simpul.
Akhirnya sampai didepan sma Hazel, wanita itu turun dari motor, membuka helm dan memberikannya kepada Tio.
"Nantik gw gak bisa jemput, banyak tugas dikampus, lo kalo mau pulang pake gojek, kalo gak mau pulang itu terserah lo, yang penting aman" Ungkap Tio membelai rambut adeknya.
"Oke kak, aku pergi dulu" Tutup hazel.
________
"Hazel!?" Seru seseorang dari belakang.
Hazel membalikkan badan nya terlihat sahabatnya yang memanggil namanya sembari membawa dua buah pop mie.
"Qaisy?"
"Zel ini buat lo!? Ayo makan bareng" Ucap Qaisy sembari menyodorkan sebuah pop mie.
"Makasih sy, gw jadi gak enakkan sama lo, tiap ke kantin lo terus yang traktir gw" Ucap hazel.
"Gak papa, gw ikhlas, dimakan cepat, keburu masuk" Ucap Qaisy.
"Nantik lo mau kemana?" Tanya Qaisy menatap hazel yang asik memakan mienya.
"Gw males pulang" Ucap hazel merenung.
"Mau pergi kerumah gw gak?" Tanya Qaisy sembari memakan mie miliknya.
"Engga deh, gw mau ke cafe nantik" Ungkap hazel.
"Lo gak mau ngasih tau kakak lo, kalo lo kerja paruh waktu?" Ungkap Qaisy membuat hazel menghentikan suapannya.
"Gak dulu sy, gw tau dia bakal marah besar, tapi mau gimana lagi? Orang tua gw gak pernah ngasih gw jajan, cuman ngasih kakak gw aja" Ungkap hazel tersenyum simpul.
"Lo ya, dalam keadaan kayak gini masih bisa senyum, salut gw punya bestie kayak lo" Ujar Qaisy tersenyum manis menatap hazel.
"Semua yang kita jalani harus dengan senyuman, pasti bakalan jadi ringan rasanya" Ungkap hazel.
"Iya deh, si paling rendah hati" Sengir Qaisy.
"Seharusnya orang miskin gak duduk dikantin kayak gini, ngotorin aja" Seru seseorang dari belakang.
Hazel dan Qaisy yang tidak merasa tersinggung tidak menoleh sedikit pun.
"Eh circle miskin! Kalo manggil itu di jawab" Ucap ratu yang diiringin circle nya dibelakang.
"Gw gak ngerasa diri gw miskin apapun, keknya elo deh" Ujar Qaisy.
"Jaga omongan lo ya!?" Tutur ratu yang kesal menatao sinis mereka berdua.
"Bukannya iya? Miskin akhlak" Sengir Qaisy membuat hazel tersenyum tipis.
"Lo!? Siapa nama lo!?" Ucap ratu sembari menunjuk hazel.
"Ngapain nanya -nanya" Ucap hazel sinis.
"Keknya lo orang miskin deh, liat tu baju lo kusut kayak gitu ewww! Menjijikkan" Ucap ratu membuat rita rina tertawa terbahak-bahak.
"Sy kita pergi aja deh" Ungkap hazel menatap Qaisy.
"Iyanih, bau banget disini, jadi males deket-deket sama tumpukan sampah kek gini" Ucap Qaisy sengir sembari menarik tangan hazel menjauh dari ratu dan circle nya.
"Anjir!? Gw dibilang sampah!?dasar misqueen!" Seru ratu sembari menghantam kakinya ke lantai.
_________
Beberapa jam berlalu akhirnya jam pulang pun datang, hazel yang kini berjalan keluar gerbang sendiri, karna Qaisy yang sudah dijemput supirnya terlebih dahulu.
Hazel kini menunggu gojek nya diluar gerbang, Tiba-tiba matanya tertuju pada segerombolan anak-anak sekolah yang sedang berkumpul memukul seseorang?
Hazel berlari mendekat kearah gerombolan itu, menyetel sebuah alarm mobil polisi, dan benar saja gerombolan itu berompang-amping kabur.
Terlihat lelaki yang memakai seragam persis sepertinya terkepar dilantai, dengan banyak lembab diwajah nya akibat pukulan keras.
Hazel memberanikan diri untuk mendekat kearah lelaki itu.
"L-lo gapapa?" Ucap hazel memastikan.
"Lebih baik lo pergi" Ungkap lelaki itu.
"Idih! Udah di selamatin gak ada terimakasih nya" Sengir hazel sinis.
Hazel pun memberikan sebuah sapu tangan miliknya untuk membersihkan bekas luka itu dan pergi menjauh meninggalkan lelaki itu, dan tepat sekali gojek yang ia tunggu sudah datang didepan gerbang sekolah nya.
Ia naik dan motor dilajukan, hazel menatap tempat dimana lelaki itu terkepar, Tiba-tiba sebuah mobil mewah berhenti tepat disamping tempat itu membuat hazel tidak bisa melihat keadaan lelaki itu.
"Siapa tu cowok? Gw gak pernah liat"
_________
Masih ada gak ya orang kayak Qaisy? Masih ada juga gak ya orang yang nyebelin kayak ratu?! Gw jadi kesal sendiri ngeliat ratu sama emak si hazel 11/12 yaa....
Kira-kira siapa ya yang hazel selametin? Sampe tu orang gak punya rasa terimakasih bangett, atau gengsian ya? Gak tau lahhhh
Tunggu part selanjutnya
Selamat membacaaa.....
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAZEL (on going)
General Fictiondia bukan wanita biasa, dan dia juga bukan laki-laki biasanya, mereka disatukan oleh sebuah cinta yang terlalu besar, membuat semua jalan hidup mereka menjadi berubah drastis. cerita ini tentang seorang cowok tampan yang terlalu obsessi terhadap ad...