2. Penyamaran Yang Terbongkar

655 140 12
                                    

Met malam minggu semua, happy reading

💗💗




Jika bukan demi menghadiri pernikahan sang sahabat Louis Eden Dexter, Earl of Chester, tidak ingin menghadiri sebuah pesta. Louis tidak terlalu menyukai pesta karena ia tidak terlalu suka berbasa-basi dengan orang-orang yang tidak dikenalnya meskipun ia cukup nyaman di tengah keramaian seperti ini.

Meskipun begitu Louis cukup menikmati pesta pernikahan yang Carter adakan untuk sang istri. Pesta pernikahan indah ini pasti merupakan impian semua wanita dan Louis sangat terkejut mengetahui jika Carter-lah yang mempersiapkan sendiri semuanya. Carter merancang pesta yang indah dan menjadikannya kejutan untuk istrinya.

Sungguh wanita yang beruntung, pikir Louis. Bagaimana tidak, Carter adalah pria yang tidak mudah tertarik dengan wanita. Diantara dirinya dan William, Carter yang paling sedikit memiliki kisah dengan banyak wanita. Tapi ketika Carter menemukan wanita yang benar-benar diinginkannya, maka Carter akan menjadikannya ratu, seperti dulu Carter memperlakukan Eugene. Sayangnya Eugene tidak bisa mensyukuri apa yang sudah dimilikinya. Wanita itu mengkhianati cinta yang Carter berikan untuknya dan menurut Louis itu adalah hal yang sangat fatal.

Beruntung Carter berhasil melupakan Eugene dan akhirnya menemukan wanita yang dicintai dan mencintainya. Wanita yang sesuai dengan kriteria yang Carter inginkan. Sedangkan dirinya sampai sekarang belum juga menemukan wanita yang diinginkannya. Wanita tangguh dan pantas bersanding dengan dirinya dan tunangannya jelas bukan wanita yang selama ini Louis inginkan.

Mengingat sang tunangan mau tidak mau membuat Louis kesal. Kepergian wanita itu secara diam-diam membuat harga diri Louis terluka. Meskipun kedua orang tua tunangannya mengatakan kalau kepergian wanita itu tidak ada sangkut paut dengan dirinya, tapi Louis tahu kalau itu tidak benar.

Louis cukup pintar untuk tahu jika wanita itu sama seperti dirinya. Mereka sama-sama tidak menyukai perjodohan yang telah dilakukan. Wanita itu memang bersikap ramah padanya setiap kali mereka bertemu, tapi Louis dapat melihat apa yang sebenarnya wanita itu rasakan melalui matanya. Tidak ada tatapan memuja yang terpancar dari kedua manik hazel wanita itu seperti yang kerap Louis temukan pada wanita lain setiap kali berada di dekatnya.

Dan kepergian sang tunangan jelas sangat melukai harga diri Louis. Ini untuk pertama kali seorang wanita meninggalkannya terlebih. Seharusnya ia yang meninggalkan wanita itu terlebih dulu bukan malah sebaliknya.

Sialnya sekarang Louis harus berpura-pura peduli dengan kepergian sang tunangan dihadapan orang tua wanita itu serta ikut mencari keberadaan wanita itu yang sampai saat ini belum bisa ditemukan.

Sebenarnya jika Louis benar-benar melakukan pencarian tidak sulit baginya untuk menemukan sang tunangan. Ia memiliki banyak koneksi dan mata-mata yang tersebar dimana-mana, tapi semua itu tidak digunakannya karena ia memang tidak ingin menemukan wanita itu. Bagi Louis lebih baik wanita itu tidak kembali .

Tapi dibalik rasa syukur yang Louis rasakan atas kepergian wanita itu, sulit baginya untuk menerima apa yang telah wanita itu lakukan. Ia merasa tidak dihargai karena bukannya bicara, wanita itu justru melarikan diri dan tak kunjung kembali.

Meskipun tidak menginginkan sang tunangan kembali, Louis berjanji akan membuat sang tunangan menyesal karena telah melukai harga dirinya. Ia akan membalas apa yang telah wanita itu lakukan padanya dengan cara yang jauh lebih menyakitkan. Louis akan membuat wanita itu jatuh cinta padanya lalu mencampakkannya.

Sebuah rencana yang sangat ampuh untuk membuat suasana hati Louis menjadi lebih baik.

"Awas saja kau. Jika nanti kita bertemu, aku tidak akan melepaskanmu," gumam Louis. Ia meminum anggur dalam gelasnya dan kembali menatap keramaian yang tengah berlangsung di depannya. Ia tersenyum melihat William dan Carter bersama pasangan mereka, lalu tatapannya beralih ke arah lain dan terhenti ketika ia melihat sosok mencurigakan yang mengintip dari balik tembok.

Louis melangkah. Rasa penasaran akan sosok yang sekelebat dilihatnya dari balik tembok membuatnya mengikuti wanita itu. Wanita yang beberapa saat lalu memenuhi pikirannya.

Louis tidak ingin mempercayai jika wanita yang tadi dilihatnya memanglah Emma, wanita yang tadi dipikirkannya, tapi postur tubuh, rambut hitam dan wajahnya yang sekelebat tertimpa cahaya bulan membuat Louis yakin jika wanita itu adalah Emma, sang tunangan yang telah menghilang.

Meskipun ragu, Louis tetap mengikuti instingnya meskipun ia terus menyangkal apa yang dilihatnya saat ini.

Tunangannya tidak mungkin bekerja sebagai seorang pelayan. Tunangannya terlalu lemah untuk melakukan pekerjaan berat yang kerap para pelayan lakukan. Ia bahkan ragu jika Emma bisa berjalan sendiri tanpa didampingi pelayan pribadinya. Emma wanita yang lemah dan tidak bisa melakukan apa pun selain tertawa, merajut dan tentu saja menghadiri pesta-pesta mewah para bangsawan.

Tapi semua yang Louis pikirkan terbantahkan ketika sosok di depannya semakin jelas terlihat. Wanita itu... wanita yang berpakaian seperti pelayan itu memang tunangannya, wanita yang menghilang sejak beberapa bulan terakhir.

Louis tidak tahu apa lagi yang harus dipastikannya saat ia memutuskan untuk kembali mengikuti Emma dari kejauhan. Semua sudah jelas. Wanita itu memang benar Emma. Wanita itu berada di kastil sahabatnya dan melihat apa yang baru saja wanita itu lakukan, Louis tahu jika wanita itu bekerja seagai seorang pelayan, atau lebih tepatnya menyamar sebagai seorang pelayan. Tidak heran jika kedua orang tuanya belum bisa menemukan putri mereka hingga saat ini.

Louis tiba-tiba tersenyum ketika menyadari kepintaran tunangannya. Wanita itu bersembunyi dengan cara yang tidak mungkin akan dipikirkan bangsawan mana pun. Untuk hal itu Louis cukup terkesan meskipun ia tidak terlalu menyukainya. Ia tidak habis pikir bagaimana bisa seorang wanita terhormat seperti Emma melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan seorang pelayan?

Louis mendengkus ketika memikirkan hal itu. Apa pun alasan Emma bersembunyi sebagai seorang pelayan, wanita itu harus diberi pelajaran karena telah berani menginjak harga dirinya. Emma melarikan diri seolah dirinyalah yang menginginkan pertunangan mereka. Hal itu tidak bisa Louis terima.

Seharusnya Emma tidak perlu melarikan diri dari karena ia akan dengan senang hati membatalkan pertunangan mereka. Memangnya siapa yang mau menikah dengan wanita lemah seperti Emma?

Lagi-lagi Louis mendengkus ketika melihat Emma dari kejauhan. Ia bisa membayangkan bagaimana marahnya kedua orang tua wanita itu jika mereka tahu apa yang sedang putri mereka lakukan selama ini dan Louis sangat tidak sabar untuk memberitahu keduanya.

Louis melangkah lebar. Ia hendak mendekati Emma yang berdiri tidak jauh darinya, tapi langkahnya terhenti ketika sebuah ide cemerlang muncul dalam pikirannya.

Emma telah membuat harga dirinya terluka dan sialnya wanita itu juga membuatnya harus berpura-pura ikut bersimpati dan mencari keberadaannya. Untuk semua itu Louis akan memberi sedikit pelajaran untuk Emma. Sedikit membalaskan kekesalannya pada Emma sepertinya akan sangat menyenangkan. Wanita itu pantas mendapatkannya.

Berbekal ide itu Louis mengurungkan niatnya untuk memberi kejutan pada Emma malam ini juga. Ia memilih besok pagi. Ia ingin melihat lebih jelas bagaimana ekspresi Emma ketika melihatnya besok dan Louis tidak bisa membayangkan bagaimana terkejutnya Emma nanti ketika melihatnya.




💗💗
03092022

(Tamat) My Sunshine (Sequel of Trapped in Love) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang