Shania. Orang tuanya menjodohkannya dengan anak dari sahabat papanya. Dan orang yang dijodohkan dengannya ternyata adalah teman sekelasnya sendiri, yaitu Rey.
"Ini demi kebaikanmu, sayang. Agar kamu tidak salah memilih laki-laki untuk dijadikan pend...
Setelah menempuh perjalanan 40 menit dari rumah Nia ke Butik Baju milik Luna, Bunda nya Rey. Akhirnya mereka sampai di tempat itu.
Rey melepas seat belt nya dan keluar dari mobil, kemudian ia berjalan memutari mobilnya, ia membuka pintu mobil untuk Nia sembari melindungi kepala Nia dengan tangan satunya agar tidak terantuk bagian atas mobil.
Saat masuk ke butik itu, mereka sudah disambut oleh beberapa karyawan dan managernya. Kemudian manager itu menghampiri mereka berdua.
"Wah cantik banget ya calon istrinya Rey" puji Rina, sepupu dari Luna, sekaligus manager butik itu.
"Ah makasih banyak tante" ucap Nia dengan sedikit membungkukkan badan.
"Haha iya sama-sama. Yaudah ayo Nia ikut saya ke ruangan. Luna udah nyiapin beberapa pilihan gaun"
Lalu mereka berdua mengikuti Rina ke lantai 2 untuk melihat baju itu.
Nia langsung masuk ke ruang ganti bersama Rina, sedangkan Rey memilih duduk di sofa sembari melihat-lihat gaun yang di pajang di ruangan ini.
7 menit kemudian Nia keluar dari ruang ganti dengan mengenakan salah satu gaun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nia menghampiri Rey, "Gimana? Bagus ga?" Nia sedikit memutar kan badannya.
"Ganti. Bagian dada terlalu terbuka."
Setelah mendengar ucapan Rey, Nia langsung masuk kembali ke ruang ganti dengan wajah cemberut.
Rey yang melihat itu pun menggelengkan kepalanya.
9 menit kemudian..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kalo ini gimana?" Tanya Nia.
"Ganti. Apaan itu lebih parah. Gue ga mau cowo lain ngelihat punya gue."
"Dih. Yaudah gue jadi setan aja biar ga bisa dilihat orang lain" ucap Nia kesal.
"Hahaha calonnya posesif ya mbak" ucap salah satu karyawan.
Nia hanya menanggapinya dengan senyuman terpaksa, kemudian ia kembali masuk ke ruang ganti.
