UNE

247 11 2
                                    

Hi!
Happy reading
Don't be a silent readers!
Help to Vote and Comments
Thank you♡

-
-
-
-

Tampak seorang pemuda berwajah datar sedang berjalan melewati lorong-lorong tersebut dengan tangan di saku celananya.

Tatapan tajamnya menghunus kedepan seolah-olah menegaskan bahwa pemuda itu benar-benar orang yang tertutup.

Langkah kakinya membawanya ke sebuah ruangan yang bertuliskan XII IPS 3 atau yang disebut dengan kelas dan dengan langkah tegasnya ia menyusuri bangku ke bangku dan tepat di bangku paling belakang ia berhenti yang rupanya adalah kawasan pemuda tersebut.

Setelahnya ia mendudukkan diri dan menelungkupkan kepalanya dan setelah beberapa menit terdengar dengkuran halus dari pemuda tersebut dan tak terasa 35 menit sudah dari acara tertidur tersebut sampai suara berisik membangunkannya dan gotcha rupanya kelas itu sudah di isi dengan teman kelasnya.

Dia menegakkan tubuhnya seraya matanya memandang kedepan dan tampak dari tatapannya menyimpan banyak luka yang tak terbaca.

Sampai sebuah suara meleburkan lamunannya.

"JAYDEN!". Teriak sebuah suara dari depan pintu kelas sambil berlari ke tempat Jayden.

Dan ia benar laki-laki tersebut bernama Jayden atau Jayden Winter Jorta.

Jayden hanya melirik singkat dan mengabaikan.
"Jay Lo dari jam berapa di mari? Pagi amat". Tanya seorang pemuda yang berteriak tadi.

"05:45 WIB". Suara datar Jayden terdengar menjawab pertanyaan pemuda yang bertanya itu.

"Lagi ya Jay?". Tanya pemuda itu lagi dengan suara yang makin lirih diakhir kalimatnya.

Jayden terdiam seraya memandang datar lawan bicaranya.

"Lo...bisa cerita sama gue Jay, gue ada disamping Lo perlu lo ingat itu". Tegas pemuda itu sambil menepuk-nepuk pundak Jayden

"Thanks". Ucap datar Jayden menjawab pertanyaan pemuda itu yang bernama Kevin namun jika diperhatikan Jayden mengucapkan dengan tulus

Kevin tampak menghela napasnya seraya menatap lirih figur laki-laki didepannya yang sudah menjadi sahabatnya sejak kecil.

Tak lama kemudian datang dua pemuda dengan langkah santai menghampiri Jayden dan Kevin seraya menyapa

"Pakab bro?". Celetuk salah satu dari dua pemuda yang datang itu dengan cengengesan sedangkan pemuda disampingnya hanya mendengus kesal mendengar kalimat alay itu.

"Pala lo pakab pakab, apa kabar elah!". Celetuk Kevin kesal

"Sewot amat perasaan". Kata pemuda itu kesal

Belum sempat Kevin membalas tapi sudah di berhentikan oleh pemuda disampingnya.

"Diem Kevin, Lio". Tegasnya seraya berjalan menduduki bangku didepan Jayden.

Kevin dan Lio hanya mendengus dan kembali duduk dengan benar sedangkan Jayden hanya menatap sahabatnya datar.

"Jay, tadi gue sama Gerald dikepung sama anak Ride tapi untung aja kami berdua bisa lari ya lo tau gerald baru selesai demam jadi ga bisa untuk ngelawan saat itu". Jelas Lio sambil menatap sahabatnya.

Gerald dan Kevin mendengarkan dengan serius saat Jayden hendak menyampaikan sesuatu

"Bicarain nanti". Datar Jay

Lio, Gerald dan Kevin hanya menganggukkan kepalanya mendengar ucapan Jayden.

___________________________________________________________

Continuera!

JAYDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang