01

2 1 0
                                    

Walaupun hari ini adalah hari Minggu. Seorang gadis tetap memandirikan dirinya untuk selalu bangun pagi. Jam menunjukkan pukul 07.00, gadis itu baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk terlilit dari dada ke pahanya.

Dia adalah Grace Natalie Margaretha. Gadis 16 tahun yang hidup bersama seorang ibu di rumah sederhana. Ayahnya meninggal waktu Grace berusia tujuh tahun yang mengakibatkan ibunya berkerja banting tulang untuk menghidupi mereka. Bahkan ibunya bekerja di hari libur.

"Ibu pergi kerja dulu, kamu baik-baik di rumah," kata ibu Grace kepada anak semata wayangnya. Grace hanya mengangguk dengan senyuman tipis di sudut bibirnya.

Dengan tergesa-gesa ibu Grace memakai sepatunya lalu keluar menuju taksi yang menunggunya di luar pagar rumah.

Setelah ibunya pergi. Grace berjalan menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya, karena dia masih menggunakan handuk di tubuhnya.

Selesai memakai pakaian Grace memeriksa ponselnya. Notifikasi bermunculan, wajar saja karena Grace tidak membuka ponselnya sejak semalam.

Pertama-tama Grace membuka pesan dari pacarnya yaitu, Regin Skyfall Bluedeley.

Regin(♡ω♡ )
|Pagi ayang
|Good morning tikusnya Regin
|Ayang kok belum online
|Apa mau aku telpon

Grace menahan tawa. Dia masih tidak menyangka cowok dingin itu menjadi pacarnya dan kini mengirimkannya pesan yang membuatnya geli sendiri.

Regin(♡ω♡ )
|Yey ayang udah online

Anda
Cie nungguin ya|

Regin(♡ω♡ )
|Iya dong, aku kerumah kamu ya
|Kangen nih

Anda
Tapi aku nggak kangen sama kmu|

Bohong Grace. Faktanya dia juga merindukan cowok itu. Walaupun baru kemarin mereka bertemu di sekolah.

Regin (♡ω♡ )
|Tapi aku kangen gimana dong?

Anda
Tumben kamu bangun pagi|
Biasanya siang terus kalo hari libur|

Regin(♡ω♡ )
|Kan udh di bilang aku kangen kamu
|Tiap malam mikirin kamu
|Sampe mimpiin kamu, makanya bangun pagi. Pgn cpt-cpt chatan sm ayang( ˘ ³˘)♥

Anda
Eleh|

Grace hanya membalas empat angka. Pura-pura tidak percaya atau pengen terlihat cuek. Padahal dalam hatinya meronta-ronta ingin menjerit, pengen salto. Regin selalu bisa membuatnya gila.

ʕ ꈍᴥꈍʔʕ ꈍᴥꈍʔ

  "PERMISI PAKETTTT, PERMISI APAKAH ADA ORANG?" Teriak lelaki dengan helm sport di kepalanya, sambil mengetuk pintu rumah sederhana di depannya.

Grace segera bangkit dan menuju pintu rumahnya saat merasa ada orang  mengetuk pintu itu. Grace sempat berpikir. Paket? Padahal ia tidak sedang memesan apapun.

Saat membuka pintu rumahnya, Grace langsung di hadapkan pada cowok tinggi dengan helm menutupi wajahnya, dan ada beberapa paper bag di tangannya. Melihat postur tubuh dan helm cowok itu, Grace langsung mengenali siapa cowok itu. Grace segera mengubah raut wajahnya menjadi pura-pura bingung.

THREE GIRL {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang