Pertemuan I

618 79 9
                                    

"Hari ini saya akan memimpin rapat anev di ruangan ini." sahut seseorang yang ternyata adalah seorang Kapolsek muda.

Kapolsek muda itu memimpin rapat Analisa dan Evaluasi yang setiap bulannya dilakukan di Polres ataupun Polsek, dan biasanya juga digantikan pimpinan rapatnya oleh Kapolres setempat. Ipda Bas Avatr namanya, dia memberikan penekanan kepada
personel Unit Reskrim untuk meningkatkan penyelesaian perkara yang nanti ditangani.

Iptu Bible tiba-tiba mengangkat tangannya untuk berbicara pada pemimpin rapat yang tadi sedang memberikan arahan. Sang pemimpin rapat lalu membolehkan dia untuk segera membuka mulutnya.

"Baiklah, maaf sebentar, Pak Ipda Bas.
Kami sudah melakukan dengan sebaik mungkin, regu penyelidik kami sudah menyelidiki kasus tersebut. Siang ini, regu penindak kami akan menyelesaikannya untuk melakukan penindakan alias penyergapan terhadap sasaran."

"Kanit, Ipda Earth Pirapat, bisa anda jelaskan pemaparan kejadian kasusnya seperti apa?" lanjut Bible pada seseorang yang ada di sampingnya sambil menepuk pundaknya.

"Baiklah, saya akan mulai memaparkannya."

Seseorang yang berada di ujung meja sana, Bharada Apo enggan sekali untuk memperhatikan rapat Anev itu, seperti biasa polisi muda ini mulai merasa mengantuk di kursinya sambil menengadahkan kepalanya lalu menunduk lagi berulang kali.

"Po, lu ngapa jadi ngantuk gini sih?" bisik pelan Nodt sambil nyadarin badan Apo biar bisa bangun.

"Gue abis begadang, Nodt. Dipaksa buat mabar sama adek gue."

"Po, lu dipelolotin komandan. Coba lu liat kesono dah." ucap Nodt sambil ngarahin kepala Apo ke arah Iptu Bible yang sedang mandangin dia.

Eh, salah sangka. Si Iptu Bible bukan melolotin Apo karena si Apo mengantuk dan nggak memperhatikan rapat, ternyata malah karena si Nodt megang-megang Apo di sampingnya.

Tangan Iptu Bible seketika mengarah ke lehernya sendiri lalu memberikan sinyal kayak lagi motong leher sambil liat ke arah Apo sama Nodt.

"Nah kan, udah gue bilang lu nyari mati, Po."

"Gue rasa, elu yang nyari mati, Nodt."
bisik Perth yang lagi duduk di samping Nodt.

"Lah masa iya, gue sibuk merhatiin rapat njir."

"Lu lupa, komandan kan naksir Apo. Ngehukum Apo juga ringan banget, kalo kita ngerasa udah mati suri tadi."

"Baiklah, sekian rapat kita hari ini. Nanti akan kita lanjutkan lagi bulan depan. Silahkan, jika para personil Reskrim ingin melanjutkan rapat untuk membahas tugas penindakan mereka siang ini. Saya mohon undur diri dulu, terima kasih atas perhatiannya.".

Pemimpin rapat tersebut seketika pergi bersama Wakapolsek-nya keluar dari ruangan rapat tersebut. Lalu, sang Kasat Reskrim berdiri dan melangkahkan kakinya menuju ke depan yang tadi diduduki oleh si pemimpin rapat sebelumnya.

"Siang ini, kita akan melakukan penindakan terhadap sasaran. Saya yang akan menjadi komandan regunya, dan Apo akan menjadi wakil saya."

"Apa, ndan?" Apo langsung saja melek, setelah mendengar ucapan dari sang komandannya tersebut.

"Kamu keberatan? Kalau keberatan, kamu harus mengiyakan pernyataan saya pagi tadi ke kamu di ruangan saya itu."

Sontak si Perth sama Nodt nggak bisa nahanin gejolak di perut sambil mengunci bibir mereka rapat, mereka berdua langsung paham maksudnya kalau Iptu Bible nyuruh Apo buat iyain jadi suaminya.

"Nggak, ndan. Baik, saya nggak keberatan kok. Dengan senang hati saya akan jadi wakil komandan regu penindak." si Apo jawab sambil meringis pelan terus sambil berusaha ketawa, padahal di benaknya lagi nahan kesal banget disuruh jadi wakil si komandan, mana diancam harus jadi bininya.

"Baiklah, mari kita lanjutkan." Si komandan seketika langsung senyam senyum mengembang dengar jawaban dari anak buahnya yang dia taksir itu.

"Dari sesuai laporan hasil penyelidikan kita kemarin, kita akan melakukan penggeledahan di sebuah rumah ini, mereka sudah diduga kuat adalah bandar narkoba. Dan sesuai waktunya, sasaran ini biasanya baru masuk ke rumah ini saat mendekati sore nanti. Tetapi, kita harus sudah bersiap mulai siang ini untuk menyiapkan segala hal untuk penindakan kita."

"Oke, sekarang mari kita bersiap. Apo, kamu nanti dibonceng saya kesana."

Para unit sat reskrim yang lain sontak kaget, kemudian semuanya pada mengarahkan pandangannya ke Apo. Beberapa dari mereka adalah orang yang ditolak pas lagi ungkapin perasaannya ke Apo. Sang Kanit Reskrim, Ipda Earth seketika tertawa, dia teringat pengalaman dirinya saat dulu melakukan seperti itu sama halnya kepada gebetannya hingga sekarang.

"Gila, ini komandan tancep gas bener. Sampe segitunya, lu ngerasa bakal mulus kaga tuh pdktnya si komandan?" bisik Nodt pada Perth

"Gue rasa bakal kena tikung sih, si Apo kayak kaga ada demennya sama si Iptu Bible."

----

"Ndan, anda yakin ga lapor dulu ke pengadilan setempat?"

Siang ini, Bharada Apo lagi sedang dibonceng Iptu Bible yang menunggangi motor gedenya. Yang dibonceng dengan terpaksa memeluk pinggang sang komandan yang berada di depan, soalnya sengaja banget tiba-tiba suka ngerem mendadak padahal polisi.

"Ya, nggak papa lah. Kita dalam keadaan terdesak. Nanti tersangka malah kabur gimana? Saya sudah nyuruh si Perth sama Kanit Earth buat lapor dulu ke Ketua RT dan RW disana."

Iptu Bible wajahnya mesam mesem terus berhentikan motornya di belakang zebra cross saat lampu merah menyala. Tangannya malah elus tangan Apo yang lagi meluk. Si Apo langsung merinding bukan main, jauhin tangannya dari si Komandan.
Tanpa diketahui, ada seseorang pria yang berpakaian baju dinas perawat, menatap pemandangan di sampingnya ini.

"Astaga, ada pemandangan fluffy yang gue liat langsung. Sayang banget yang depan udah ada yang punya, padahal gagah banget."

Motor Iptu Bible seketika melaju kencang saat lampu merah tersebut mulai berganti menjadi warna hijau. Si Apo langsung gelagapan mengumpat dalam hatinya sambil pegangan di bagian kemeja yang dipakai si pimpinannya.

"Sialan, skuter bebek gue mendadak mati, njir"

"Napa lu, biu? Mogok skuter bebek lu? Lu lupa kasi makan dedak pasti. " tanya seseorang yang lain yang juga memakai baju dinas perawat yang datang tiba-tiba dari belakang.

"Bangsat, lu kata motor gue bebek asli beneran, Mile."

"Lu mending pinggirin dulu skuter lu, dengan terpaksa gue bonceng lu ke rumah sakit. Tinggalin aja si bebek lu di dekat trotoar sini."

"Woy, motor gue ntar ilang njir kalau ditinggalin aja disini."

"Udah mau telat ini jam dinas shift kita mau mulai bentar lagi."

---

Dah ini ya udah ditambahin, maaf dialognya gaje 😭 intinya si Biu naksir si Bible pas ketemu di lampu merah

Jadi gini Biu > Bible > Apo = Mail

Jangan lupa vote + comment ya!

Lagi mikirin buat part selanjutnya, ya jelas lagi penyergapan nanti terus Apo kena luka.

I'M POLICE AND YOU'RE MY NURSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang