15.oleh-oleh Bali

10K 460 51
                                    

Disha terbangun dari tidurnya karena sudah pagi, ia menatap ke samping ia melihat Alva tidur disampingnya sangat meng gemaskan.

Disha masih tak percaya kalo ia sudah menikah dengan pria impiannya.

Disha mengingat saat pertama kali disha bertemu Alva di sekolah dulu.

Flashback ( kembali ke masa SMA)

Saat ini disha tengah  berjalan bersama kedua temannya di pinggir lapangan untuk ke kantin karena melewatinya. Keadaan lapangan cukup ramai karena ada yang bermain basket.

"Ia bener banget, tuh guru ya kalo ngasih tugas tuh enggak kira kira" ujar Melia.

"Iya kesel gua, udah gitu gua di suruh maju lagi tadi, kan gua enggak tau" balas Lisa.

Mereka masih ngobrol sambil berjalan tapi tiba tiba aja ada bola basket yang mengarah ke mereka dan terjadilah.

BRAKKK.

Disha menegang kepalanya yang pusing karena hantaman dari bola basket, yang main bola basket pun terhenti dan mereka malah main salah salahan.

"Aduh disha Lo baik baik aja kan" tanya Melia. Mata mulai buram dan ia tak mengigat apa pun lagi tapi disha merasa tubuhnya melayang seperti ada yang membawa nya.

Pandangan mata disha masih melihat siapa yang mengendong nya.

"Ganteng" gumaman disha dan setelah itu ia tak tau apa apa lagi.

Flashback off.

Disha tersenyum mengigat ke jadian itu, mungkin itu kejadian yang memalukan karena pingsan di tengah keramaian karena bola basket tapi dia merasa bahagia karena ia bisa tau kalo di sekolahnya saat itu ada cowok yang super ganteng.

Alva terbangun dari tidurnya, disha langung panik dan mengalihkan pandangannya ke arah lain dan pura pura tidur.

Alva yang melihat disha masih tertidur ia beranjak bangun dan pergi ke kamar mandi.

Disha yang mendengar pintu kamar mandi tertutup ia langsung bangun.

Ponsel Alva berbunyi di atas laci, disha yang mendengar langsung melihat siapa yang menelpon.

"Enggak tau waktu,masih pagi udah nelpon suami orang aja" dummel disha, Serly yang menelpon Alva, tapi disha mematikan suara di ponsel Alva.

Serly kesal karena panggilannya tak terjawab.

"Udahlah ser, lagian percuma orang lagi bulan madu" ujar Keisa sahabat Serly.  Saat ini mereka sedang makan pagi di hotel.

"Ya tetep aja gua kesel, seharusnya dia ngangkang telpon gua"omel Serly.

"Mungkin mereka lagi kheemm.." ujar Keisa tersenyum ambigu.

"Enggak boleh, Alva udah janji ko sama gua dia enggak akan macem macem sama tuh perempuan " kesal Serly .

"Siapa yang tau mereka pergi cuman berdua" ujar Keisa.

Serly mulai merasa kesal, nafas nya sudah mengebu gebu. Ia takut kalo Alva sudah bisa berpaling dari dengannya karena perempuan itu.

"Liat aja gua bakalan bikin perhitungan kalo sampai itu terjadi"ujar Serly dengan senyum tersungging.

Disha dan Alva sedang makan pagi di restoran yang ada di hotel.

"Ka Alva" panggil disha karena mereka dari tadi hanya fokus dengan makan.

"Kenapa" ujar Alva menyuap makannya.

"Nanti sore kita udah pulang ya ka" tanya disha.

"Iya"

"Kenapa cepet banget si ka, kan disha masih mau merasakan pantai pantai di Bali" ujar disha.

"Aku masih banyak kerjaan" ujar Alva.

Mereka melanjutkan makannya sampai habis.

Setelah selesai makan mereka pergi ke pusat oleh oleh di Bali untuk keluarganya.

Disha melihat asesoris Bali yang lucu lucu dan ada juga baju khas Bali.

"Ka ini lucu enggak" ujar disha mencoba topi pantai.

"Kamu mau, beli aja" ujar Alva, disha tersenyum dan mengagukan kepalanya. Ia juga memakai kan Alva topi Bali. Ia tertawa melihat Alva ya kesal dan melepaskan nya.

"Kenapa di lepas,lucu tau" ujar disha.

"Kamu aja yang pake nih, kamu tuh cocok nya pake ini" ujar Alva memberikan topi karakter kodok ke disha.

"Kaka juga nih pake yang ini juga" ujar disha memberikan topi karakter singga. Alva memberagakan dirinya seperti raugan singa, disha yang mendengar  langsung tertawa begitu pun dengan Alva.

Dan sekarang mereka di bagian baju anak anak.

"Ka Al, lucu banget ya, beli yu" ujar disha memperlihatkan baju anak kecil.

"Mau buat siapa, Vira juga enggak akan muat" ujar Alva.

"Buat anak kita" ujar disha tersenyum  menatap Alva. Alva langung menoyor kepala disha.

"Ngaco kamu tuh" ujar Alva, Disha mengelus kepala nya yang di toyor Alva, dengan cemberut.

"Yaudah beli ini aja nih buat Vira"ujar Alva menunjukan kaos bertuliskan Bali. Disha hanya menggukan Kepalannya sambil tersenyum.

Saat mereka ingin bayar barang belanjaan , mata Alva tertuju ke asesoris wanita.

"Lucu enggak" ujar Alva menunjukan gelang yang berbentuk bulan sabit.

"Lucu banget disha mau ko ka"ujar disha tersenyum sumringah.

"Bukan buat kamu, buat Serly" ujar Alva, senyum disha luntur karena mendengar nama itu.

"Ouh" ujar disha tersenyum sendu, hatinya merasa sakit, ia kira Alva akan memberikan gelang itu untuknya tapi untuk kekasihnya.

Mereka mulai membayar belanjaannya.

Setelah dari pusat perbelanjaan mereka mulai kembali ke hotel untuk merapihkan barang barang mereka karen nanti sore mereka sudah kembali lagi ke Jakarta.

"Dish, kamu ngeliat ponsel aku enggak" tanya Alva yang sedari tadi mencari ponselnya.

"Enggak tau, kan tadi Di pegang terus ko bisa hilang" omel disha.

"Ya mana aku tau,kalo aku tau juga aku enggak nanya kamu" ujar Alva.

"Coba Miss call dish"ujar Alva.

"Aku kan belum punya no telpon, kamu ka"ujar disha, ya memang disha belum menyimpan no Alva begitupun Alva.

"Yaudah mana ponsel kamu" ujar Alva, disha memberikan ponselnya ke Alva.

Alva membuka ponsel disha ia melihat layar kunci disha foto pernikahan mereka. Alva tak memperdulikan itu Ia Langsung menekan no telponnya dan menyimpan no telpon nya dengan nama "husband", Alva tersenyum mengetik nya, disha yang melihat hanya bingung dan tak memperdulikan nya juga.

Ponsel Alva berdering dan ternyata terselip di sofa.

"Nih makasih ya" ujar Alva, mengembalikan ponsel disha.

"Sama sama" disha mulai merapihkan lagi barang barang nya.

Next..

Vote dan coment....
Minimal 40 vote di lanjut.....
Makasih...😊😊😊🥰

Muka Alva saat tidur.........

Muka Alva saat tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
my crush my husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang