Tubuh tegap seorang pria berkulit eksotis berdiri di depan Pusat Pendidikan Korps Brimob, lalu berjalan melangkah dengan cepat masuk dengan kaus hitam dan celana jeans. Ya, seperti biasa dia selalu memakai pakaian yang seperti preman itu setiap harinya.
Seorang pria lain yang memakai kaus seragam Resmob menatap wajahnya dengan dengusan pelan yang keluar dari hidungnya. Dia lalu menghampiri pria bertubuh tegap tidak memakai seragam itu yang menoleh padanya.
"Eh, komandan." sapa Apo padanya terkekeh.
"Bharada Apo Nattawin, Dimana seragam putih hitam dan dasi merahmu?"
"Hah? Emang hari ini ada apel pagi kah, ndan?"
Mendengar ucapan dari mulut polisi muda yang di depannya, seketika yang dibilang komandan itu langsung mendecakan mulutnya dengan kesal.
"Sepertinya kamu nggak baca laporan dari saya di whatsapp group kalo hari ini ada upacara kors raport."
"Apa? Waduh, gimana ini ya, ndan. Adek saya si Dew kemaren nggak sengaja bikin kotor kemeja putih saya dia elapin ke tai kucingnya. Jadi, kepaksa deh masih belum kecuci hehe. Saya minta maaf banget, sumpah." Apo terpejam memohon sambil menunduk dengan kedua tangannya yang menyatu sejajar dahinya.
Sang Bharada yang baru beberapa hari dimutasikan tersebut takut jika Kasat Reskrimnya ini akan memberikannya hukuman setelah upacara berakhir. Apo pun menoleh seketika saat pimpinannya tersebut menepukkan bahunya yang berada di sebelah kiri.
"Kamu sekarang segera ke ruangan saya."
.
.
.
-----
.
.
.Iptu Bible Wichapas, itu namanya seorang Kepala satuan Reserse Kriminal muda yang baru beberapa waktu lalu baru dinaikkan jabatannya. Dia mengambilkan sebuah kemeja putih lusuh dan celana hitam yang terlihat tidak pernah disetrika berada di dalam sebuah lemari di dalam ruangannya.
"Apo, kamu pake ini."
Apo yang sedang duduk di sana menatap pakaian yang diberikan oleh polisi berpangkat Iptu di atas meja lalu bingung seketika.
"Serius ndan ngasi saya ini? nyuruh saya make yang lusuh ini?" Apo mengacak-acak kepalanya pelan.
"Apalagi? Kamu mau tidak memakai atribut sedikitpun pagi ini, saat upacara disini dilangsungkan?"
"Ah, nggaklah ya. Makasih banyak ndan saya pake dulu." Apo langsung senyum saja telanjangin dada melepaskan kaus hitamnya di hadapan pimpinannya.
Sialan, sang komandan langsung panik melihat badan Apo yang menggugah selera gairah di depannya. Goblok banget nih Apo, dia tidak memperhatikan jika bagian bawah Iptu Bible sekejap saja turn on, lalu tiba-tiba menaikkan kepalanya dan pura-pura buta seolah tidak melihat apapun yang ada hadapannya, tetapi sesekali melirik dada berotot dan pinggang Apo yang melingkar seperti ingin sekali untuk diraba-raba dan dipahatkan oleh tangan sang pimpinan ini.
Bharada Apo menoleh ke Iptu Bible, dia melihat sebuah keanehan yang tidak biasa setelah mengancingkan kemeja putih tersebut.
"Ndan, kenapa dah sampe merem melek segala bola matanya?"
"Ah, gapapa. Lanjutkan celananya sekalian." Bible mengusak-usak wajahnya agar segera tersadar dari nafsunya.
"Oke, sekarang celana."
Apo langsung mengambil celana berbalik ke belakang sambil langsung lepasin jeans yang dipakainya. Ini kedua kalinya kegoblokan Apo, entahlah dia polos, apa sengaja, apa emang udah biasa mengganti pakaiannya di hadapan orang namanya juga sesama polisi betul ya, yang penting sempak yang dipakainya masih menongol di bawah.
"Anjir sumpah, gue nggak nahan liatnya. Apa gunanya toilet disini sumpah" Ludah tertelan di mulut komandan sambil geleng bergumam pelan menatap pemandangan yang indah terpapar saja di hadapannya.
Tangannya langsung saja mencubit gemas pantat bahenol Apo. Yang di depannya seketika kaget dong, ya iyalah kaget, dicubit orang yang nggak disangka-sangka bakal lakuin begitu.
"Woy, ndan. Lu ngapain nyubit bokong gue!"
"Eh maksudnya, anda ngapain nyubit pantat saya, gemes ya." Apo langsung saja benerin ucapannya dengan lembut karena yang di hadapannya ini komandannya.
"Salahin pantatmu yang gerak-gerak di depan mata saya, gimana enggak bisa saya cubit." ucap Bible dengan menautkan telapak tangan kirinya ke arah wajahnya sendiri sambil tetap lihatin bokong Apo dari sela-sela jarinya.
Apo lalu balik badan mengarahkan dirinya ke pimpinannya, sambil menaikkan cepat resleting celana yang berada di bawah pusarnya. Si pimpinan masih saja menatap mana semakin parah sambil jilatin sela-sela bibirnya. Sumpah bible ingin turunin celananya saja disini, anggotanya benar-benar punya body aduhai menawan.
Pandangan Bible langsung ke arah jendela, dia sadar anggota-anggota polisi lain ikut melihat juga dari balik sana. Sekarang gantian yang goblok si komandan, dia lupa buat nutupin kaca jendela dengan gorden yang terikat dekat pintu ruangannya.
Para polisi yang lain sadar langsung kabur lari entah kemana pas ditatap tajam sama Bible. Tinggallah dua orang polisi panik muncratin minuman plastik berisi teh gelas ke arah jendela yang dipakai buat ngintip tadi.
"Nodt, Perth! Kurang ajar kalian!"
"Maaf, ndan!" Yang dimarahin langsung panik main kabur saja.
Si komandan langsung mau sumpah serapah pas liatin kaca jendelanya menjadi basah kena liur muntahannya Nodth sama Perth. Apalagi ditambah pemandangan tadi menguntungkan mereka buat liatin badan Apo secara gratis, si Bible mana rela buat bagi-bagi sama yang lain.
"Jijik bener si mas perth sama nodth"
Apo bergidik menatap cairan basah yang menempel di jendela."Apo, saya suka sama kamu."
Mulut si komandan tiba-tiba saja langsung ucapin kalimat itu ke anggota polisi yang di hadapannya.
"Hah? Masa iya ini kesekian kalinya gue ditembak orang disini" Apo kaget dong dengar ucapan dari si Iptu Bible. Bullshit banget baru juga lihat dia telanjang langsung main nembak aja.
"Apa? Nggak boleh ada yang sampe kamu terima, kamu harus jadi isteri saya nanti"
"Woy, saya ini laki, ndan!"
"Nggak mau tau, tetep kamu harus jadi bini saya pokoknya, Po"
"Salahin badan sexy kamu yang menggodain saya"
.
.
.
----
.
.
.
"Ya, kan. Udah gue bilang komandan kita aja sampe nggak naha liatin badan Apo, apalagi kita berdua yang sering liat badan Apo di markas dulu" Perth lagi ngomong sama Nodth di sebelahnya yang duduk di bangku kantin kepolisian."Eh, gue kaga nafsu sama Apo njir. Malah iri aja, ntar gue minta bagi resepnya sama Apo"
"Oh, gue tau. Kan lu naksir mas briptu Peter ye sampe minta resep body segala. Ketahuan juga kan ngaku aja sekarang lu, Nodth"
"Kaga, gue nggak naksir beliau woy!"
.
.
.🏃♀️ gue ngakak ngetik ini njir wkwk.
Jangan lupa voting + comment ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M POLICE AND YOU'RE MY NURSE
FanfictionGenre : Comedy, Romance, mPreg Apo Nattawin, seorang petugas kepolisian yang bertugas di Resmob terlibat cinta dengan seorang perawat yang sedang melakukan magang di sebuah Rumah Sakit, Mile Phakphum. Pertemuan mereka bermula saat dirinya sedang ter...