KENANGAN DALAM GAMBAR 4

4 0 0
                                    

Diusia adikku yang masuk 1 bulan lebih,mamahku tidak bisa menyusui lagi adikku karena di payu*aranya ada benjolan dan itu memengaruhi mungkin rasa air susu untuk adikku.
Akhirnya kami berobat dan itu bisul,mamahku haru di operasi kecil untuk mengeluarkan bisul itu,tambahlan beban bapakku susu formula untuk adikku setiap harinya.
Ditambah lagi bibikku yang semakin hari kondisi kakinya semakin memburuk dan keadaan dirumah kami juga tidak memungkinkan,akhirnya bibiku dibawa pulang ke rumah nenekku oleh kakak dari mamahku,jadilah aku setiap hari yang membantu mamahku mengurus adikku mengasuhnya,kadang membantu menyapu rumah, rasanya dunia mainku berkurang.
Bersyukurlah saat itu aku dikasih fikiran yang lebih kritis dari teman seusiaku oleh allah,aku berfikir mungkin ini saatnya aku membantu keluargaku.
Waktu semakin berlalu,oh ada bagian yang terlewat dari mamahku hamil mamahku sudah mulai ikut bekerja membantu bapak yaitu membungkus makanan ringan dirumah tetangga,ya kerja rumahan,aku selalu ikut sampai aku tidur siang dan makan siang selalu dirumah tetangga mamah yang kebetulan satu daerah sama mamahku,jadi aku diajak oleh kakak itu anak tetangga.
Seperginya bibiku dari rumahku mamahku bingung bagaimana caranya membantu agar kebutuhan ekonomi kami masih tercukupi,ya membantu bapakku.
Jalan cepatlah diambil mamah,meminjam pinjaman mingguan,mamahku tipe orang yang tidak tega meninggalkan anaknya untuk bekerja apalagi masih ada bayi jadi jalan inilah yang diambil mamah,bapak juga semakin giat mencari uangnya pulang selalu larut malam setiap pulang membeli susu formula dan pokok diapers untuk adikku.
Ya,aku kurang jajan bisa dibilang begitu hahah,tapi tidak apalah untuk keluargaku.
Sampai saat adikku berusia 7 bulan kami mendapat kabar dari kakak mamahku, kalau keadaan bibiku makin memburuk sudah tidak bisa bangun lagi jadi hanya berbaring saja di tempat tidur,makan,bak,bab,disitu.
Akhirnya mamahku memutuskan pinjam uang lagi kepinjaman mingguan baru untuk pulang kampung aku adikku diajak,bapakku tidak mau diajak,kata bapak kalau ikut nanti pulang ga bisa makan ga ada duit,selalu saja seperti itu bapakku dari dulu.
Sudah tiba dirumah nenekku benar saja keadaan bibiku memburuk sudah tinggal kulit dan tulang,dirawat dirumah sakit sudah dicek semua sudah,dirontgen sudah tidak ada penyakit sama sekali,bersih itulah yang kami bingung,jadi hanya di infus dan rawat dirumah saja,sudah banyak menghabiskan biaya.
Ternyata yang baru aku tau saat ini setelah almarhumah bibiku meninggal,bibiku terkena sihir oleh teman kerjanya yang sirik karena kurang mendapatkan apresiasi dari atasannya.
Ya allah ada saja ujian keluargaku,mamahku amat sangat terpukul dan sedih,begitu juga bapakku karena aku tau bapakku sayang sekali dengan bibiku seperti adiknya sendiri.
Satu bulan aku dirumah nenekku,baru lah kami pulang, ada kejadian lucu adikku tidak kenal dengan bapakku,ada ada saja bayi ini hahahha.
Kamipun menjalani kehidupan tanpa bibiku,adikku tumbuh semakin besar sudah masuk ke TPA(Tempat Pendidikan Al-Qur'an) aku yang setiap hari mengantarnya,mamahku sekarang membantu bapak berjualan di SD tempat aku sekolah dulu,ya aku sudah SMP,berjualan makanan ringan telur gulung ,dll.
Adikku yang sudah bisa main sendiri kadang diantar bapak kesekolah menyusul mamah,kadang mau main sendiri aja dirumah,melihat keadaan ini hatiku ingin teriak sedih rasanya ingin cepat cepat bekerja membantu keluargaku,mamah juga berjualan selain untuk makan untuk membayar hutang mingguan yang terus berjalan seperti lingkaran setan itu,sampai merambah ke hutang bank harian,terkadang mamah dan adikku bersembunyi dalam rumah untuk menghindari hutang harian itu kalau bapak tidak dapat uang,sedih sekali rasanya hatiku hancur.
Melihat adikku kurang perhatian tidak seperti aku,bapak dan mamah yang mulai sering bertengkar,ditambah lagi konflik dengan keluarga bapak yang tidak pernah usai,anak perempuan dari adik bapak sudah punya anak,seusia adikku dia selalu marah dan berteriak kalau anaknya bertengkar dengan adikku,memang adikku agak galak,tapi menurutku tidak wajar,mereka kan orang tua berteriak memarahi adikku masih kecil,jadilah aku yang bertengkar,dan juga rumah samping kakak laki-laki bapak menikah lagi dan punya istri baru, karena istri lamanya meninggal,ya allah menyebalkan sekali istri barunya,aku habis menyapu sampah sudah bersih, dia menyapu halamannya sampahnya dibuang didepan rumahku ya allah,ditambah lagi aku tidak punya toilet dan kami kalau BAB,menumpang di kamar mandi adik bapak dan kamar mandi kakak bapak itu,di permasalahan juga,kadang kalau malam sudah tidak tahan aku BAB saja di saluran air kamar mandiku,besok paginya mereka ribut,biarkan saja aku pusing,pura pura ga tau aja ,karena bapak dan mamahku berangkat subuh ya aku juga mau dimarahin kaya apa juga pagi harinya tidak perduli,sudah emosi.

NEXT BESOK LAGI YA GUYS,,,,,

Rindu Tak Bertuan(aku Untuk Bapak)!!TRUE STORY!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang