Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading...
️◾️ ◾️ ◾️
Judith bersandar pada mobil jeep merah dengan kepala yang menunduk memperhatikan heels yang saat ini ia gunakan. Kaki itu bergerak menendang beberapa kerikil yang berserakan di sekitar kakinya, ia mendongak menatap jalanan dimana kendaraan berjejer dengan padat merayap. Ia paham, ini adalah jam pulang kerja pemandangan seperti ini adalah hal yang biasa baginya.
Cewek itu menghembuskan nafasnya, ia melirik jam tangannya yang sudah menunjukan pukul setengah 6 sore hari. Lagi Judith menoleh ia mengintip pada kaca mobil, di dalam sana Hardine masih terlelap. Ini sudah hampir 20 menit ia menunggu di luar, Judith ingin membangunkan Hardine dengan menelpon nomornya atau mengetuk kaca mobil nya namun ia tak tega. Hardine terlihat pulas.
"Nyenyak banget lagian, padahal tidur di mobil." monolognya.
Judith kembali berbalik, menyandarkan punggungnya pada body mobil dengan melipat kedua buah tangannya di bawah dada, "Oke sepuluh menit lagi." gumamnya.
Tiba-tiba sebuah klakson berbunyi, Judith tersentak. Ia menoleh pada sumber suara, di sana tepat di depan mobil Jeep Hardine ada Mada yang sudah tersenyum lebar seraya menggoyangkan tangannya. Lantas Judith tertawa, "Kaget kirain siapa." ujarnya.
"Lagi ngapain? Mau pulang?" tanya Mada, cowok itu sudah berjalan ke arah nya.
Judith mengangguk, "Nunggu Bang Hardine, tidur dia di dalem." katanya mengadu.
Mada melongokan wajahnya mengintip Hardine yang saat itu masih terlihat bersandar pada jok mobil yang sengaja sedikit dibentangkan kebelakang.
"Bangunin atuh." kata Mada.
Judith menggeleng, "Gak tega ah, bang Hardine kayak capek banget lagian. Tunggu sepuluh menit aja."
"Yaudah aku temenin." ucap Mada, cowok itu menoleh pada gedung tinggi di hadapannya. "Tempat kerja kamu?"
"Iya, Kak Mada lagi ngapain disini?" Judith bertanya basa basi.
"Lagi ada urusan." katanya, "Distro sebelah gedung tempat kamu kerja itu punya temen aku, aku mau kesana ambil barang."
Judith ber-oh ria, mulutnya membulat sekilas. Matanya melihat pada bangunan yang Mada maksud, "Yaudah atuh sana, aku gak apa-apa kok gak usah di temenin. Takutnya Kak Mada lagi riweuh."
