Aku mengikuti kegiatan ROHIS (Rohani Islam),sejak awak masuk sekolah di organisasi inilah aku bertemu dengan seseorang yang menjadi suamiku sekarang,orang yang sabar,humoris,sayang keluarga,kadang juga mengesalkan.
Setiap organisasi aktif harinya untuk latihan yaitu hari minggu,setiap hari minggu anggota harus datang dan kumpul,awal masuk kelas di ROHIS,subhanallah luar biasa sampai memakai hampir 3 kelas,banyak siswa dan siswi yang tertarik mengikuti kegiatan ini,dibanding dengan ekskul yang lain ROHISlah yang paling banyak anggota barunya,banyak pilihan fokus kegiatan dalam ROHIS ini,ada tari saman,Qory,marawis,outbond rohani,dll.
Aku memilih marawis dan outbond,karena memang aku menyukai musik dan alam,setiap minggu kumpul tetapi aku jarang sekali hadir karena aku tidak punya angkutan dan angkutan umum pun hari minggu jarang sekali yang jalan kearah sekolahku karena dijalan ada pasar dan pasti macet makanya aku jarang kumpul,aku ikut ROHIS dengan ketiga tetanggaku,mereka berangkat mengajakku terkadang bukan hadir ke ROHIS tapi mereka mengajakku main,aku merasa tidak nyaman karena sejak SD dan SMP kalau tujuanku kemana pasti aku sampai tidak pernah melenceng,kenapa karena mamahku selalu mengingatkan kalau kita izin kemana tapi pergi kemana nanti kalau ada apa-apa dijalan gimana,orang tua ga tau tujuan kamu kemana nanti orang tua khawatir cari cari kamu susah,jadi aku selalu ingat omongan mamah yang itu,karena itu kalau mereka mengajakku main aku minta diantar terlebih dahulu ke sekolah,biarlah urusan pulang aku tunggu sampai angkot lewat kalau tidak lewat-lewat juga terkadang aku minta antar kakak kelas atau teman dari organisasi lain untuk mengantarku pulang.
Hari berlalu kegiatan organisasipun semakin aktif,tetapi anggota baru banyak yang gugur di tengah jalan sebelum pelantikan anggota,tersisalah satu kelas penuh saja dan malam pelantikanpun datang,aku pulang sekolah hari sabtu bergegas pulang dan sampai dirumah aku meminta izin kepada mamah dan bapak untuk mengikuti pelantikan anggota disekolah malam ini sampai besok hari minggu siang.Mamah dan bapakpun mengizinkan,segeralah aku bergegas merapihkan apa yang aku perlukan,dan meminta bapak mengantarku kesekolah,dijalan bapak selalu berpesan hati-hati dan selalu rajin belajar jangan memikirkan hal yang lain.
Kegiatan pelantikanpun dimulai sejak awal sholat maghrib sampai tidur dan dibangunkan di sepertiga malam untuk sholat tahajud dan puncak pelantikannya selesai sholat tahajud,kami semua anggota dikumpulkan di lapangan sekolah ditutup matanya,bermain game dilatih ketangkasan,kedisiplinan,sampai terakhir renungan,kami kembali masuk ke aula,disitu berdoa dan renungan bersama hanya diterangi lilin dan merenungkan tentang orang tua,pada saat itu kami semua menangis,aku pun menangis tetapi saat itu rasanya belum mengena kedalam hatiku,hanya sedih yang biasa saja karena kufikir mamah dan bapakku masih ada keluargaku masih lengkap.Tapi yang kurasa saat ini amat sangat menyakitkan membuat aku kembali menegok kebelakangpun tidak bisa dan tidak sanggup.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu Tak Bertuan(aku Untuk Bapak)!!TRUE STORY!!
Документальная прозаSebuah kenangan dalam penyesalan