back home

214 15 2
                                    

"Yoon, kau serius kita akan kembali sekarang?" Tanya Geun saat melihat Yoon yang sedang memasukkan baju-baju kedalam koper.

Yoon mengangguk, "Hari ini kita sudah diperbolehkan untuk kembali. Aku juga bosan merasa bosan jika liburan terus." Ujar Yoon.

Geun menggelengkan kepalanya lalu ikut membereskan barang-barangnya, menutut Geun pada masa-masa liburan itu terlalu sebentar.

"Bagiamana dengan Miya-eonni dan Kaena-eonni?"

"Mereka sudah selesai dari tadi, tinggal aku dan eonni saja yang belum selesai." Jawab Yoon.

Yoon dan Geun pun langsung membereskan barang-barang mereka, jika sudah selesai mereka berdua langsung berkumpul dengan Karena dan Miya.

"Kenapa kau ingin pulang lebih cepat Yoon? Bukankah ini waktu kita untuk beristirahat," Ujar Miya.

"Karna aku bosan disini, lagi pula jika kita di dorm juga masih bisa liburan." Jawab Yoon dengan senyuman tipisnya.

Manager Kang menyuruh para bodyguard membawakan untuk memasukkan koper kedalam bagasi mobil.

Yoon bertepuk tangan sambil tersenyum dengan lebar, "Akhirnya kita akan kembali pulang! Aku sudah tidak sabar!"

"Terserah kau saja lah,"







Bruuk!

Yoon membuka pintu dorm dengan kasar karna ia merasa sangat senang, sungguh, ia sangat merindukan tempat ini.

"Huhuuu, aku pingin kembali kerumah." Ujar Yoon dengan wajah sedihnya.

Kaena yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya, "Yoon, jika kau ingin pergi kerumah juga boleh, tidak ada yang melarangmu."

Mata Yoon langsung melebar saat mendengar ucapan Kaena, ia langsung bangun dan mengambil tasnya.

"Baiklah, aku pergi dulu ya Eonni. Tolong kasih tau kepada eonni yang lain, aku akan kembali besok malam." Yoon berlari keluar dorm.

Manager Kang yang baru saja masuk kedalam langsung menatap kepergian Yoon dengan tatapan bingungnya.

"Dia pergi kerumahnya, pasti dia juga merindukan kucing-kucing kesayangannya." Sahut Kaena.

"Oh, aku kira dia pergi ke mana."








"Terimakasih pak," ujar Yoon kepada supir taksi tersebut.

Sekarang Yoon sudah sampai dirumahnya, Gadis itu sangat merindukan rumahnya ini walaupun tidak ada orang selain pembantunya.

"Permisi, bibi." Ujar Yoon saat masuk kedalam rumah, rumahnya nampak sepi seperti tidak berpenghuni.

Ia melangkahkan kakinya menuju sebuah bingkai foto yang terletak di ruang tamu, Yoon menatap foto tersebut dengan perasaan campur aduk.

"Huhuhu, sekarang aku jadi merindukan Ibu dan Ayah." Lirihnya, Yoon tersentak kaget saat mendengar suara barang jatuh.

Dia berlari kearah sumber suara tersebut, Yoon melihat bibi yang sedang membersihkan serpihan gelas kaca.

"Bibi,"

Bibi melihat kebelakang dan sedikit terkejut, "Astaga Yoon, kamu sudah lama ada disini?" Yoon menggelengkan kepalanya.

"Yoon baru saja datang bibi," Jawab Yoon lalu membantu bibi membersihkan serpihan gelas kaca itu, Bibi sempat melarang Yoon tapi Yoon tetap memaksa.

Bibi memcuci tangannya lalu pergi ke dapur untuk membuatkan Yoon teh hangat, Sembari menunggu bibi yang sedang membuat teh. Yoon menyempatkan waktunya untuk berjalan-jalan di taman belakang rumahnya.

"Mikasa, kamu dimana?"

Masih ingatkan nama kucing Yoon yang bernama Mikasa? Kucing kesayangan Yoon.

Gadis itu mencari kucingnya sembari memanggil nama sang kucing, Mikasa tidak terlihat sampai sekarang bahkan kandangnya pun terlihat kosong dan bersih.

"Mikasa, kamu kemana sih?" Guman Yoon yang belum menyerah mencari Mikasa.

"Yoon, sebenarnya ada sesuatu yang ingin bibi sampaikan kepadamu." Suara bibi membuat kegiatan Yoon terhenti, ia menatap bibi dengan tatapan bertanya.

"Mikasa sudah meninggal beberapa hari yang lalu karena terkena virus, bibi sempat membawanya ke dokter hewan dan sempat dirawat juga. Setelah kepulangannya dari dokter hewan dia nampak baik-baik saja, bahkan masih bermain dengan bola. Tapi malamnya dia kembali sakit, tidak mau makan dan juga bergerak. Bibi panik, bibi langsung membawanya lagi ke dokter namun belum sampai kesana Mikasa sudah pergi dulu. Maafkan bibi tidak bisa menjaga Mikasa dengan benar." Jelas bibi yang membuat Yoon tidak bisa berkata-kata.

Sebuah air mata turun begitu saja, membuat bibi langsung membawa Yoon kedalam pelukannya. Yoon menangis dengan deras, mengingat kucing kesayangannya yang kini sudah tiada.

"E-enggak apa-apa bi, yang penting Mikasa sudah enggak sakit lagi. Sekarang dia sudah tenang." Balas Yoon dengan suara yang bergetar.

Mikasa, sekarang kamu sudah tenang diatas sana. Jangan lupain majikan kamu yang baik nan cantik ini, awas aja kamu sampai lupain aku. Batin Yoon.



















Vote or komen??

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You as Idol KPOP [ Stayc ] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang