02 || Kelengkapan

788 85 11
                                    

Jafry sekarang tengah duduk di motornya, tepatnya di gerbang samping sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jafry sekarang tengah duduk di motornya, tepatnya di gerbang samping sekolah. Gerbang samping sekolah sudah tutup karena sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 07.05. Sebenarnya Jafry nggak sendirian, ada sekitar enam orang lainnya yang juga telat dan bingung mau gimana. Namun, diantara enam orang itu nggak ada satupun anak dari kelas RPL 1. Jafry tiba-tiba kesal sendiri lantaran dia belum bertukar nomor WA dengan siapapun dikelas.

"Bisa-bisanya gue nggak save nomor anak-anak anjir?" decaknya kesal.

"SAT!" seru orang memanggil Jafry dari belakang. Ternyata si Jovan yang ikutan telat.

"Kok masih pada di sini si?" tanya Jovan.

"Gerbangnya ditutup bangkai. Kalo lewat depan ada pak kemahasiswaan, pada males berurusan sama dia."

"Ya kalo mau bolos gue juga ayo-ayo aja si," ucap Jovan dengan enteng.

"Mau ada pembahasan MPLS anjir. Gue mau jadi murid yang budiman, masa baru awal udah bolos." Jafry masih setia nangkring di motornya, begitupun dengan Jovan.

"Bangsat Nanda juga telat." Ketika Jafry menghadap kebelakang terdapat Nanda yang sedang mengendarai motornya, menuju ke gerbang samping.

"Kok masih pada di sini?" tanya Nanda ketika ia sampai.

Tanpa banyak bicara, Jafry dan Jovan mengarahkan pandangnya pada gerbang yang ditutup.

"Motor parkir depan mushola aja," ucap Nanda sambil dia melangkahkan kakinya menuju gerbang. Dia mencoba membuka gerbang tersebut dan ternyata bisa. Ternyata gerbangnya tidak dikunci, melainkan hanya grendel gerbangnya saja yang harus digeser.

Ke delapan orang itu sudah memarkirkan motornya di depan mushola dan berjalan menuju Nanda, "Ini tinggal digeser doang nyet grendelnya." Setelah itu Nanda membuka gerbangnya dengan hati-hati agar tidak menimbulkan banyak suara.

"Dari tadi kaya orang dongo, ternyata cuma grendelnya yang harus dibuka," ucap Jovan frustasi sambil menilik jam di ponselnya.

Jovan dan Jafry menunggu Nanda yang tengah memarkirkan motornya, "Ayo cepet udah jam tujuh lebih banyak ini!" ucap Jafry.

Nanda berjalan menghampiri ke duanya, "Ya lo semua si bego!"

"Kirain gue bakal ada aksi epik manjat gerbang tadi," seru Jovan.

"Epik-epik palalu peang, yang ada jadi tontonan bocil-bocil gang," ucap Nanda sewot. Jovan hanya merengut tak menjawab.

Jafry mengetuk-ketuk kepala Jovan lirih, "Makannya ininya dipake."

Mereka bertiga berjalan beriringan menuju kelas kemarin. Suasana sekolah nampak sepi karena semuanya sudah masuk ke kelas masing-masing.

"Belok kantin dulu nggak si? Beli kopi," ucap Jafry enteng. Tak lama langsung dapat geplakan dari Jovan dan juga Nanda.

RPL 1; Langkah AwalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang