33. cemburu

10.7K 440 28
                                    

suasana di pengunungan sangat sejuk di pagi hari berbeda kalo di jakarta.

Mereka berkumpul di ruang makan, utuk sarapanpagi bersama, omah juga sudah mulai sehat kembali.

"Nanti kamu ikut om ke ladang ya"ujar om Tio ke Alva.

"Iya om"ujar Alva.

"Disha, nanti temenin omah ya ke rumah nya Satya,kamu masih kenal dia kan temen kecil kamu dulu dia baru balik dari luar negeri"ujar omah ke disha. Alva yang mendengar hanya cuek dan melanjutkan makan.

"Pasti dong omah, disha juga udah kangen sama Satya."ujar disha dengan antusias membuat Alva melirikan matanya ke disha sebentar, dan melanjutkan makannya.

"Coba aja kamu belum nikah, omah mau jodohin kamu sama Satya" ujar omah tiba tiba membuat Alva tersedak.

"KHUKKK KHUUKKK" disha buru buru mengambil minum untuk Alva.

Alva meminum nya dengan perlahan.

"Hati hati dong ka"omel disha meletakan gelas yang di pegang Alva tadi, Alva hanya menatap disha dengan penuh pertanyaan.

Setelah mereka selesai makan pagi, Alva dan om Tio pergi ke ladang sedangkan Disha mengantar omah nya ke rumah Satya katanya untuk silahturahmi.

Alva yang sudah di ladang bersama om Tio.

"Nah ini perkebunan punya keluarga."ujar om Tio menunjukkan ladang sayuran yang cukup luas mungkin berhektar-hektar.

"Luas juga ya om"ujar Alva, Alva memikirkan disha yang katanya pergi ke rumah sahabat kecilnya itu, hati Alva menjadi tak tenang setelah omah berbicara tadi di meja makan.

"Sekarang udah waktunya panen singkong, kamu Bantu cabut singkong nya"ujar om Tio, membuat Alva tersadar dari lamunannya.

"Iya om"gugup Alva.

Alva dan om Tio mencabut pohon singkong, Alva yang tidak terbiasa sudah berkeringat karena singkong yang harus di cabut itu sangat susah di cabut.

Hari semakin siang, disha dan omah nya sudah kembali ke rumah, karena Satya enggak ada di rumah nya jadi mereka pulang agak cepat.

Disha memutuskan untuk pergi ke ladang membawakan bekal untuk om nya dan suaminya.

Di ladang ia melihat Alva yang sedang mencabut pohon singkong.

"Om Tio, ka Alva makan dulu disha udah bawa bekal buat kalian"ujar disha menunjukan rantang yang ia bawa.

Om Tio dan Alva berhenti, mereka berdua menghampiri disha di gubuk setelah membersikan tangan mereka yang kotor.

Disha mulai menyendok an makannya untuk Alva dan juga om nya.

"Kalian berdua tunggu sebentar ya om mau buang air dulu, perut om sakit"ujar om Tio memegang perutnya. Om Tio pergi meninggalkan disha dan Alva.

"Gimana ka cabut singkong nya gampang enggak"ujar disha memulai pembicaraan karena dari tadi mereka hanya berdiam diaman.

"Ya gitu, enggak semudah yang aku bayangkan"ujar alva sambil mengunyah makannya.

"Gimana tadi pertemuan kamu sama sahabat kecil kamu itu"sindir Alva. Disha menatap Alva bingung.

"Satya enggak di rumah jadi aku sama omah pulang deh"ujar disha dengan lesu. Alva yang mendengar ucapan disha merasa hatinya sedikit tenang.

"Gitu ya, omah keliatan enggak suka sama aku ya, kamu cerita ke omah tentang kita"ujar Alva, disha menghelang nafas mulai menatap ke depan.

"Aku enggak pernah cerita apa pun sama omah tentang rumah tangga kita, tapi karena kamu"ujar disha, Alva merasa bingung kenapa karena nya.

my crush my husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang