Matahari perlahan menarik diri ke atas. Bagian bumi yang semula gelap kini perlahan terang. Embun pagi yang dingin, mulai terasa menusuk kulit.
Seorang wanita setengah baya memasuki kamar putri tunggalnya. Untuk membangunkan sang empu yang masih nyaman tertidur pulas di tempat tidurnya.
"Yarin, bangun sayang," panggil nya pada sang anak, seraya membuka gorden jendela kamar anaknya yang besar.
Sinar perlahan masuk. Gadis yang bernama Yarin menggeliat tidak nyaman karena sinar matahari menusuk matanya. "Lima menit lagi Bun, Yarin masih ngantuk," tawarnya pada sang bunda.
Sudah jelas bunda akan membantah permintaan Yarin
"Tidak ada lima menit. Bangun dan mandi sekarang," tegas bunda. Mendengar nada suara bundanya berubah, Yarin langsung membuka matanya. Itu tandanya bunda tidak mau ucapannya di bantah.Yarin dengan malas bangun dari tempat tidurnya yang besar. Yarin lalu berjalan memasuki kamar mandi yang bersatu dengan kamar tidurnya. Bunda lanjut membereskan tempat tidur anaknya yang berantakan, dan menyiapkan seragam sekolah untuk Yarin kenakan nanti. Kurang apalagi bunda Yarin sebagai seorang ibu yang baik.
Beruntung sekali Yarin Zeani Amira memiliki ibu seperti dia. Yarin tidak pernah kekurangan kasih sayang seorang ibu maupun ayah. Selain itu keluarga Yarin begitu kaya raya, membuat Yarin tidak pernah khawatir tentang uang. Apapun yang Yarin mau selalu terpenuhi.
Kehidupan Yarin adalah kehidupan yang di mimpikan setiap orang.
ʕ·ᴥ·ʔʕ·ᴥ·ʔ
Mobil mewah milik Dzaki berhenti di depan gerbang SMA PARIPURA. Beberapa siswa-siswi yang hendak masuk gerbang, berhenti sejenak untuk melihat siapa pemilik mobil mewah itu.
Dzaki Zaenal Arifin ayah dari Yarin Zeani Amira. CEO yang setiap harinya berganti-ganti mobil.
"Ayah aku sekolah dulu ya," pamit Yarin pada ayahnya.
"Iya. Belajar yang benar ya anak papa," balas Dzaki.
Yarin tersenyum dan mengangguk. "Tentu dong pah,"
Dzaki mengusap puncak kepala Yarin dengan penuh kasih sayang. Setelahnya Yarin keluar dari mobil ayahnya.
Rasa penasaran beberapa siswa-siswi yang tadi sengaja berhenti, kini terobati saat melihat Yarin keluar mobil. Mereka tak lagi heran dengan gadis satu ini. Yarin Zeani Amira adalah anak paling kaya SE SMA PARIPURA. Wajar saja jika ayahnya selalu memakai mobil mewah untuk mengantar anak semata wayangnya sekolah.
Setelah mobil Dzaki perlahan menjauh. Yarin memasuki gerbang SMA PARIPURA yang masih terbuka lebar.
"Yarin,"
"Yarin,"
Yarin menoleh ke belakang saat merasa ada yang memanggilnya. Ternyata yang memanggilnya adalah Grace yang berjalan bersama pacarnya, Regin.
"Eh Grace," kata Yarin saat pasangan itu sudah berada tepat di hadapannya.
"Eleh baru kedengaran. Gue manggil dari tadi lho," cibir Grace. Yang di balas cengiran polos Yarin. Ekspresinya yang seperti itu membuat tingkat keimutannya bertingkat 100 kali lipat.
"Hehehe maaf Grace,"
"Iya gue maafin,"
"Hmm,"
Regin berdehem yang membuat Grace dan Yarin menoleh kearah cowok itu.
"Kamu kenapa?" Tanya Grace melihat raut wajah Regin berubah.
"Nanti aja lanjut bicaranya. Aku laper," ungkap Regin seraya memegang perutnya yang lapar minta di isi.

KAMU SEDANG MEMBACA
THREE GIRL {On Going}
Teen Fictionno description! Langsung baca saja. Start: Juni 2022 Finish: ~