2

216 22 0
                                    

"UMJI TUNGGUIN GUE." teriak Eunha.

"Lo nya lama, ya udah nih gue tunggu." Teriak balik Umji.

Mereka sekarang sedang bersepeda sambil menikmati sore hari yang tenang.

Memang tenang untuk Unjuk, tapi tidak untuk Eunha.

Setiap bersepeda dia pasti selalu tertinggal jauh di belakang.

"Hah...cape tau ngerjar Lo." Keluh Eunha

"Hehe ya maaf ya." Ucap Umji sambil terkekeh

"Hilih." Ucap Eunha julis

"Eh emangnya kita mau kemana sih sebenarnya?." Tanya Eunha.

Mereka bersepeda ini dadakan parah

Sampe-sampe mereka ngambil barang-barang punya teman mereka

Umji pake sepeda punya Sowon

Sedangkan Eunha dia pake sendal kesayangan punya SinB

"Gak tau juga gue." Ucap Umji.

"Dih, Lo yang ajak yeh." Kesal Eunha

Mereka diam beberapa saat

Umji menjentikkan jarinya pertanda mendapatkan ide

"Hehe Ketaman aja kuy". Ajak Umji

"Kuy lah, tapi kali ini gue yang di depan." Tegas Eunha

Eunha menatap Umji dengan tatapan tidak mau di bantah

"Sip lah, udah sana duluan." ujar Umji

Mereka bersepeda menuju taman komplek dengan Eunha berada di depan

Sedangkan Umji berada di belakang.

Sekitar 10 menit mereka mengendarai sepeda

Mereka pun sampai di taman Komplek

"Huft akhirnya sampai." Ucap Eunha lega

Mereka memarkirkan sepeda mereka di tempat khusus sepeda

(jangan lupa di kunci)

Lalu mereka berkeliling untuk mencari bangku taman yang kosong.

Setelah ketemu bangku taman yang kosong mereka langsung duduk

"Melelahkan tapi sangat menyenangkan." Ini Umji

"Yes, that's right." Ucap Eunha.

Keheningan menyapa mereka

Mereka berdua sibuk dengan pikiran masing-masing

"Eunha, Lo gak ada niat buat pulang?." Tanya Umji

"Enggak, Lo sendiri?." Tanya balik Eunha

"Lebih baik gue di panti dari pada di rumah neraka itu." Ucap Umji.

Mereka melihat ke langit yang sekarang berwarna jingga itu

"Gue gak mau ketemu mereka lagi, apapun alasan yang mereka kasih, itu udah gak ada gunanya buat gue." Lanjut Umji.

"Hidup kita lucu ya, kita semua di satuin di panti dengan kisah yang berbeda, tetapi tujuan kita sama yaitu mencoba untuk bahagia, padahal aslinya enggak." Ucap Eunha.

"Itu lah kehidupan, kita dewasa bukan karena umur kita, umur hanyalah angka. Yang buat kita dewasa adalah pengalaman, gak peduli kita masih anak anak atau dewasa." Kali ini umji yang ngomong.

"Yah.. gue harap kita gak ketemu mereka lagi." Ucap Eunha dengan mata berkaca kaca.

"Udah jangan di pikirin, itu ada tukang roti bakar. Lo mau gak?." Tanya Umji mencoba mengalihkan pembicaraan mereka.

THE REAL REINCARNATION [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang