Zea menuruni tangga dengan sedikit terburu-buru dikarenakan ada kelas pagi ini dan yang mengajarnya adalah Pak Toto si dosen botak yang terkenal sangat galak.
Saat hendak sarapan Zea dikejutkan dengan keberadaan Andy yang tengah duduk dimeja makan dan sedang mengunyah sandwich buatan mama.
"Ngapain lo disini pagi-pagi?" Ucap Zea refleks saat melihatnya.
Andy hanya menoleh sekilas pada Zeanna lalu kembali melanjutkan makannya dan acuh dengan pertanyaan yang gadis itu tanyakan.
"A-aduhh sakit mah..!!" Zea meringis saat mendapat cubitan di pinggang yang mamanya berikan.
"Kamu kalau bicara sama calon suami harus sopan Zeanna." Ucap Irene setelah mencubit putrinya itu.
"Lagian kenapa dia tiba-tiba disini coba?"
"Dia mau nganter kamu ke kampus, sayang."
"Andy maafin Zea ya, dia emang anaknya kayak gitu jadi kamu jangan diambil hati." Lanjut Irene.
"Gapapa kok, oh iya aku izin bawa Zea sehabis dia pulang ngampus ya mah..?"
"Uhukk uhuk...!!" Zea terbatuk-batuk karena tersedak makanan yang ada di mulutnya sendiri.
Apa tadi katanya? Mah?
"Nih minum, lain kali kalau makan hati-hati." Dengan sigapnya Andy menyodorkan segelas air yang langsung diterima oleh Zea.
"Oh boleh dong, apalagi kalian harus lebih banyak pendekatan." Mama Irene mengizinkannya dengan senang hati.
Selama perjalanan menuju kampus Zea tak henti-hentinya menggerutu dalam hati, pasti kakaknya sengaja berangkat kerja lebih awal.
"Lo ngapain sih pake anterin gue segala?" Tanya Zea sinis.
"Jangan kege'eran deh, gue ngelakuin ini juga terpaksa." Balas Andy dingin.
"Cepetan turun, betah banget di mobil gue." Usir Andy saat telah sampai di kampus Zea.
"Thanks, lain kali kalau terpaksa mending jangan sama sekali." Zea cepat-cepat turun dari mobil dan menutup pintunya dengan sedikit kasar.
✧*。🦊🦊🦊 ✧*。
Saat berjalan menuju parkiran, terdengar samar-samar suara yang kian jelas masuk kedalam gendang telinganya.
"Zeaaaa..!!"
Zea menghentikan langkah kakinya lalu berbalik untuk melihat siapa oknum yang meneriakkan namanya.
"Faizz." Gumam Zeanna saat melihat laki-laki berlari kearahnya.
"Tadi pagi lo berangkat sama siapa? Perasaan itu bukan mobilnya bang Dav dah?" Tanya Faizz yang mengsejajarkan langkahnya dengan gadis yang berjalan disampingnya.
"Oh itu, gue dianter papa. Kenapa emangnya Izz.." Bohongnya.
Zea menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal karena dia tidak mungkin jujur jika yang mengantarkannya tadi pagi adalah calon suaminya.
"Lo bohongin gue kan? Gue tau kok itu bukan mobilnya papa lo."
'Arrghhh.. kenapa dia bisa tau sihh anjirrr' batin Zea.
Saat ini Andy berada didekat kampus, bisa-bisanya gadis itu membuatnya menunggu lama.
"Bisa gak jalannya dicepetin?" Teriakan nyaring disertai mimik wajahnya yang terlihat kesal berhasil membuat beberapa mahasiswa menatap pria yang berdiri didepan gerbang kampus dengan tatapan aneh.
'Sialan, tu orang ngapain pake nyamperin segala'
"Dia siapa? Om lo ya?" Tanya Faizz dengan polosnya.
"Ahh hahaha i-iya dia om gue, yaudah kalau gitu gue duluan ya." Zea hanya meng-iyakan dengan gugup namun dia juga tidak menyangka jika Faizz akan sepolos itu.
"Tunggu dulu, nih buat lo. Gue tau tadi istirahat lo gak makan." Faizz menyodorkan dua bungkus roti isi coklat kesukaan Zea yang baru saja dikeluarkannya dari dalam tas.
Inilah yang membuat Zea jatuh hati pada Faizz, karena laki-laki itu sangat perhatian terhadapnya mulai dari hal kecil seperti ini.
"Waaaaah..!! Makasih Faizz, lo hati-hati ya pulangnya byeee..." Zea berlari sambil melambaikan tangannya.
@mygalaxy012304
TBC.
Kira-kira Zea mau diajak kemana ya? Ada yang tau gak?
Jangan lupa untuk vote dan komen 👍🏼
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Mine [Renjun]
Roman d'amourᴍᴇɴᴄᴇʀɪᴛᴀᴋᴀɴ ᴛᴇɴᴛᴀɴɢ sᴇᴏʀᴀɴɢ ɢᴀᴅɪs ʏᴀɴɢ ᴅɪᴊᴏᴅᴏʜᴋᴀɴ ᴅᴇɴɢᴀɴ ʟᴀᴋɪ-ʟᴀᴋɪ ɢᴀʏ... ᴀᴋᴀɴᴋᴀʜ ɢᴀᴅɪs ɪᴛᴜ ʙɪsᴀ ᴍᴇᴍʙᴜᴀᴛɴʏᴀ ᴊᴀᴛᴜʜ ᴄɪɴᴛᴀ? . . . . . ʙᴀᴄᴀ ᴋᴇʟᴀɴᴊᴜᴛᴀɴɴʏᴀ..