Kelebihan dan Kekurangan Buku

308 4 0
                                    

Berbicara tentang resensi sebuah karya sastra pastinya kita tak terlepas dari yang namanya membicarakan tentang kelebihan dan kekurangan sebuah karya tersebut. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari buku What's So Wrong About Your Self Healing yang sudah aku rangkum berdasarkan pengalaman pribadi selama aku membaca dan mengulas buku ini.

Kelebihan Buku:

1. Isinya sangat related banget khususnya sama aku lantaran aku sudah pernah merasakannya. di akhir membahas relasi antara depresi dan tujuan hidup/daya hidup.

"Perbesar daya hidup (tujuan hidup) untuk memperkecil tingkat depresi"

dengan kata lain, depresi itu berbanding lurus dengan daya/tujuan hidup.

And I had did it :)

2. Berurutan dari membahas hal yang sederhana ke hal yang lebih complicated
Atau berdasarkan jenis buku ini yaitu novel, aku pribadi membaginya menjadi tiga bagian yaitu;

•Orientasi (Pengenalan faktor-faktor yang fudamental penyebab terjadinya Self Healing yang terdapat di part/bagian 1).

•Klimaks (Puncak dari kenapa seseorang yang harus melakukan Self Healing karena adanya gangguan-gangguan mental seperti rasa sedih, loneliness, hingga depresi. Hal tersebut terdapat pada part 2-9).

•Antiklimaks (bagian akhir atau penyelesaian masalah, atau sederhananya ini adalah bagian puncak dari sebaik-baiknya Self Healing yang terdapat pada part 10).

3. Buku ini seperti mengajak pembaca bukan hanya membaca buku tersebut, tetapi juga seperti mengajak pembaca berdialog atau sederhananya mengobrol dengan penulis secara tidak langsung salah satunya seperti pada hal 28 yang membuat pembaca seperti mengisi sheet jurnaling psikologi dan itu baru salah satunya masih ada beberapa lagi di dalam buku ini. Contoh lainnya pada halaman 129 kita juga akan menemukan lembaran kosong untuk kita isi dengan insecurity yang kita alamin dan masih ada lagi yang aku ga bahas disini.

4. Adanya penjelasan yang menggunakan contoh ilustrasi singkat untuk mempermudah pembaca mengerti apa yang dimaksud si penulis seperti pada halaman 200 yang membahas tentang Growth Mindset vs Fixed Mindset lalu dijelaskan kembali menggunakan contoh ilustrasi di halaman 201.

Kekurangan dan kritik buku:

1. dari segi kebahasaan, penulis menggunakan multi language Indonesia-English seperti bahasanya anak-anak Jakarta Selatan contonya pada kata feedback-nya pada halaman 30 paling atas secara kaidah penulisan sudah tepat menggunakan tanda baca penghubung (-) untuk menggabungkan dua kata dari dua bahasa yang berbeda namun, kata tersebut bisa dialih bahasakan atau disederhanakan menjadi balasan/masukan. Kata lainnya terdapat pada halaman 83 kata "eventually, kita lagi-lagi. . ."  Juga pada halaman 73 pada kalimat "the thing is kita butuh. . ."  dan masih banyak lagi

Karena buku ini sudah diedarkan dan di terbitkan pada gramedia-gramedia di Indonesia maka, berarti target pasar dan pembacanya juga orang-orang Indonesia itu sendiri. Kecuali, jikalau penulis ingin memasarkan terbatas hanya untuk orang Jaksel yang mungkin budaya mereka untuk menggunakan dan mengerti bahasa tersebut maka itu sah-sah saja dan mungkin, jika penulis ingin menyelipkan sedikit bahasa inggris bisa full satu kalimat seperti pada halaman 85 di bagian bawah ada kalimat "in their hopeleness, they learn to hope again"

2. Masih berhubungan dengan point nomor satu diatas, sebenarnya kata-kata tersebut hanyalah beberapa kata multi language yang terdapat dalam buku ini yang mungkin dapat disederhanakan menjadi bahasa yang mudah dipahami.

Memang benar ada beberapa istilah ilmiah yang sebaiknya tidak dihilangkan untuk menambah wawasan dan keragaman kosa kata pembaca, pun dibuku ini sudah diberi note atau catatan kaki untuk menjelaskan istilah itu. Namun, yang aku coba tekankan ialah penggunaan kata-kata non-ilmiah yang bisa disederhanakan lagi seperti kata ter-influence didalam buku ini, jujur aku butuh effort (upaya) lebih untuk memahami upaya tersebut. Sebab untuk bahasa inggris aku juga memang masih lemah. Ketika aku ketemu kata tersebut aku langsung buka translate untuk menerjemahkannya dan sebagai seseorang yang hanya mampu fokus ke satu hal terlebih dahulu, serta tipe orang yang menikmati bacaan dari suatu buku, hal itu membuat aku sedikit terganggu.

3. Selain membuatnya unik karena kategori buku ini yang termasuk kedalam jenis sastra novel yaitu salah satu dari karya sastra yang menekankan atau menonjolkan suatu peristiwa yang bersifat fiksi/ kisah nyata melalui tokoh dan alurnya, jenis kategori ini jika disematkan pada buku ini menurut aku pribadi sedikit menghilangkan esensi dari novel itu sendiri. Mungkin jikalau bisa, pendapat aku pribadi buku ini akan lebih cocok dijadikan kategori buku menjadi karya ilmiah ringan non-formal atau apapun itu istilahnya.

4. Pada setiap akhir bab dibuku ini, terdapat kesimpulan dengan ilustrasi gambar yang aku pribadi terasa seperti acak-acakan sehingga susah untuk dipahami dan dimengerti. Namun demikian, ada satu part kesimpulan pada halaman 222 yang gambarnya sederhana, sistematis, mudah dibaca dan dimengerti. Akan lebih baik menurutku jika hal ini diterapkan disemua bab atau part.

Resensi buku What's so wrong about your self healing by Ardhi Mohamad Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang